Berita Lembata

Tujuh Ribu Keluarga Petani Di Lembata Terdampak KerusakanTanaman Jagung

Curah hujan tidak menentu dalam musim tanaman tahun 2024 telah menyebabkan kerusakan ribuan hektar tanaman jagung para petani di Kabupaten Lembata.

Penulis: Ricko Wawo | Editor: Egy Moa
TRIBUNFLORES.COM/RICKO WAWO
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lembata, Kanisius Tuaq (baju putih) memantau penanaman jagung perdana di Kecamatan Lebatukan beberapa waktu lalu.  

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Ricko Wawo

TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA-Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lembata merilis data kerusakan tanaman jagung akibat kekeringan musim tanam 2023/2024 per 20 Februari 2024.  

Luas kerusakan tanam jagung sebanyak 2704,45 hektare dari total 3673,72 hektare luas tanam yang ada di Kabupaten Lembata. Kerusakan tanaman jagung ini berdampak pada 7932 jumlah kepala keluarga tani (KKT) dengan total jumlah tanggungan dalam keluarga 24.523 orang.

Berdasarkan data yang diterima Tribun Flores, Kamis, 7 Maret 2024, semua kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Lembata mengalami gagal panen. Dua desa yang terdampak adalah desa Todanara dan Jontona di Kecamatan Ile Ape Timur yang mengalami gagal panen akibat cuaca yang tak menentu pada awal tahun 2024 di Kabupaten Lembata.

Kepala Desa Todanara Fransiskus Boli menyampaikan, hampir semua petani mengalami kemerosotan produktivitas yang sangat jauh karena curah hujan  yang sangat rendah.

Baca juga: Besok, Temu Akbar Warga Lembata Peringati Statement 7 Maret

 

“Jagung, padi dan kacang yang ditanam oleh para petani gagal total alias gagal panen, sekitar 60 Hektare, saya sudah laporkan data ini di Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan Kabupaten Lembata,” ujar Fransiskus. 

Desa yang memiliki jumlah penduduk 190 Kepala Keluarga 743 jiwa ini didominasi warga yang berprofesi sebagai petani. Sekarang, pupus sudah harapan para petani untuk memanen jagung seperti tahun-tahun sebelumnya.

Dia mengatakan ancaman bencana yang kian melanda membuat warga semakin resah karena berdampak pada sektor pertanian yang ada di desa Todanara.

Pengakuan yang sama juga diutarakan oleh kepala desa Jontona, Nikolaus Ake Watun. Di desanya, berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lembata, sebanyak 306 kepala keluarga tani terdampak kerusakan jagung akibat kekeringan, dengan total luas lahan 158,44 hektare yang rusak dari 176,04 hektare luas tanam.

Baca juga: Tiga Puluh Ribu Lebih Warga Lembata Tidak Gunakan Hak Pilih Pemilu 2024

Nikolaus mengakui produktivitas petani di desanya tahun ini memang menurun drastis dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Kondisi ini menurut dia juga tentu saja berpengaruh pada pendapatan para petani. *

Berita  TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved