Breaking News

Berita Nagekeo

PMI Asal Nagekeo Menangis Disiksa Anak Majikan di Arab Saudi, Berangkat Secara Ilegal

Video itu menampilkan seorang wanita berhijab hitam, menangis tersedu-sedu. Matanya tampak bengkak dan sembab.

|
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/HO-IST
MENANGIS - Andi Darmawaty seorang TKW asal Nagekeo yang curhat dan menangis viral di tiktok. 

“Harapan kami orangtua, dipulangkan saja ke Indonesia," imbuhnya.

PMI Non Prosedural

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadis Nakertrans) Kabupaten Nagekeo, Petrus Aurelius Assan mengatakan, pihaknya sudah mendapat informasi mengenai video tersebut. Wanita dalam video tersebut bernama Andi Darmawaty, warga Desa Maropokot, Kabupaten Nagekeo.

Aurelius menjelaskan, untuk urusan PMI, kewenangannya bukan di pemerintah daerah tetapi di pemerintah pusat.

"Kita sifatnya hanya koordinasi. Urusan itu ada di pemerintah pusat melalui BP2MI (Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia). Badan ini punya pelaksana teknis namanya BP3MI (Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia) di NTT di Kupang," ujarnya.

Menurutnya, secara garis koordinasi ketika ada urusan PMI, itu merupakan urusan wajib pemerintah daerah tetapi non pelayanan dasar.

"Kemarin dulu ketika mendapat informasi ini dan kita langsung koordinasi. Pertama kita cek di data base website Kemenaker (SISKOPMI) nama - nama PMI asal Nagekeo. Nah nama anak ini, Andi Darmawaty, tidak ada di data base. Kalau tidak ada nama artinya dia PMI ilegal atau nonpredural," jelas Aurelius.

Setelah mengetahui Andi Darmawaty tidak ada di data base Aurelius berkoordinasi dengan BP3MI. Aurelius menegaskan, pihaknya mengedepankan rasa kemanusiaan dalam persoalan ini, bukan soal benar dan salah dalam konteks status PMI apakah ilegal atau legal.

"Namanya orang sudah di pinggir jurang. Namanya kita sebagai manusia menolong dulu. Sebagai manusia kita menolong, sebagai pemerintah kita sudah melakukan koordinasi. Dan kita bergerak cepat. Informasi ini tadi malam sudah sampai di KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) di Riyadh (Ibu Kota Negara Arab Saudi)," kata Aurelius.

Aurelius belum mau berkomentar jauh soal isi pengakuan Andi Darmawaty di video yang beredar tersebut. Sebab, butuh pendalaman. "Komunikasi dengan BP3MI akan terus kami bangun untuk penanganan masalah ini," kata Aurelius.

Dia mewaspadai mafia human trafficking dan bisa jadi agen dari Andi Darmawaty mau 'cuci tangan'. Aurelius berasumsi demikian, namun dia berharap asumsinya tidak benar.

"Agen tidak mau membayar gaji orang, karena illegal. Dia tidak mau memulangkan dan dia ciptakan dengan cara begitu sehingga pemerintah turun tangan, pemerintah yang membiayai kepulangan," jelasnya.

Aurelius menambahkan, PMI legal asal Nagekeo yang bekerja di Arab Saudi ada sekitar tiga orang. Dan sejauh ini baik - baik saja. Tiga orang PMI ini dapat dipantau karena memang berangkat secara prosedural.

News Analis, Penyiksaan Sering Terjadi

Pemerhati PMI dari NTT, Pdt Emi Sahertian menyebutkan penyiksaan terhadap para PMI asal Indonesia sering terjadi. Kejadian seperti yang menimpa TKW asal Mbay Kabupaten Nagekeo itu merupakan satu dari sekian kejadian yang selama ini terjadi.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved