Misa Hari Minggu
Teks Misa Hari Minggu Prapaskah IV Minggu 10 Maret 2024 dan Renungan Harian Katolik
Mari simak Teks Misa Hari Minggu Prapaskah IV Minggu 10 Maret 2024.Teks misa hari minggu Prapaskah IV lengkap Renungan Harian Katolik.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Teks Misa Hari Minggu Prapaskah IV Minggu 10 Maret 2024.
Teks misa hari minggu Prapaskah IV lengkap Renungan Harian Katolik.
Teks misa hari minggu Prapaskah IV disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.
Ikuti misa hari minggu Prapaskah IV dengan penuh iman.
Baca juga: Teks Jalan Salib Jumat 8 Maret 2024 dan Doa 14 Perhentian Jalan Salib Prapaskah III
Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan, siapkan Alkitab.
Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Prapaskah.
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu.
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini kita merayakan Minggu Keempat dalam Masa Prapaskah. Minggu ini disebut juga sebagai Minggu Sukacita, karena antifon pembukaan dalam perayaan ekaristi dimulai dengan ungkapan, “bersukacitalah hai Yerusalem. Dalam bacaan pertama di hari Minggu ini, kita akan mendengarkan kasih setia Tuhan kepada umat Israel. Tuhan berupaya untuk menyelamatkan mereka, namun mereka menolak. Hasilnya, kota Yerusalem hancur lebur dan mereka sendiri diangkut menjadi budak di Babel. Meskipun demikian, Tuhan tetap menunjukkan cinta-Nya dengan membawa mereka kembali ke Yerusalem. Kisah ini memberikan harapan kepada kita bahwa Tuhan tetap mencintai kita. Hal yang sama digemakan kembali oleh Rasul Paulus dalam bacaan kedua. Oleh rahmat kasih-Nya, kita diselamatkan, karena Tuhan menghendaki agar kita hidup. Jika kita berdosa, Tuhan tetap menanti pertobatan kita. Yesus pun mengatakan hal yang sama. Tuhan amat mencintai kita sehingga Ia mengutus Putra TunggalNya untuk menyelamatkan kita. Marilah pada masa pertobatan ini, kita membuka hati kita untuk kembali kepada Tuhan. Pertobatan akan menuntun kita kepada jalan keselamatan. [hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda Allah, Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat
dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
04. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Tuhan yang maharahim, kami bersyukur atas cintaMu yang luar biasa kepada kami, manusia hina ini. Meskipun mungkin kami kurang peduli pada keselamatan kami, namun Engkau berupaya dengan berbagai cara untuk menuntun kami kembali ke jalan yang benar. Semoga kami mampu memanfaatkan masa penuh rahmat ini untuk memperbaiki tingkah laku kami dan membersihkan
hati kami, agar kelak kami dapat menikmati kemuliaan kebangkitan Putra-Mu yang menyelamatkan kami. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
05. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita. [Bacaan dibacakan dari Alkitab]
06. BACAAN PERTAMA (2Taw. 36:14-16,19-23)
L : Bacaan dari Kitab Kedua Tawarikh. Juga semua pemimpin di antara para imam dan rakyat berkali-kali berubah setia dengan mengikuti segala kekejian bangsa-bangsa lain. Rumah yang dikuduskan TUHAN di Yerusalem itu dinajiskan mereka. Namun TUHAN, Allah nenek moyang mereka, berulang-ulang mengirim pesan melalui utusan-utusan-Nya, karena Ia sayang kepada umatNya dan tempat kediaman-Nya. Tetapi mereka mengolok-olok utusan-utusan Allah itu, menghina segala firman-Nya, dan mengejek nabi-nabi-Nya.
Oleh sebab itu murka TUHAN bangkit terhadap umat-Nya, sehingga tidak mungkin lagi pemulihan. Mereka membakar rumah Allah, merobohkan tembok Yerusalem dan membakar segala puri dalam kota itu dengan api, sehingga musnahlah segala perabotannya yang indah-indah. Mereka yang masih tinggal dan yang luput dari pedang diangkutnya ke Babel dan mereka menjadi budaknya dan budak anak-anaknya sampai
kerajaan Persia berkuasa. Dengan demikian genaplah firman TUHAN yang diucapkan Yeremia, sampai tanah itu pulih dari akibat dilalaikannya tahun-tahun sabatnya, karena tanah itu tandus selama menjalani sabat, hingga genaplah tujuh puluh tahun. Pada tahun pertama zaman Koresh, raja negeri Persia, TUHAN
menggerakkan hati Koresh, raja Persia itu untuk menggenapkan firman yang diucapkan oleh Yeremia, sehingga disiarkan di seluruh kerajaan Koresh secara lisan dan tulisan pengumuman ini: "Beginilah perintah Koresh, raja Persia: Segala kerajaan di bumi telah dikaruniakan kepadaku oleh TUHAN, Allah semesta langit. Ia menugaskan aku untuk mendirikan rumah bagi-Nya di Yerusalem, yang terletak di Yehuda. Siapa di antara kamu termasuk umat-Nya, TUHAN, Allahnya, menyertainya, dan biarlah ia berangkat pulang!"
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
07. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 137:6a)
Biarlah lidahku melekat pada langit-langitku, jika aku tidak mengingat Engkau.
Mzm. 137:1-2,3,4-5,6
Di tepi sungai-sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil menangis, apabila kita mengingat Sion.
Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu kita menggantungkan kecapi kita. (Refren)
Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita meminta kepada kita memperdengarkan nyanyian,
dan orang-orang yang menyiksa kita meminta nyanyian sukacita: "Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion!" (Refren)
Bagaimanakah kita menyanyikan nyanyian TUHAN di negeri asing? Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan kananku! (Refren)
Biarlah lidahku melekat pada langit-langitku, jika aku tidak mengingat engkau, jika aku tidak jadikan Yerusalem puncak sukacitaku! (Refren)
08. BACAAN KEDUA (Ef. 2:4-10)
L : Bacaan dari Rasul Paulus Kepada Jemaat di Efesus
Saudara-saudari, Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkanNya kepada kita, telah menghidupkan kita bersamasama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita, oleh kasih karunia kamu diselamatkan dan di dalam Kristus Yesus Ia telah
membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga, supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah
sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus. Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
09. BAIT PENGANTAR INJIL (Yoh. 3:16)
P : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
P : Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, * supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
10. INJIL (Yoh. 3:14-21)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Yohanes.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percayakepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa
tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal
Allah. Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai
kegelapan dari pada terang, sebab perbuatanperbuatan mereka jahat. Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datangkepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya
yang jahat itu tidak nampak; tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatanperbuatannya dilakukan dalam Allah."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
11. RENUNGAN KATOLIK
Bacaan-bacaan yang kita dengarkan tadi berbicara tentang kasih setia Tuhan dan keinginan-Nya agar kita
selamat. Selain kasih Tuhan yang menyelamatkan, Yesus juga berbicara tentang hukuman. Apakah Tuhan
menghukum kita? Yesus sendiri memberikan jawaban bahwa barangsiapa tidak percaya kepada-Nya, orang
itu telah berada di dalam hukuman. Ketika Yesus datang, Ia membawa warta keselamatan. Ia adalah jalan keselamatan. Ia menunjukkan jalan yang menyelamatkan. Karena itu, orang yang percaya kepada-Nya, akan mengikuti-Nya dan mereka akan dituntun kepada keselamatan kekal. Sedangkan orang yang tidak percaya, mereka memilih jalan yang lain, yang menjauhkan mereka dari jalan keselamatan. Mereka ini sudah memilih hukumannya sendiri. Itulah sebabnya Yesus mengatakan bahwa mereka sudah berada di bawah hukuman. Dengan demikian, orang yang tidak mengikuti perintah Tuhan, dia sudah memilih hukuman bagi dirinya sendiri, yang mengantarnya kepada jalan yang menyesatkan. Ia berada di jalan yang gelap dan tidak memilih jalur yang terang. Orang yang demikian, suka melakukan kejahatan dan dosa karena ia tidak mengikuti perintah Tuhan dan tidak percaya pada Sabda Tuhan, yang menuntunnya kepada keselamatan. Meskipun demikian, Tuhan tetap menunjukkan cintaNya kepada kita. Dia tidak akan pernah membiarkan kita binasa. Dia mencoba mengetuk hati kita agar kita dapat kembali kepada-Nya dan dituntun oleh-Nya
kepada keselamatan. Di masa prapaskah ini, mari kita buka pintu hati kita kepada pertobatan. Ketika kita mengikuti atau melakukan jalan salib, kita memandang Dia yang mengorbankan diri-Nya bagi kita, agar kita selamat.Dari atas salib-Nya, Dia juga mengampuni dosa-dosa kita. Kita dipanggil untuk memperbaiki sikap hidup kita dan membiarkan cahaya kebenaran Tuhan masuk ke dalam hati kita sehingga kita dituntun kepada
keselamatan. Tuhan tidak menghukum kita, tetapi kitalah yang memilih hukuman bagi kita sendiri. Jika kita bertobat dan kembali kepada-Nya, kita terbebas dari hukuman kekal. Semoga.
12. HENING SEJENAK
13. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
14. DOA UMAT
P : Berkat kasih karunia-Nya, kita semua diselamatkan. Tuhan selalu menginginkan agar kita semua selamat. Marilah kita menyampaikan doa-doa permohonan demi keselamatan kita sekalian.
P : Semoga para pemimpin bangsa senantiasa mengutamakan kepentingan umum dan kemanusiaan, di atas kepentingan pribadi dan golongan tertentu, sehingga tercapailah kesejahteraan dalam
masyarakat. Marilah kita mohon….
P : Semoga semua pemimpin dan pemuka agama dapat dengan tekun mengajarkan kebaikan, perdamaian dan kerukunan hidup sehingga terciptalah perdamaian di antara umat manusia. Marilah kita mohon….
P : Semoga seluruh umat beragama senantiasa bahu membahu menciptakan perdamaian dan kerukunan hidup serta menjauhkan permusuhan atau kebencian yang memisahkan umat manusia. Marilah kita mohon….
P : Semoga kita sekalian memanfaatkan masa penuh rahmat ini untuk memperbaiki diri, menjauhkan rasa benci dan mengupayakan perdamaian dengan sesama. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Ya Tuhan, terima kasih untuk kasih setia-Mu yang selalu mendampingi kami. Kabulkanlah doa-doa kami, demi jasa Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
15. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.
16. DOA PUJIAN
[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari terkasih, Bapa yang maharahim berkenan mendatangi kita dan membuka mata hati kita, agar kita mampu melihat karya Allah dalam diri orang-orang yang kita jumpai hari ini. Maka marilah
kita berseru: Sungguh agung Kristus, cahaya para bangsa.
U : Sungguh agung Kristus, cahaya para bangsa.
P : Bapa yang mahabaik, Engkau sendiri yang telah
memilih Daud dan mengurapinya. Kami bahagia bahwa Engkau masih memanggil di antara kami orang-orang yang Engkau utus untuk menggembalakan umat-Mu. Maka kami berseru:
U : Sungguh agung Kristus, cahaya para bangsa.
P : Ya Bapa, Engkau telah menyembuhkan orang buta sejak kecil. Kami bersyukur atas anugerah indra penglihatan kepada kami, bahwa kami Engkau perkenankan menggunakannya sehingga kami mampu mengagumi ciptaan-Mu, dan menuntun orang lain ke jalan yang benar. Maka kami berseru:
U : Sungguh agung Kristus, cahaya para bangsa.
P : Ya Bapa, dengan anugerah penglihatan yang Engkau berikan, kami dapat melihat dengan baik, mana yang baik dan mana yang jahat. Maka kami berseru:
U : Sungguh agung Kristus, cahaya para bangsa.
P : Dengan demikian, ya Bapa, karena kesetiaan-Mu mendampingi kami, dengan mengutus Yesus
Kristus, sebagai Terang Sejati kami dibebaskan dari kebutaan. Maka kami berseru:
U : Sungguh agung Kristus, cahaya para bangsa.
P : Maka ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan
Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor
paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan berseru: Umat menyanyikan Lagu Pujian yang sesuai, misalnya: „Puji Syukur“, PS 664. Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
17A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para
pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
18A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus,
lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------
17B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.
18B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.
19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4). [hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini
di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Masa Prapaskah.
20. MENDOAKAN MADAH PUJIAN MARIA (Luk. 1:46-55)
Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus. Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia.
Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan menceraiberaikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya
pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya,
seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk
selama-lamanya. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin
21. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari terkasih, Terang telah datang ke dalam dunia. Dia datang menerangi hati kita dan menuntun perjalanan hidup kita menuju hidup yang abadi. Karena itu, marilah kita berupaya untuk hidup dalam Terang itu dan kita pun menjadi terang bagi sesama kita. Kita saling membantu agar Terang Sejati itu hidup di tengah-tengah kita, sehingga kita semua sama-sama dituntun kepada keselamatan.
22. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, Ya Tuhan yang mahakuasa, semoga Sabda-Mu yang kami renungkan dalam perayaan keselamatan ini, sungguh-sungguh kami hayati dalam hidup kami. Kuatkanlah hati kami jika kami lemah dan buatlah agar kami mampu mengatasi tantangan iman kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
23. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
24. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
25. LAGU PENUTUP
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Jadwal Misa Hari Minggu
Teks Misa Hari Minggu Prapaskah IV
Minggu 10 Maret 2024 dan Renungan Harian Katolik
Misa Hari Minggu 10 Maret 2024
Teks Misa Hari Minggu 10 Maret 2024
Tribun Flores.com
Kalender Liturgi Katolik Sabtu 9 Maret 2024 Perayaan Santa Fransiska Romana, Janda |
![]() |
---|
Teks Jalan Salib Jumat 8 Maret 2024 dan Doa 14 Perhentian Jalan Salib Prapaskah III |
![]() |
---|
Renungan Katolik Hari Ini Jumat 8 Maret 2024, Mengasihi Allah Dalam Diri Sesama |
![]() |
---|
Injil Katolik Hari Ini Jumat 8 Maret 2024 Lengkap Mazmur Tanggapan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.