Wisata Flores Timur
Danau Waibelen 'Asmara' di Ujung Timur Pulau Flores, Begini Asal-usulnya
Danau Waibelen atau dikenal Danau Asmara salah satu destinasi & sumber air bagi masyarakat Desa Waibaodi di Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores, NTT.
Penulis: Cristin Adal | Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA- Danau Waibelen atau dikenal Danau Asmara salah satu destinasi wisata alam di Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores, NTT.
Danau Waibelen merupakan sumber air bagi masyarakat Desa Waibao yang terdiri dari beberapa kampung yaitu Keka, Tengadei, Riangpuho, dan Lebao Kecamatan Tanjung Bunga.
Letak Danau
Danau ini berada di Desa Waibao, Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Di ujung timur Pulau Flores, jarak Danau Asmara dari Kota Larantuka sekitar 53 kilometer.
Baca juga: Eksplorasi 11 Tempat Wisata Alam Populer di NTT, Cocok untuk Liburan dan Ramah Kantong
Bercumbu dengan alam yang masih terawat akan meluluhkan semua rasa lelah saat perjalan mencapai Danau Asmara. Wisatawan harus berjalan kaki menuruni lereng sejauh 200 meter untuk mencapai bibir danau.
Di sini anda akan menemukan ketenangan dan merasakan udara yang sangat sejuk. Mata pun dimanjakan dengan deretan pohon-pohon hijau yang rimbun, mulai dari pohon jati, beringin dan jenis pohon lainnya. Air danau yang bening dan bersih menggoda anda untuk berenang nampak tenang.
Asal-usul
Dilansir dari parekrafntt.id nama Danau Waibelen berasal dari bahasa Lamaholot, Wai artinya air dan Belen artinya besar atau luas.
Menurut penuturan masyarakat setempat asal-usul Danau Asmara terbentuk dari kisah asmara sepasang kekasih. Merek adalah Lio Kelen dan Nela Kelen yang mencintai satu sama lain namun tidak mendapat restu dari kedua orang tua karena mereka memiliki hubungan kekerabatan yang sangat dekat.
Baca juga: Warna Pasir Timbul Meko di Adonara Flores Timur Dinilai Mirip Salju
Sepasang kekasih ini berasal dari desa yang sama yakni Kampung Tengadei, Desa Waibao. Hubungan mereka tetap tidak direstui oleh orang tua mereka meskipun sudah melalui perjalanan dan penantian yang panjang.
Atas dasar penolakan keras itu, mereka bersepakat untuk bunuh diri di Danau Waibelen. Sebelum melaksanakan rencananya, Lio dan Nela menuruni jalan yang menurun menuju danau.
Setibanya di tepi danau, mereka beristirahat dan duduk di tepiannya. Keduanya melompat dan terjun ke dalam danau. Mereka hanya meninggalkan sepucuk surat yang dijepit di antara ranting pohon di sekitar danau yang bertulis pesan “Jika Bapak dan Mama ingin mencari emas, maka carilah ke dalam danau.”

Tiga hari kemudian, jasad pasangan itu ditemukan dengan tangan keduannya terikat dalam kondisi utuh, meski di danau tersebut terkenal buayanya yang sangat ganas.
Pada bagian tempat tenggelamnya, ditandai dengan tumbuhnya satu pohon kelapa di tepi danau. Sejak peristiwa tragis itu, danau Waibelen Masyarakat sekitar menyebut danau tersebut sebagai Danau Asmara.
Setiap pengunjung diwajibkan untuk dibasuh dengan air danau oleh juru kunci setempat sebelum melakukan wisata. Penduduk setempat percaya bahwa buaya yang ada di danau adalah jelmaan dari para leluhur.
Pengunjung diminta untuk menjaga sopan santun dan tata krama dengan tidak mengucapkan kata-kata kasar atau sumpah serapah.
Berita Tribunflores.com lainnya di Google News
Danau Waibelen
Danau Asmara
Asal usul danau asmara
Tempat Wisata Flores Timur
Tempat Wisata di Flores NTT
TribunEvergreen
TribunFlores.com
Rekomendasi 8 Tempat Wisata Rohani Umat Kristiani di Indonesia, 2 Ada di NTT |
![]() |
---|
Semana Santa di Larantuka & Logu Senhor di Sikka, Rekomendasi Wisata Rohani Rayakan Paskah 2024 |
![]() |
---|
Tempat Wisata Alam Populer di Flores Timur NTT, Ada Wisata Air Panas dan Pulau Pasir |
![]() |
---|
Pesona Alam Danau Asmara Flores Timur NTT, Ada Rumah Pohon |
![]() |
---|
Warna Pasir Timbul Meko di Adonara Flores Timur Dinilai Mirip Salju |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.