Jalan Salib 2024

Sejarah Jalan Salib yang Dilaksanakan Selama Masa Prapaskah oleh Umat Katolik

Setiap memasuki masa Prapaskah, umat katolik pasti wajib melaksanakan ritual Jalan Salib.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/HO-Sie Dokumentasi OMK Paroki Moni
JALAN SALIB - Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Hati Tersuci St. Perawan Maria Moni, Keuskupan Agung Ende, menggelar tablo jalan salib pada hari Jumat Agung tahun 2023 lalu.Setiap memasuki masa Prapaskah, umat katolik pasti wajib melaksanakan ritual Jalan Salib. Jalan Salib bagi umat Katolik biasanya dilaksanakan setiap hari Jumat (pagi, siang atau sore). 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Setiap memasuki masa Prapaskah, umat katolik pasti wajib melaksanakan ritual Jalan Salib.

Jalan Salib bagi umat Katolik biasanya dilaksanakan setiap hari Jumat (pagi, siang atau sore).

Jalan Salib dilaksanakan setiap minggu dengan melaksanakan 14 perhentian.

Bagi sahabat Tribunners, berikut ulasan mengenai Jalan Salib:

Baca juga: Semana Santa di Larantuka, Satu dari 6 Wisata Rohani Identik dengan Tradisi Paskah di Indonesia

 

Dikutip dari wikipedia, Senin 26 Februari 2024 menyebutkan Jalan Salib (Bahasa Latin: Via Crucis, dikenal juga sebagai Via Dolorosa atau Jalan Penderitaan) merujuk pada penggambaran masa-masa terakhir (atau Penderitaan) Yesus, dan devosi yang memperingati Penderitaan tersebut.

Tradisi sebagai devosi yang diadakan di gereja dimulai oleh Santo Fransiskus Assisi dan menyebar ke seluruh Gereja Katolik Roma pada abad pertengahan.

Hal ini kurang diperingati oleh gereja-gereja Anglikan dan Lutheran.

Devosi ini bisa dilakukan kapan saja, tetapi paling umum dilakukan pada masa Pra-Paskah, terutama pada Hari Jumat Agung dan pada Jumat malam selama masa Pra-Paskah.

Baca juga: Injil Katolik Selasa 27 Februari 2024 Lengkap Mazmur Tanggapan

Sejarah Jalan Salib

Sejarah Jalan Salib di mulai pada abad ke 14, diperkenalkan oleh para biarawan dari Ordo Fransiskan (OFM), lebih-lebih sejak St. Fransiskus Asisi mengalami stigmata.

Pada awalnya Jalan Salib tidak ada perhentian-perhentian seperti sekarang. Rute yang ditempuh dalam rangka Jalan Salib berubah dari waktu ke waktu.

Malahan, masing-masing kelompok umat menawarkan sejumlah perhentian berbeda dan menetapkannya pada lokasi yang berbeda pula. Sampai pada abad ke 18, Paus Klemens XII menetapkan jumlah dan lokasi perhentian Jalan Salib secara definitif sampai sekarang.

Ibadat Jalan Salib juga kini menjadi bagian tak terpisahkan dari tempat-tempat peziarahan katolik, misalnya Gua Maria atau Gereja. Begitu juga di dalam setiap gereja Katolik, pasti memasang perhentian-perhentian Jalan Salib.

Perhentian Jalan Salib menurut tradisi:

Berikut 14 Perhentian/stasi Jalan Salib:

Yesus dijatuhi hukuman mati
Yesus memanggul salib
Yesus jatuh untuk pertama kalinya
Yesus berjumpa dengan ibu-Nya
Yesus ditolong oleh simon dari Kirine
Wajah Yesus diusap oleh Veronika
Yesus jatuh untuk kedua kalinya
Yesus menghibur perempuan-perempuan yang menangisi-Nya
Yesus jatuh untuk ketiga kalinya
Pakaian Yesus ditanggalkan
Yesus disalibkan
Yesus wafat di kayu salib
Yesus diturunkan dari salib
Yesus dimakamkan

Di antara masing-masing perhentian biasanya di bacakan atau dinyanyikan Adoramus Te. Meskipun dalam tradisi tidak termasuk bagian dalam Jalan Salib, Kebangkitan Yesus terkadang dimasukkan sebagai stasi/perhentian ke-15.

Menurut Kitab Suci

Dari 14 Perhentian Jalan Salib, hanya 8 diantaranya yang tertulis dengan jelas di Alkitab. Perhentian 3, 4, 6, 7, dan 9 tidak tertulis secara implisit di Alkitab(lebih jauh lagi, sebelum abad pertengahan, tidak ada bukti yang jelas mengenai Perhentian ke-6) dan Perhentian ke-13 (Yesus diturunkan dari Salib oleh Yusuf dari Arimatea) dianggap sebagai tambahan saja agar terlihat lebih runtut.

Untuk memberikan versi yang lebih tepat (sesuai dengan yang tertulis di Alkitab, Paus Yohanes Paulus II memperkenalkan versi baru yang disebut "Scriptural Way of Cross" (lit. Jalan Salib menurut Alkitab) pada Jumat Agung tahun 1991.

Pada 2007, Paus Benediktus XVI menyetujui versi ini dan dapat dipakai dalam meditasi dan perayaan, dengan urutan sebagai berikut:

Yesus di Taman Getsemani.
Yesus dikhianati Yudas dan ditangkap.
Yesus diadili oleh Sanhedrin (Makhamah Agama).
Yesus disangkal oleh Petrus.
Yesus diadili Pilatus.
Yesus dicambuk dan dimakhotai duri.
Yesus memanggul salib-Nya.
Yesus dibantu Simon dari Kirene untuk memanggul salib-Nya.
Yesus bertemu dengan wanita-wanita Yerusalem.
Yesus disalibkan.
Yesus menjanjikan kerajaan-Nya kepada pencuri yang disalibkan bersama-Nya.
Yesus menitipkan Maria dan Yohanes untuk saling merawat satu sama lain.
Yesus wafat di salib.
Yesus dibaringkan di kubur-Nya.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved