Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Jumat 23 Februari 2024, Berdamailah dengan Saudaramu!

Mari simak Renungan Harian Katolik Jumat 23 Februari 2024.Tema renungan harian katolik yaitu Berdamailah dengan Saudaramu!

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
RENUNGAN HARIAN KATOLIK PATER JOHN LEWAR - Mari simak Renungan Harian Katolik Jumat 23 Februari 2024.Tema renungan harian katolik yaitu Berdamailah dengan Saudaramu! 

Oleh: Pastor John Lewar, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Harian Katolik Jumat 23 Februari 2024.

Tema renungan harian katolik yaitu Berdamailah dengan Saudaramu!

Renungan harian katolik disusun oleh Pastor John Lewar, SVD.

Renungan harian katolik disiapkan untuk Pekan I Prapaskah, Warna Liturgi Ungu.

Baca juga: Bacaan Injil Katolik Hari Ini Jumat 23 Februari 2024 Pekan Biasa Prapaskah I

 

Bacaan Pertama Yehezkiel 18:21-28
Mazmur Tanggapan Mzm. 130:1-2.3-4ab.4c-6.7-8
Bait Pengantar Injil Yehezkiel 18:31
Bacaan Injil Matius 5:20-26

Adapun Bacaan Liturgi sebagai berikut:

Bacaan Pertama - Yehezkiel 18:21-28

Beginilah Tuhan Allah berfirman, "Jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya, dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati.

Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi, ia akan hidup karena kebenaran yang dilakukannya.

Adakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? firman Tuhan Allah. Bukankah kepada pertobatannya Aku berkenan, supaya ia hidup?

Jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan seperti segala kekejian yang dilakukan orang fasik, apa ia akan hidup?

Segala kebenaran yang dilakukan tidak akan diingat-ingat lagi. Ia harus mati karena ia berubah setia, dan karena dosa yang dilakukannya.

Tetapi kamu berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Dengarlah dulu, hai kaum Israel! Apakah tindakan-Ku yang tidak tepat, ataukah tindakanmu yang itdak tepat.

Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya.

Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya, dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya.

Ia insyaf dan bertobat dari segala durhaka yang dibuatnya, maka ia pasti hidup, ia tidak akan mati.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan - Mzm. 130:1-2.3-4ab.4c-6.7-8

Ref. Pada Tuhan ada kasih setia dan penebusan berlimpah.

Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian, kepada suara permohonanku.
Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang bertakwa kepada-Mu.

Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan, lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi.
Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dari segala kesalahannya.

Bait Pengantar Injil - Yehezkiel 18:31
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

Buanglah daripada-Mu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku, sabda Tuhan, dan perbaharuilah hati serta rohmu.

Bacaan Injil - Matius 5:20-26

Dalam khotbah di bukit berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, "Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.

Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum.

Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.

Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.

Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Di sebuah paroki hiduplah seorang katekis bersama keluarganya. Setiap hari ia selalu berkunjung ke stasi-stasi bersama pastor parokinya. Semua pengajarannya dianggap memiliki kebenaran mutlak bagi semua orang yang mendengarnya. Kewibawaan sebagai seorang awam yang handal juga ditunjukkan dalam pengabdiannya.

Itu sebabnya banyak orang akrab dan bersahabat dengan dia. Sayang sekali, dibalik kehebatannya
ini, istri sang katekis ini pencemburu. Beberapa kali mereka bertengkar karena rasa cemburu yang berlebihan dari sang isteri. Lama kelamaan semua orang juga tahu bahwa katekis itu berhasil dalam pengajaran agama tetapi gagal dalam berkeluarga karena tidak ada damai dan keharmonisan dalam keluarga

Ini hanya sebuah kisah dari pedalaman. Tetapi menunjukkan betapa rapuhnya kehidupan kita di hadapan Tuhan. Selalu ada perilaku yang tidak sinkron dengan hidup nyata sebagai orang beriman. Yesus sudah tahu bahwa para muridNya akan berjuang untuk mewujudkan kebahagiaan, dan damai di dalam hidup mereka. Hari ini wujud nyata Sabda Bahagia diungkapkan dalam usaha mewujudkan kasih dan damai satu sama lain.

Yesus berkata, “Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk dalam Kerajaan Surga”. Setiap orang yang mengakui dirinya orang beragama maka ajaran-ajaran agama mestinya diwujudkan dalam pertumbuhan iman setiap pemeluknya. Misalnya ajaran universal dalam setiap agama adalah cinta kasih. Setiap orang perlu mewujudkan hidupnya dalam kasih.

Hampir semua agama mengajar umatnya, “Jangan membunuh”. Umat beragama tidak boleh memahami “perintah jangan membunuh” secara sempit, misalnya membunuh dalam arti secara fisik yaitu menghilangkan nyawa seseorang. Membunuh dapat juga secara verbal dengan kata-kata kasar, marah dan mengatakan sesama “kafir”. Kekerasan verbal dapat membunuh masa depan seseorang. Contoh lain, kalau orang tua selalu membentak anaknya dengan mengatakan, “Kamu paling bego di dunia ini” maka anak itu seakan dibunuh oleh orang tuanya karena ia akan terbayang-bayang dalam pikirannya kalimat, “Kamu paling bego di dunia ini”.

Di samping hukum kasih, Yesus juga menegaskan tentang damai. Dalam Sabda bahagia Ia berkata, “Berbahagialah mereka yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah” (Mat 5:9). Yesus menegaskan lagi pengajaran damai dalam konteks relasi antar pribadi. Kalau mau mempersembahkan sesuatu kepada Tuhan, persembahkanlah secara utuh bukan hanya dengan diri sendiri tetapi juga dengan sesama.

Mengapa? Karena kasih kepada Tuhan itu sebanding dengan kasih kepada sesama. Demikian juga damai sejahtera bukan hanya damai dengan Tuhan tetapi damai yang sama juga berlaku untuk damai dengan sesama manusia.

Sabda Tuhan pada hari ini meyadarkan kita dalam membangun kasih universal dan damai sejahtera kepada semua orang. Cinta kasih menjadi sempurna dalam menghargai nilai-nilai kehidupan sesama. Perintah untuk jangan membunuh membuat kita menyadari perilaku kita yang membunuh sesama dengan lidah. Berapa banyak gossip, kata-kata kasar, kata-kata kosong sebagai bentuk dusta atau kebohongan yang dilakukan untuk membunuh sesama? Berapa banyak orang yang luka bathin karena sikap kita yang tidak manusiawi?

Contemplasi:

Merasa dan menyimpan rasa sakit hati itu memang mengganjal apalagi berlarut-larut. Kita terbatasi untuk berjumpa dengan orang tertentu. Kita juga akan terbatasi mengenai tempat dan suasana. Tapi satu hal ini penting, semua orang mau dan haus untuk merasakan kedamaian dalam hati dan dalam lingkungan hidupnya. Maka tugas kita adalah menata dunia ini secara baru dengan pertobatan yang terus menerus. Masa Prapaskah menjadi indah karena perubahan diri yang berkualitas di hadirat Tuhan dan sesama. Perubahan diri itu dapat membuat kita semakin akrab dan serupa dengan Tuhan dan sesama. Perlahan namun pasti, kita akan bisa kuat dan tegar jika kita berdamai dengan rasa luka itu

Doa:

Allah Bapa Maharahim, dalam masa tobat ini kami mempersiapkan diri untuk perayaan Paskah. Berilah kami rahmatMu agar usaha kami berguna bagi kemajuan rohani kami dan jadikanlah kami pembawa damai. Demi
kristus Tuhan kami...Amin.

Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Jumat. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved