Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Katolik Rabu 20 Maret 2024, Kamu akan Merdeka
Mari simak Renungan Harian Katolik Rabu 20 Maret 2024.Tema renungan harian katolik yaitu Kamu akan Merdeka.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Oleh: Br. Pio Hayon, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Harian Katolik Rabu 20 Maret 2024.
Tema renungan harian katolik yaitu Kamu akan Merdeka.
Renungan harian katolik disusun oleh Br. Pio Hayon, SVD.
Rabu 20 Maret 2024 merupakan Hari Rabu Prapaskah V, Santo Fransiskus Maria dari Camporosso, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Ungu.
Baca juga: Injil Katolik Hari Ini Rabu 20 Maret 2024 Lengkap Mazmur Tanggapan
Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Rabu 20 Maret 2024 adalah sebagai berikut:
Bacaan Pertama Daniel 3:14-20.24-25.28
"Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya."
Sekali peristiwa berkatalah Nebukadnezar, raja Babel, kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego, “Apakah benar, bahwa kamu tidak memuja dewaku dan tidak menyembah patung emas yang kudirikan itu?
Sekarang, jika kamu bersedia, demi mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai jenis bunyi-bunyian, sujudlah kamu menyembah patung yang kubuat ini!
Tetapi jika kamu tidak menyembah, seketika itu juga kamu akan dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala.
Dan dewa manakah yang dapat melepaskan kamu dari dalam tanganku?” Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab, “Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada Tuanku dalam hal ini.
Jika Allah yang kami puja sanggup melepaskan kami, Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya Raja. Tetapi seandainya tidak, hendaklah Tuanku mengetahui, bahwa kami tidak akan memuja dewa Tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang Tuanku dirikan itu."
Maka meluaplah kegeraman Nebukadnezar. Air mukanya berubah terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Lalu diperintahkannya supaya perapian itu dibuat tujuh kali lipat lebih panas dari yang biasa.
Kepada beberapa orang yang sangat kuat di antara tentaranya dititahkannya untuk mengikat Sadrakh, Mesakh dan Abednego, dan mencampakkan mereka ke dalam perapian yang menyala-nyala itu.
Tetapi terkejutlah Raja Nebukadnezar, lalu bangun dengan segera. Berkatalah ia kepada para menterinya, “Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?”
Jawab mereka kepada raja, “Benar, ya Raja!” Kata raja, “Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu.
Mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!” Maka berkatalah Nebukadnezar, “Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego!
Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya, yang telah menaruh percaya kepada-Nya tetapi melanggar titah raja, yang menyerahkan tubuh mereka karena mereka tidak mau memuja dan menyembah allah mana pun kecuali Allah mereka.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Baca juga: Kalender Liturgi Katolik Hari Ini Rabu 20 Maret 2024, Pekan V Prapaskah
Kidung Tanggapan Daniel 3:52.53.54.55.56
P. Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah leluhur kami.
U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
P. Terpujilah nama-Mu yang mulia dan kudus.
U Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
P. Terpujilah Engkau dalam bait-Mu yang mulia dan kudus.
U Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
I. Terpujilah Engkau di atas takhta kerajaan-Mu.
U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
P. Terpujilah Engkau yang mendugai samudera raya.
U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
P. Terpujilah Engkau di bentangan langit.
U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
Bait Pengantar Injil PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan menghasilkan buah dalam ketekunan.
Bacaan Injil Yohanes 8:31-42
"Apabila Anak memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya, “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, maka kamu benar-benar murid-Ku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”
Jawab mereka, “Kami adalah keturunan Abraham, dan tidak pernah menjadi hamba siapa pun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?”
Kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa, dan hamba tidak tetap tinggal di rumah; yang tetap tinggal dalam rumah adalah anak.
Tetapi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka. Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku, karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu.
Apa yang kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, seperti halnya kamu melakukan apa yang kamu dengar dari bapamu.” Jawab mereka kepada-Nya, “Bapa kami ialah Abraham.” Kata Yesus kepada mereka, “Sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham.
Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah! Pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham.
Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri.” Jawab mereka, “Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah.” Kata Yesus kepada mereka, “Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Baca juga: Bacaan Injil Katolik Hari Ini Rabu 20 Maret 2024 Pekan V Prapaskah
Renungan Katolik
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Semua pasti mau merasa bebas dan merdeka tanpa ada tekanan dari orang lain. Karena dalam kemerdekaan itulah orang dapat melaksanakan tugas dan hidup penuh tanpa tekanan. Maka menjadi merdeka baik secara kolektif juga secara individual menjadi sebuah hak yang tak dapat diambil dari seseorang atau kelompok bangsa tertentu. Dalam kemerdekaan itulah ada kehidupan yang sesungguhnya. Ada banyak hal yang membuat orang tidak merdeka atau terjajah. Masing-masing kita pasti punya penyebab sesuai dengan situasinya masing-masing orang.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Kembali di hari ini, kita disuguhkan lagi dengan bacaan-bacaan suci untuk kita renungkan dan refleksikan bersama. Hari ini, kitab nabi Daniel berkisah tentang tiga orang Israel yang tetap teguh beriman kepada Allah dan tidak mau memuja dewa raja. Mereka adalah Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Mereka mendapat perintah dari raja Nebukadnezar untuk menentukan pilihan yakni menyembah dewa-dewi raja atau dicampakkan ke dalam peraapian yang bernyala-nyala. Raja bertitah untuk meminta ketiga pemuda itu untuk menyembah dewa raja ketika bunyi sangkakala dan bunyi kecapi dan gambus, kamu harus tunduk menyebah dewa-dewa patung buatan raja jika tidak menyembah maka mereka akan dicampakkan ke dalam perapian yang bernyala-nyala itu. Itu isi titah raja.
Namun ketiga pemuda itu berkata: “Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini. Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, Ia akan melepaskan ami dari perapian yang menyala-nyala itu dan dari dalam tanganmu, ya Raja. Tetapi seandainya tidak, hendaklahh Tuanku mengetahui bahwa kami tidak akan memuja dewa Tuanku dan tidak akan menyebah patung emas yang tuanku dirikan itu.” Jawaban ketiga pemuda itu membuat murka amarah sang Raja Nebukadnezar. Dan ketiga pemuda itu pun dicampakkan ke dalam perapian yang bernyala-nyala itu dengan seluruh tubuh mereka diikat. Dan apa yang terjadi, terkejutlah raja karena telah melihat ada empat orang di dalam perapian itu dan mereka berjalan bebas di dalam perapian itu. Maka raja pun berseru: “Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh, dan Abednego! Ia telah mengutus malaikatNya untuk melepaskan hamba-hambaNYa yang telah menaruh percaya kepadaNya, tetapi melanggar titah raja...” Begitulah akan terjadi ketika kita setia kepada Tuhan maka Ia akan menjaga dan memelihara kita sampai kapan pun.
Tetapi jika tidak maka kita pun akan dicampakkannya. Juga seperti seorang raja itu pun sampai bertobat dan mengakui Allah yang benar itu yang dapat membebaskan kita dari dosa dan kematian. Sejalan dengan itu, Yesus dalam Injil hari ini membuat penegasan yang sama bahwa hanya dalam Allahlah kita dimerdekakan dari perbudakan dosa. Yesus mengajar orang-orang Yahudi yang percaya kepadaNya: “jikalau kamu tetap di dalam firmanKu, kamu benar-benar muridKu dan kamu akan mengetahui kebenaran dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” Tetapi mereka menanggapinya secara lurus tentang kemerdekaan yang disampaikan oleh Yesus: “Kami adalah keturunan Abraham, dan tidak pernah menjadi hamba siapa pun.
Bagaimana engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?” Ungkapan Yesus itu dijelaskan oleh Yesus lagi: “...sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa adalah hamba dosa.” Maka jelaslah di sini nilai yang mau diajarkan kepada orang-orang Yahudi itu dan kepada kita yaitu kita harus merdeka dari dosa. Karena kalau kita berdoa, kita adalah hamba dosa. Dan yang dapat memerdekakan kita adalah Yesus, Anak Allah itu. Maka marilah kita belajar untuk selalu setia kepada Allah dan selalu dekat kepada Yesus karena dengan begitu kita mampu dibebaskan dari dosa dan maut. Karena selama ini kita kadang atau bahkan sering tidak sadar bahwa kita sudah terlalu lama tinggal sebagai hamba dosa sehingga kita masih saja jatuh dalam dosa. Maka baiklah pada masa tobat ini kita bertobat dan kembali kepada Tuhan yang sanggup memerdekakan kita.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: semua kita akan tetap selalu berada dalam kecenderungan untuk berbuat dosa dan bisa jatuh dalam dosa kapan saja. Kedua, kalau kita sudah jatuh dalam dosa berarti kita juga tidak bebas lagi karena kita telah menjadi hamba dosa dan dikuasai oleh setan. Ketiga, satu-satunya yang mampu memerdekakan kita hanya Yesus yang telah mengorbankan diriNya untuk menebus dosa dan maut. Maka bertobatlah dan kembalilah kepadaNya.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.