Bacaan Liturgi Katolik

Bacaan Liturgi Hari Ini Selasa 27 Februari 2024 Peringatan Fakultatif St Gabriel Possenti

Mari simak bacaan Liturgi hari ini Selasa 27 Februari 2024.Bacaan liturgi hari ini disiapkan untuk Hari Biasa Pekan II Prapaskah.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/MARIA MANGKUNG
Lektor sedang membacakan bacaan suci hari ini. Mari simak bacaan Liturgi hari ini Selasa 27 Februari 2024.Bacaan liturgi hari ini disiapkan untuk Hari Biasa Pekan II Prapaskah. 

Kel 16:13 Pada waktu petang datanglah berduyun-duyun burung puyuh yang menutupi perkemahan itu; dan pada waktu pagi terletaklah embun sekeliling perkemahan itu.

Kel 16:14 Ketika embun itu telah menguap, tampaklah pada permukaan padang gurun sesuatu yang halus, sesuatu yang seperti sisik, halus seperti embun beku di bumi.

Kel 16:15 Ketika orang Israel melihatnya, berkatalah mereka seorang kepada yang lain: "Apakah ini?" Sebab mereka tidak tahu apa itu. Tetapi Musa berkata kepada mereka: "Inilah roti yang diberikan TUHAN kepadamu menjadi makananmu.

Kel 16:16 Beginilah perintah TUHAN: Pungutlah itu, tiap-tiap orang menurut keperluannya; masing-masing kamu boleh mengambil untuk seisi kemahnya, segomer seorang, menurut jumlah jiwa."

Kel 16:17 Demikianlah diperbuat orang Israel; mereka mengumpulkan, ada yang banyak, ada yang sedikit.

Kel 16:18 Ketika mereka menakarnya dengan gomer, maka orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan. Tiap-tiap orang mengumpulkan menurut keperluannya.

Kel 16:35 Orang Israel makan manna empat puluh tahun lamanya, sampai mereka tiba di tanah yang didiami orang; mereka makan manna sampai tiba di perbatasan tanah Kanaan.

Santo-Santa 27 Februari

Santo Gabriel Possenti, Pengaku Iman

Semasa kecilnya Gabriel dipanggil dengan nama Fransiskus, mengikuti nama dari Fransiskus dari Asisi, pelindung kotanya. Ia adalah anak bungsu seorang Gubernur. Ibunya meninggal dunia ketika ia masih berumur 4 tahun. Teladan hidup ibunya sangat berpengaruh terutama dalam hal devosi kepada Bunda Maria. Sepeninggal ibunya yang terkasih itu, Bunda Maria menjadi tokoh pengganti yang sungguh dikasihinya.

Pada umur 7 tahun, Fransiskus kecil telah diperkenankan menerima Komuni Suci. Di sekolahnya ia dikenal sebagai seorang anak yang pintar, lucu dan suka berpakaian rapi. Ia juga menjadi seorang teman yang baik dan setia bagi kawan kawannya. Ia selalu siap menolong kawan kawannya, murah hati dan tidak biasa mengeluh apabila dihukum karena kesalahan teman temannya. Sebagai siswa di Kolose Serikat Yesus, ia tetap unggul dan terus menerus memegang sebutan Sang Juara dalam kelasnya. Karena pergaulannya yang ramah dan kelincahannya dalam olah raga, ia sangat disukai banyak orang.

Dalam mata pelajaran kesustraan, ia sangat pandai, terutama dalam sastra Latin. Ia sangat mahir bersyair dalam bahasa Latin. Sebagai seorang penggemar Sastra, ia terkenal sebagai seorang pemain drama yang berbakat. Ketika duduk di kelas terakhir, ia diangkat sebagai Ketua Akademis para Siswa dan menjadi Prefek Kongregasi Maria. Sifatnya yang mengingini kesenangan kesenagan duniawi masih tetap menonjol dalam praktek hidupnya. Ia suka membaca buku-buku roman, menonton sandiwara, berburu dan berdansa. Kehidupan rohani kurang diindahkannya. Namun rencana Tuhan atas dirinya tampak jelas. Tuhan tetap membimbingnya.

Pada hari Raya Maria Diangkat Ke Surga, tanggal 15 Agustus 1855, diadakan perarakan Patung Bunda Maria mengelilingi kota Spoleta. Uskup Agung kota Spoleta sendiri membawa patung itu. Ketika itu Fransiskus mendengar suara panggilan bunda Maria: Fransiskus, engkau tidak diciptakan untuk dunia ini, tetapi untuk menjalani kehidupan bakti kepada Allah di dalam Biara. Fransiskus mendengar suara itu dengan takut. Semenjak saat itu tumbuhlah keinginan untuk masuk biara. Dia tidak melamar masuk Serikat Yesus, tempat ia bersekolah, tetapi melamar masuk Kongregasi Imam Imam Passionis.

Di dalam Kongregasi Passionis inilah ia mengganti namanya dengan Gabriel. Pada tahun 1856 ia menerima jubah Kongregasi Passionis. Namun kehidupan biaranya di biara ini tidak lama. Ia meninggal dunia pada tahun 1862 setelah berhasil menempa dirinya menjadi seorang biarawan Passionis sejati. Selama berada di dalam biara, Gabriel sungguh menunjukkan kesungguhan dalam menata hidup rohaninya. Ia benar benar mencintai Yesus tersalib dan Bunda Maria yang berduka. Devosi kepada Bunda Maria yang telah dilakukannnya sejak kecil terus dilakukannya hingga menjadikan hidupnya suci. Kesuciannya ternyata dari banyak mukjizat yang terjadi pada setiap orang yang berdoa dengan perantaraanya. Gabriel menjadi seorang tokoh panutan para kaum muda.

Santo Leander, Uskup

Leander yang menjabat sebagai Uskup Sevilla, Spanyol ini adalah kakak Santo Isodorus. Adik adiknya Santa Florentina dan Fulgentius dinyatakan sebagai kudus juga oleh Gereja. Dengan kesalehan hidupnya dan pengaruhnya yang besar, uskup Leander berhasil menghantar kembali Raja Harmenegild dan Rekkared berserta seluruh bangsawan Wisigoth ke dalam pangkuan Gereja Katolik.
Leander yang lahir pada tahun 540 ini menghembuskan nafas penghabisan pada tahun 600 di Sevilla, Spanyol. Jabatannya sebagai Uskup diambil alih oleh adiknya Santo Isodorus. (sumber iman katolik.com).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved