Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Jumat 8 Maret 2024, Hukum Yang Utama
Mari simak renungan harian Katolik Jumat 8 Maret 2024.Judul Renungan Harian Katolik yaitu Hukum Yang Utama.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Oleh: Bruder Pio Hayon, SVD
TRIBUNFLORE.COM, MAUMERE - Mari simak renungan harian Katolik Jumat 8 Maret 2024.
Judul Renungan Harian Katolik yaitu Hukum Yang Utama.
Renungan harian katolik disusun oleh Bruder Pio Hayon, SVD.
Renungan Harian Katolik untuk pekan III Prapaskah.
Baca juga: Bacaan Injil Katolik Hari Ini Jumat 8 Maret 2024 Pekan III Prapaskah
Renungan harian katolik juga disiapkan untuk Peringatan fakultatif Santo Yohanes de Deo, Pengaku Iman, Santo Filemon dan Apolonios, Martir, Santo Yulianus dari Toledo, Uskup, dengan Warna Liturgi Ungu.
Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Jumat 8 Maret 2024 adalah sebagai berikut:
Bacaan Pertama Hosea 14:2-10
"Kepada buatan tangan kami, kami takkan berkata lagi, 'Ya Allah kami!'"
"Bertobatlah, hai Israel, kepada Tuhan, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu. Bawalah sertamu kata-kata penyesalan,
dan bertobatlah kepada Tuhan! katakanlah kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.
Asyur tidak dapat menyelamatkan kami; kami tidak mau mengendarai kuda, dan kami tidak akan berkata lagi: Ya, Allah kami! kepada buatan tangan kami. Karena Engkau menyayangi anak yatim."
Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka. Aku akan seperti embun bagi Israel, maka ia akan berbunga seperti bunga bakung dan akan menjulurkan akar-akarnya seperti pohon hawar.
Ranting-rantingnya akan merambak, semaraknya akan seperti pohon zaitun dan berbau harum seperti yang di Libanon. Mereka akan kembali dan diam dalam naungan-Ku dan tumbuh seperti gandum; mereka akan berkembang seperti pohon anggur, yang termasyhur seperti anggur Libanon.
Efraim, apakah lagi sangkut paut-Ku dengan berhala-berhala? Akulah yang menjawab dan memperhatikan engkau! Aku ini seperti pohon sanobar yang menghijau, dari pada-Ku engkau mendapat buah.
Siapa yang bijaksana, biarlah ia memahami semuanya ini; siapa yang paham, biarlah ia mengetahuinya; sebab jalan-jalan Tuhan adalah lurus, dan orang benar menempuhnya, tetapi pemberontak tergelincir di situ."
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm. 81:6c-8a.8b-9.10-11b.14.17
Ref. Akulah Tuhan, Allahmu, dengarkanlah suara-Ku.
Aku mendengar bahasa yang tidak kukenal, "Akulah yang telah mengangkat beban dari bahumu, dan membebaskan tanganmu dari keranjang pikulan; dalam kesesakan engkau berseru, maka Aku meluputkan engkau.
Aku menjawab engkau dengan bersembunyi di balik badai, Aku telah menguji engkau dekat Meriba. Dengarlah, hai umat-Ku, Aku hendak memberi peringatan kepadamu; hai Israel, kiranya engkau mau mendengarkan Aku!
Janganlah ada di antaramu allah lain, dan janganlah engkau menyembah orang asing. Akulah Tuhan Allahmu, yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.
Sekiranya umat-Ku mendengarkan Aku! Sekiranya Israel hidup menurut jalan yang Kutunjukkan! Umat-Ku akan Kuberi makan gandum yang terbaik, dan dengan madu dari gunung batu, Aku akan mengenyangkannya.
Bait Pengantar Injil Matius 4:17
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Bertobatlah, sabda Tuhan, sebab Kerajaan Surga sudah dekat.
Bacaan Injil Markus 12:28b-34
"Tuhan Allahmu itu Tuhan Yang Esa, kasihilah Dia dengan segenap jiwamu."
Sekali peristiwa, datanglah seorang ahli Taurat kepada Yesus dan bertanya kepada-Nya, "Perintah manakah yang paling utama?"
Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini." Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.
Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan."
Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorangpun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Sebagai seorang Kristiani kita semua tahu bahwa hukum cinta kasih adalah hukum yang utama yang diturunkan oleh Yesus kepada kita pengikutNya. Hukum yang utama itu adalah mencintai Tuhan Allah dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dan dengan segenap akal budi. Dan hukum utama yang kedua adalah mencintai sesama seperti kita mencitai diri kita sendiri.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Di hari terakhir pekan prapaskah ketiga, kita kembali dihadapkan dengan pertobatan dan hukum kasih. Dalam bacaan pertama kita mendengar dari Nabi Hosea tentang pewartaannya kepada bangsa Israel agar mereka bertobat dari segala dosa dan kesalahan mereka. Dan pertobatan mereka itulah membuat Allah mengasihi mereka dan membiarkan mereka bertumbuh dan semarak seperti pohon zaitun dan anggur yang berbuah lebat. Karena Allah begitu mengasihi mereka asalkan mereka bertobat dari kesalahan dan kejahatan yang mereka lakukan. Mereka harus mentaati semua hukum dan ketetapan yang telah ada sesuai perjanjian yang telah terjadi antara Allah dan bangsa Israel itu.
Dan Yesus memberi penegasan tentang hukum yang utama dan terutama dari Taurat itu adalah hukum cinta kasih: “Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap akal budi, dengan segenap kekuatanmu. Dan perintah kedua ialah kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sediri. Tak ada perintah laini daripada kedua hukum ini.” Kedua hukum ini menjadi hukum utama yang tak bisa terpisah satu dengan yang lainnya. Dari kedua hukum ini bergantunglah begitu banyak hukum yang lainnya yang dipakai untuk mengatur hidup manusia dalam persperktif ajaran kristiani. Dan Yesus memuji seorang ahli Taurat yang juga membicarakan hal yang sama. Itu artinya dia sudah mengerti tidak sekedar mengikuti saja hukum Taurat tetapi hukum Taurat itu adalah turunan dari hukum utama yaitu hukum cinta kasih kepada Allah dan kepada manusia.
Bagi Yesus pelaksanaan hukum pertama dengan segenap hati dan segenap kekuatan berarti memberikan seluruh diri kita kepada Allah. Ini hukumnya wajib. Penyerahan diri secara total kepada Allah adalah tuntutan utama seorang yang percaya kepadaNya. Karena hanya dengan begitu kita akan selalu mengarahkan seluruh diri dan hidup kita kepada penyelenggaraan Allah dalam kekuatan Roh Kudusnya. Namun semua itu tergambar dalam hukum yang kedua yakni mengasihi sesama seperti diri sendiri. Mengasihi Allah harus terlihat juga secara nyata dalam usaha mengasihi sesama dengan satu tuntutan utama adalah mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri. Itu berarti sesama kita adalah juga subyek seperti kita. Karena kebanyakan dari kita melihat sesama bukan sebagai subyek tetapi sebagai obyek. Dan kalau sebagai obyek maka kita sebagai subyek melihat sesama kita sebagai obyek yang dapat dimanupulasi atau dipakai untuk kepentingan kita atau hanya untuk memuaskan ego diri kita sendiri.
Maka usaha untuk mengasihi Tuhan dan sesama adalah sebuah usaha keluar dari egoisme diri sendiri dan masuk dalam situasi kesadaran spiritual agar kita mampu memberi diri sepenuhnya kepada Allah dan juga kita secara penuh keluar kepada sesama yang lain di luar diri kita dan menemukan sesama kita sebagai subyek untuk bisa saling mencintai tanpa ada pertimbangan lain atau ada prasangka lain di dalamnya seperti kita sendiri mengasihi diri sendiri tanpa ada batas. Kita harus melihat sesama kita sebagai “aku yang lain” dan dengan begitu kita akan gampang sadar bahwa kita mencintai sesama kita itu seperti mencintai aku yang ego itu. Dan banyak di antara kita yang masih melihat Tuhan atau sesama kita sebagai obyek semata tempat kita mampu memanipulasi mereka sebagai obyek. Maka marilah kita mengubah cara pandang kita sendiri dan tidak menempatkan Tuhan dan sesama hanya sebatas obyek semata tetapi sebagai subyek untuk kita dapat berbagi dalam hidup. Dengan begitu kita layak disebut pengikut Yesus Kristus.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: hukum utama kita itu jelas yakni mengasihi Allah dan sesama. Kedua, namun kita masih saja melihat Tuhan atau sesama hanya sebagai pelengkap atau bahkan lebih buruk lagi sebagai obyek semata untuk bisa dimanipulasi. Ketiga, tindakan mengasihi itu sebuah proses keluar dari diri sendiri yakni ego dan pergi kepada orang lain yang ada di sekitar kita juga alam lingkungan kita.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.