Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Selasa 12 Maret 2024, Tanpa Iman Orang tak Dapat Berbuat Sesuatu

Mari simak Renungan Harian Katolik Selasa 12 Maret 2024.Tanpa Iman Orang tak Dapat Berbuat Sesuatu

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
RENUNGAN HARIAN KATOLIK PATER JOHN LEWAR - Mari simak Renungan Harian Katolik Selasa 12 Maret 2024.Tanpa Iman Orang tak Dapat Berbuat Sesuatu 

Oleh: Pastor John Lewar, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Harian Katolik Selasa 12 Maret 2024.

Tema renungan harian katolik yaitu Tanpa iman orang tak dapat berbuat sesuatu .

Renungan harian katolik disusun oleh Pastor John Lewar, SVD.

Selasa 12 Maret 2024 merupakan Hari Selasa Prapaskah IV, Santo Theofanus, Biarawan dan Sejarahwan, Santo Gregorius I, Paus dan Pujangga Gereja, Santo Maximilianus, Martir, Beata Yustina dari Arezzo, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Ungu.

Baca juga: Bacaan Injil Katolik Selasa 12 Maret 2024 Pekan IV Prapaskah 2024

 

Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Selasa 12 Maret 2024 adalah sebagai berikut:

Bacaan Pertama Yehezkiel 47:1-9.12

"Aku melihat air mengalir dari dalam Bait Suci; ke mana saja air itu mengalir, semua yang ada di sana hidup."

Kata nabi: Seorang malaikat membawa aku ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci, dan mengalir menuju ke timur: sebab Bait Suci juga menghadap ke timur.

Air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci, sebelah selatan mezbah. Lalu malaikat itu menuntun aku keluar melalui pintu gerbang utara, dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju gerbang yang menghadap ke timur.

Sungguh, air itu membual dari sebelah selatan. Lalu malaikat itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya. Ia mengukur seribu hasta, dan menyuruh aku masuk ke dalam air itu; dalamnya sampai di pergelangan kaki.

Ia mengukur seribu hasta lagi, dan menyuruh aku masuk sekali lagi ke dalam air itu; sekarang sudah sampai di lutut. Kemudian ia mengukur seribu hasta lagi, dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu; sekarang sudah sampai di pinggang.

Sekali lagi ia mengukur seribu hasta, dan sekarang air itu sudah menjadi sungai di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang; suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi.

Lalu malaikat itu berkata kepadaku, “Sudahkah engkau lihat hai anak manusia?” Kemudian ia membawa aku kembali menyusur tepi sungai itu. Dalam perjalanan pulang, sungguh, sepanjang tepi sungai itu ada amat banyak pohon, di sebelah sini dan di sebelah sana.

Malaikat itu berkata kepadaku, “Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, maka air laut yang mengandung banyak garam itu menjadi tawar.

Ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk yang berkeriapan di dalamnya akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar, dan ke mana saja sungai itu mengalir, semua yang ada di sana hidup.

Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis. Tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 12 Maret 2024, Melakukan Penyembuhan

Mazmur Tanggapan Mzm 46:2-3.5-6.8-9

Ref. Tuhan penjaga, dan benteng perkasa, dalam lindungan-Nya aman sentosa.

Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut.

Kota Allah, kediaman Yang Mahatinggi, disukakan oleh aliran-aliran sebuah sungai. Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang; Allah akan menolongnya menjelang pagi.

Tuhan semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub,.Pergilah, pandanglah pekerjaan Tuhan, yang mengadakan pemusnahan di bumi.

Bait Pengantar Injil Mzm 51:12a.14a

Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu.

Bacaan Injil Yohanes 5:1-16

"Orang itu disembuhkan seketika."

Pada hari raya orang Yahudi, Yesus berangkat ke Yerusalem. Di Yerusalem, dekat pintu Gerbang Domba, ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda;

serambinya ada lima dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu.

Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apapun juga penyakitnya.

Ada di situ seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di sana, dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya, “Maukah engkau sembuh?”

Jawab orang sakit itu kepada-Nya, “Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu, apabila airnya mulai goncang; dan sementara aku sendiri menuju kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku.”

Kata Yesus kepadanya, “Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah.” Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu, lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan.

Tetapi hari itu hari Sabat. Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu, “Hari ini hari Sabat, dan tidak boleh engkau memikul tilammu.”

Akan tetapi ia menjawab mereka, “Orang yang telah menyembuhkan aku, dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah.” Mereka bertanya kepadanya, “Siapakah orang itu yang berkata kepadamu: Angkatlah tilammu dan berjalanlah?”

Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di tempat itu.

Kemudian, ketika bertemu dengan dia dalam Bait Allah, Yesus lalu berkata kepadanya, “Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk.”

Orang itu keluar, lalu menceritakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan dia. Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Menunggu adalah suatu pekerjaan yang sangat dihindari orang pada
umumnya. Orang bosan dan jenuh. Tak ada orang yang senang atau
mau melakukan dengan sukarela jika diminta untuk menunggu. Apalagi
jika aktivitas menunggu itu tidak disertai jaminan kepastian. Menunggu
akan dirasakan sebagai suatu tindakan membuang-buang waktu atau siasia.
Inilah yang mau tidak mau suka atau tidak suka senang atau tidak
senang harus dialami seorang sakit yang berada di kolam Betesda yang
dikisahkan injil pada hari ini. Orang sakit itu terbaring di tepi kolam yang
memiliki lima serambi itu dengan tujuan bisa ikut mengalami
kesembuhan. Akan tetapi kesembuhan itu bisa diperolehnya jika ia
berhasil turun ke dalam kolam saat air kolam mulai berguncang. Tentu
saja, ia tak akan pernah berhasil memperoleh kesembuhan itu karena ia
selalu kalah cepat dibandingkan dengan yang lain akibat sakitnya itu.
“Tak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu, apabila airnya
mulai guncang. Dan sementara aku menuju kolam itu, orang lain sudah
turun mendahului aku”, keluhnya.

Tiga puluh delapan tahun ia harus menunggu supaya memperoleh
kesempatan untuk sembuh. Bayangkan! Tiga puluh delapan tahun
bukanlah waktu yang singkat. Orang sakit itu menghabiskan waktu
selama itu hanya dengan duduk sia-sia di tepi kolam menantikan harapan
yang tak kunjung pasti.

Melalui pewartaan injil hari ini, Yesus tidak menunggu untuk berbuat baik
dengan menyembuhkan orang yang sudah tiga puluh delapan tahun
sakit. Kemauan si sakit untuk sembuh diperhitungkan sebagai iman oleh
Yesus dan akhirnya terjadilah mukjizat penyembuhan. Harapan si sakit
akhirnya terjawab sudah. Yang menjadi jawaban atas pengharapannya
adalah Yesus. Yesus menganugerahkan yang dimintanya, yaitu
kesembuhan. “Maukah engkau sembuh?” tanya Yesus. si sakit cukup
megiyakan, kesembuhan pun diperolehnya.

Penyertaan dan kebaikan Tuhan Sang Pengampun itu juga tampak dalam
bacaan pertama dari nubuat Yehezkiel ( Kitab Yehezkiel 47: 1-9.12),
yakni aliran air yang membawa kehidupan.”Ke mana saja sungai itu
mengalir, segala makhluk yang berkeriapan di dalamnya akan hidup.
Ikan akan menjadi amat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air
laut di situ menjadi tawar dan ke mana saja sungai itu mengalir, semua
yang ada di sana hidup. Kesembuhan yang diperoleh si sakit
menunjukkan sekaligus mewahyukan kepadanya dan kepada kita bahwa
Yesus sungguh Sang Air hidup. Yesus adalah air yang tak hanya
menghilangkan dahaga, tetapi juga memberikan kesembuhan,
keberlangsungan hidup bagi mereka yang percaya kepadaNya.

Pengalaman membuktikan bahwa beberapa orang di antara kita
mengalami kebuntuan atau hilang harapan. Semua jalan telah dicoba,
dirasa semakin menyesatkan. Pada saat semacam itu, bisa jadi kita
berjumpa dengan seseorang secara tak sengaja. Sekadar obrolan ringan
terjadi, tetapi justru itulah yang mungkin bisa menyelesaikan
permasalahan yang sedang dihadapi. Itulah misteri kehidupan sekaligus
misteri keselamatan. Yang dituntut dari kita adalah kesediaan diri untuk
senantiasa membuka segala kemungkinan untuk memperoleh
keselamatan yang dari Allah. Kita tinggal menganggukkan kepala
kepadaNya dan menyatakan kesediaan kita untuk diselamatkan.

Contemplasi:

Nuansa pertobatan dan tindakan yang mengarah kepada kemurahan
Tuhan Sang Pengampun bukan pertama-tama menuntut penderitaan atau
korban kita, namun justru hanya membutuhkan sikap pengakuan kita dan
kerelaan kita untuk datang kepada Tuhan. Allah Bapa memang baik,
selalu menyediakan kebutuhan kita.

Doa:

Ya Tuhan, betapa baiknya Engkau padaku. Namun sering aku lupa berterimakasih atas semua kebaikanMu yang aku terima melalui sesamaku. Tuhan kuatkan aku untuk berani berbuat baik dan selalu
percaya kepadaMu...Amin.

Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Selasa. Salam doa dan berkatku
untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh
Kudus...Amin

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved