Tradisi Sambut Ramadhan

Mengenal 8 Tradisi Daerah di Indonesia Sambut Ramadhan

Tradisi menyambut bulan suci Ramadhan di Indonesia sangat beragam dan unik. Hal ini karena karakteristik wilayah dan budaya yang berbeda.

Penulis: Cristin Adal | Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/HO- SHUTTERSTOCK/OCTAVINAUS WAHYU
TRADISI- Tradisi Malamang untuk menyambut Ramadan di Sumatra Barat. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Tradisi menyambut bulan suci Ramadhan di Indonesia sangat beragam dan unik. Hal ini karena karakteristik wilayah dan budaya yang membuat masing-masing daerah memiliki tradisinya sendiri menyambut Ramadhan.

Tradisi ini pun turun temurun dilakukan, dari generasi ke generasi. Berikut 8 tradisi menyambut Ramadan di Indonesia rekomendasi Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf):

1. Nyorog (Jakarta)

Masyarakat asli Jakarta atau suku Betawi masih melestarikan Nyorog. Tradisi memberikan bingkisan makanan kepada anggota keluarga yang lebih tua. Tradisi Nyorog ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan, sekaligus menjalin silaturahmi guna mempererat tali persaudaraan antar sesama.

Baca juga: Geliat Car Free Day dan Car Free Night di Kota Maumere, Tempat Olahraga, Kuliner & Hiburan

 

 

2. Cucurak (Jawa Barat)

Tradisi Cucurak, berkumpul bersama keluarga besar dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Tradisi Cucurak biasanya diisi dengan makannan yang dialasi daun pisang seperti nasi liwet, tempe, ikan asin, serta sambal dan lalapan.

3. Padusan (Yogyakarta)

Tradisi Padusan di Yogyakarta adalah tradisi menyambut Ramadhan. Padusan, atau dalam bahasa Jawa diartikan dengan padus (mandi). Padusan dilakukan sebagai bentuk penyucian diri, sekaligus membersihkan jiwa dan raga dalam menyambut kedatangan bulan suci Ramadan.

4. Marpangir (Sumatra Utara)

Marpangir merupakan tradaisi menyambut Ramadhan yang dilakukan dengan mandi tradisional menggunakan dedaunan atau rempah sebagai wewangian. Tradisi Marpangir dilakukan masyarakat Sumatra Utara sebagai bentuk membersihkan diri sebelum masuk bulan Ramadan.

Baca juga: Jelang Ramadhan 2024, Stok dan Harga Beras NTT Masih Stabil dan Aman

5. Malamang (Sumatra Barat)

Tradisi Malamang sebagai tradisi menyambut Ramadhan dengan penuh suka cita. Tradisi Malamang dilakukan dengan membuat makanan tradisional lemang untuk memupuk rasa kebersamaan antar masyarakat Minangkabau.

6. Meugang (Aceh)

Tradisi Meugang atau Haghi Mamagang sebuah tradisi menyambut Ramadhan yang sudah dilakukan sejak zaman Kerajaan Aceh Darussalam, atau sudah berlangsung sejak abad ke-14. Tradisi Meugang diisi dengan kegiatan memasak daging sapi, kambing, atau kerbau sehari sebelum bulan Ramadan.

7. Mattunu Solong (Sulawesi Barat)

Tradisi Mattunu Solong, tradisi menyambut Ramadhan dilakukan dengan menyalakan pelita tradisional yang terbuat dari buah kemiri dan ditumpuk dengan kapuk, lalu dililitkan pada potongan bambu. Pelita tersebut ditempel di pagar, halaman, anak tangga, pintu masuk, hingga dapur.

8. Megibung (Bali)

Tradisi Megibung umat Muslim di Bali, dilakukan dengan kegiatan memasak dan makan bersama sambil duduk melingkar. Uniknya, tradisi Megibung memiliki tata penataan makanan yang unik. Nasi akan diletakkan di wadah yang disebut dengan gibungan.


Berita Tribunflores.com lainnya di Google News

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved