Minggu Palma 2024
Panduan Tata Perayaan Ekaristi Minggu Palma 24 Maret 2024 Lengkap Renungan Harian Katolik
Mari simak Panduan Tata Perayaan Ekaristi Minggu Palma 24 Maret 2024.Teks Panduan Tata Perayaan Ekaristi minggu Palma disusun P. Petrus Cristologus.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Panduan Tata Perayaan Ekaristi Minggu Palma 24 Maret 2024.
Teks Panduan Tata Perayaan Ekaristi minggu Palma lengkap dengan renungan harian katolik.
Teks Panduan Tata Perayaan Ekaristi minggu Palma disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.
Ikuti Perayaan Ekaristi minggu Palma dengan penuh iman.
Baca juga: Teks Misa Hari Minggu Palma 24 Maret 2024 Lengkap Renungan Harian Katolik
▪ Umat berkumpul di suatu tempat di luar Kapela. Tiap orang memegang daun palma atau ranting daun lainnya menurut kebiasaan setempat. Dapat juga semua ranting daun itu dikumpulkan terlebih daulu di suatu tempat lalu dalam upacara direciki air suci dan sesudah itu baru dibagi-bagikan kepada umat.
▪ Perlu disiapkan juga buku Bacaan untuk Pembacaan Injil sebelum perarakan masuk ke dalam Gereja. Di dalam Kapela tetap ada hiasan yang meriah dengan warna utamanya adalah merah.
▪ Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
▪ Salib dan patung-patung lainnya ditudungi dengan kain ungu.
▪ Lalu Pemimpin mengajak umat untuk menyiapkan batin untuk memulai perayaan Palma.
Lalu tanpa Lagu Pembuka, Imam membuka perayaan Palma ini dengan Tanda Salib dan Salam.
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini kita merayakan Hari Minggu Palma. Perayaan ini mengenangkan kembali kedatangan Yesus ke Yerusalem dan disorak-sorai sebagai seorang raja. Amat berbeda dengan seorang raja yang biasanya menunggangi kuda perkasa, Yesus malah memilih menunggangi seekor keledai, seekor hewan yang tidak bisa dipakai untuk berperang karena lamban. Namun, demikianlah Yesus. Ia datang untuk meniadakan pertikaian dan peperangan karena Ia menawarkan perdamaian dan saling mencinta. Ia menunjukkan hal ini dengan menerima siksaan dan penghinaan tanpa mengutuk, sebaliknya memohonkan pengampunan atas kesalahan mereka. Mari kita memasuki perayaan Pekan Suci kita ini dengan membuka hati kita terhadap cinta Tuhan yang luar biasa kepada kita. [hening sejenak]
03. MOHON BERKAT ATAS DAUN PALMA
P : Allah yang kekal dan kuasa, sudilah memberkati daun palma ini. Kami hendak menggunakannya untuk menghormati Kristus yang datang dalam nama-Mu. Semoga seluruh hidup kami pun merupakan penghormatan kepada Kristus, agar sesudah pengabdian di dunia ini, kami boleh bergabung dengan himpunan para kudus yang tak henti-hentinya mengelu-elukan Kristus di kota surgawi. Sebab Dialah Tuhan dan Pengantara kami.
U : Amin
Pemimpin memerciki daun palma dengan air suci, diiringi lagu Hormat Puji dan Sembah (Puji Syukur no, 493) atau lagu yang sesuai. Sementara itu, daun-daun Palma yang sudah diberkati itu dibagikan kepada umat.
04. BACAAN INJIL SEBELUM PERARAKAN [Mrk. 11:1-10]
Dengan tangan terkatup, Pemimpin mengajak umat:
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Markus. Ketika Yesus dan murid murid-Nya telah dekat Yerusalem, dekat Betfage dan Betania yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang muridNya dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu. Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan segera menemukan seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskan keledai itu dan bawalah ke mari. Dan jika ada orang mengatakan kepadamu: Mengapa kamu lakukan itu, jawablah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya ke sini." Merekapun pergi, dan menemukan seekor keledai muda tertambat di depan pintu di luar, di pinggir
jalan, lalu melepaskannya. Dan beberapa orang yang ada di situ berkata kepada mereka: "Apa
maksudnya kamu melepaskan keledai itu?" Lalu mereka menjawab seperti yang sudah dikatakan Yesus. Maka orang-orang itu membiarkan mereka. Lalu mereka membawa keledai itu kepada Yesus, dan mengalasinya dengan pakaian mereka, kemudian Yesus naik ke atasnya. Banyak orang yang menghamparkan pakaiannya di
jalan, ada pula yang menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang. Orang-orang yang berjalan di depan dan mereka yang mengikuti dari belakang berseru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud, hosana di tempat yang maha tinggi!"
Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
05. HOMILI SINGKAT
P : Kita barusan mendengarkan bacaan tentang Yesus yang memasuki Yerusalem menunggang keledai dan disambut meriah oleh orang-orang. Kedatangan Yesus dan disambut dengan cara yang tidak lazim
ini memberikan pemahaman baru akan peran Yesus sebagai Raja. Biasanya seorang raja menunggang kuda yang gagah perkasa dan disambut dengan bentangan bendera-bendera atau panji-panji yang menandai dukungan yang luar biasa kepadanya. Semua orang mengelu-elukan raja ini dan mereka merasa gembira karena raja akan menyelamatkan dan mengamankan mereka. Yesus sebaliknya berbuat hal yang lain. Dengan
menunggangi keledai, Dia memberikan tanda bahwa Dia adalah raja damai yang bersahaja dan sederhana. Dia tidak mengagungkan kekuasaan tetapi mengutamakan pelayanan sebagaimana disimbolkan dengan menunggang keledai. Dia tidak menginginkan keperkasaan duniawi, tetapi mengajak orang untuk mengokohkan iman mereka kepada Tuhan Penyelamat. Sembari kita berarak dan mengelu-elukan Tuhan,
kita pun diajak untuk menjadikan Yesus sebagai Raja kita. Kita biarkan Dia menguasai hati kita sehingga kita pun diteguhkan. Kini, mari kita berarak sembari menyanyi dan mengelu-elukan Yesus, Raja kita. Lalu dimulai perarakan menuju Kapela diiringi lagu-lagu. Kemudian, dilanjutkan dengan Doa Pembuka (tanpa pernyataan tobat dan permohonan pengampunan).
06. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Allah yang mahakuasa dan kekal, Engkau telah menyerahkan Juru selamat kami yang telah menjadi manusia dan direndahkan sampai wafat di salib, sebagai teladan kerendahan hati bagi umat manusia. Perkenankanlah agar kami meneladan sengsaraNya dan pantas untuk bangkit bersama Dia, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
07. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita. [Bacaan dibacakan dari Alkitab]
08. BACAAN PERTAMA (Yes. 50:4-7)
L : Bacaan dari Kitab Yesaya. Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. Tuhan ALLAH telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang. Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan
mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. Tetapi Tuhan ALLAH menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Sebab itu aku meneguhkan hatiku seperti keteguhan gunung batu karena aku tahu, bahwa aku tidak akan mendapat malu. Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
09. MENYANYIKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren:
Allahku, ya Allahku, mengapa Kau tinggalkan daku?
Mzm. 22:8-9,17-18a,19-20,23-24
Semua yang melihat aku mengolok-olok aku, mereka mencibirkan bibirnya, menggelengkan kepalanya:"Ia menyerah kepada TUHAN; biarlah Dia yang meluputkannya, biarlah Dia yang melepaskannya!
Bukankah Dia berkenan kepadanya?" (Refren)
Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku. (Refren)
Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku. Tetapi Engkau, TUHAN, janganlah jauh; ya kekuatanku, segeralah menolong aku! (Refren)
Aku akan memasyhurkan nama-Mu kepada saudara-saudarakudan memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaah: kamu yang takut akan TUHAN, pujilah Dia, hai segenap anak cucu Yakub, muliakanlah Dia, dan gentarlah terhadap Dia, hai segenap anak cucu Israel! (Refren)
10. BACAAN KEDUA (Flp. 2:6-11)
L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus Kepada Jemaat di Filipi Saudara-saudari, Kristus Yesus, yang walaupun
dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diriNya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi
kemuliaan Allah, Bapa! Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
11. BAIT PENGANTAR INJIL (Fil. 2:8-9)
P : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
P : Kristus sudah taat bagi kita; Dia taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. * Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama.
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
12. INJIL (Mrk. 15:1-39)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Markus. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil. 1 Pagi-pagi benar imam-imam kepala bersama tuatua dan ahli-ahli Taurat dan seluruh Mahkamah Agama sudah bulat mufakatnya. Mereka membelenggu Yesus lalu membawa-Nya dan menyerahkanNya kepada Pilatus. 2 Pilatus bertanya kepada-Nya: "Engkaukah raja orang Yahudi?" Jawab Yesus: "Engkau sendiri mengatakannya." 3 Lalu imamimam kepala mengajukan banyak tuduhan terhadap Dia. 4 Pilatus bertanya pula kepada-Nya, katanya: "Tidakkah Engkau memberi jawab?
Lihatlah betapa banyaknya tuduhan mereka terhadap Engkau!" 5 Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawab lagi, sehingga Pilatus merasa heran. 6 Telah menjadi kebiasaan untuk membebaskan satu
orang hukuman pada tiap-tiap hari raya itu menurut permintaan orang banyak. 7 Dan pada waktu itu adalah seorang yang bernama Barabas sedang dipenjarakan bersama beberapa orang pemberontak lainnya. Mereka telah melakukan pembunuhan dalam pemberontakan. 8 Maka datanglah orang banyak dan meminta supaya sekarang kebiasaan itu diikuti juga. 9 Pilatus menjawab mereka dan bertanya: "Apakah kamu menghendaki supaya kubebaskan raja orang Yahudi ini?" 10 Ia memang mengetahui, bahwa imam-imam kepala telah menyerahkan Yesus karena dengki. 11 Tetapi imam-imam kepala menghasut orang banyak untuk meminta supaya Barabaslah yang dibebaskannya bagi mereka. 12 Pilatus sekali lagi menjawab dan bertanya kepada mereka: "Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan orang yang kamu sebut raja orang Yahudi
ini?" 13 Maka mereka berteriak lagi, katanya: "Salibkanlah Dia!" 14 Lalu Pilatus berkata kepada mereka: "Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?" Namun mereka makin keras
berteriak: "Salibkanlah Dia!" 15 Dan oleh karena Pilatus ingin memuaskan hati orang banyak itu, ia membebaskan Barabas bagi mereka. Tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan. 16 Kemudian serdadu-serdadu membawa Yesus ke dalam istana, yaitu gedung pengadilan, dan memanggil seluruh pasukan berkumpul. 17 Mereka mengenakan jubah ungu kepada-Nya, menganyam sebuah mahkota
duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. 18 Kemudian mereka mulai memberi hormat kepadaNya, katanya: "Salam, hai raja orang Yahudi!" 19 Mereka memukul kepala-Nya dengan buluh, dan meludahi-Nya dan berlutut menyembah-Nya. 20 Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah ungu itu dari pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. Kemudian Yesus dibawa ke luar untuk disalibkan. 21 Pada waktu itu lewat seorang yang bernama Simon, orang Kirene, ayah Aleksander dan Rufus, yang baru datang dari luar kota, dan orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus. 22 Mereka membawa Yesus ke tempat yang bernama Golgota, yang berarti: Tempat Tengkorak. 23 Lalu mereka memberi anggur bercampur mur kepadaNya, tetapi Ia menolaknya. 24 Kemudian mereka menyalibkan Dia, lalu mereka membagi pakaianNya dengan membuang undi atasnya untuk menentukan bagian masing-masing. 25 Hari jam sembilan ketika Ia disalibkan. 26 Dan alasan mengapa Ia dihukum disebut pada tulisan yang terpasang di situ: "Raja orang Yahudi". 27 Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan-Nya dan seorang di sebelah kiri-Nya. 28 (Demikian genaplah nas Alkitab yang berbunyi: "Ia akan terhitung di antara
orang-orang durhaka.") 29 Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia, dan sambil menggelengkan
kepala mereka berkata: "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya
kembali dalam tiga hari, 30 turunlah dari salib itu dan selamatkan diri-Mu!" 31 Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli Taurat mengolok-olokkan Dia di antara mereka sendiri dan mereka berkata: "Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! 32 Baiklah Mesias, Raja Israel itu, turun dari salib itu, supaya kita lihat dan percaya." Bahkan kedua orang yang disalibkan bersama-sama
dengan Dia mencela Dia juga. 33 Pada jam dua belas, kegelapan meliputi seluruh daerah itu dan berlangsung sampai jam tiga. 34 Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eloi, Eloi, lama sabakhtani?", yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? 35 Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata: "Lihat, Ia memanggil Elia." 36 Maka datanglah seorang dengan bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum serta berkata: "Baiklah kita tunggu dan melihat apakah Elia datang untuk menurunkan Dia." 37 Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya. [Semua diajak berlutut dan hening sejenak, dengan ajakan oleh Pemimpin: “Kita semua diminta untuk berlutut”. Sesudah itu, semua berdiri dan
mendengarkan lanjutan pembacaan Injil] 38 Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua dari atas
sampai ke bawah. 39 Waktu kepala pasukan yang berdiri berhadapan dengan Dia melihat mati-Nya demikian, berkatalah ia: "Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!"
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
13. RENUNGAN SINGKAT
Hari Minggu ini kita mengenangkan Yesus memasuki kota Yerusalem dan disambut dengan meriah oleh orang-orang Yerusalem. Semua orang berteriak, “Hossana, Putra Daud”. Kata Hossana berarti
“Selamatkanlah!” Mereka meminta Putra Raja Daud untuk menyelamatkan mereka. Sayangnya, Yesus naik
keledai, dan bukan kuda kokoh yang merupakan lambang kehadiran seorang raja. Yesus hendak
menunjukkan bahwa Ia adalah Raja Damai. Kedamaian akan menyelamatkan banyak hati. Dia datang untuk mendamaikan banyak orang. Kita diajak untuk berdamai; damai dengan diri, damai dengan orang lain, damai dengan situasi dan damai dengan Tuhan. Semoga kita dapat memasuki Pekan Suci ini dengan hati yang damai dan membantu orang lain juga untuk merasakan damai yang sejati.
--
Bacaan Injil tadi berbicara tentang Kisah Sengsara. Kita hanya mendengarkan kisah singkatnya saja. Tetapi kita bisa membayangkan bahwa Yesus seorang diri saja. Dia tidak bisa melawan apa-apa. Dia hanya pasrah (seperti yang kita dengarkan juga dari bacaan Pertama dan Kedua) meskipun Dia tidak bersalah. Dia
bisa saja berontak pada Bapa dan bisa menolak ketidakadilan ini. Tetapi Yesus menerimanya dan Dia mati dengan cara yang mengenaskan; mati seorang diri.
Kisah ini mengajarkan kita untuk tidak serta merta menghakimi orang lain. Apa yang terjadi pada Yesus
adalah pelajaran yang amat berharga bagi kita. Mereka menghukum mati orang yang tidak bersalah.
Kita berterimakasih karena Yesus mau mati bagi kita yang merasa diri benar, tetapi kita juga mesti melanjutkan perintah Yesus untuk saling mengasihi. Kita saling membantu agar kita bisa menjadi lebih
baik. Kalaupun ada orang yang bersalah, mungkin baik kita membantunya untuk memperbaiki dirinya. Kita tidak membenarkan perbuatannya yang salah, tetapi kita bisa membantunya menjadi lebih baik. Kita juga berdoa, semoga orang yang bersalah, menerima kesalahannya dan memperbaikinya juga.
14. HENING SEJENAK
15. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
16. DOA UMAT
P : Bersama Yesus yang taat sampai wafat, kita menghadap Bapa dengan memanjatkan permohonan kita.
P : Semoga Gereja yang sedang mengalami penderitaan diteguhkan dan tetap yakin bahwa sesudah cobaan akan datang pembebasan. Marilah kita mohon….
P : Semoga para pemimpin masyarakat tetap tabah dan teguh mengupayakan kesejahteraan umum dan kerukunan di tengah masyarakat. Marilah kita mohon….
P : Semoga semua orang yang menderita mampu mempersatukan penderitaan dan kemalangan mereka dengan penderitaan Kristus demi keselamatan umat manusia. Marilah kita mohon….
P : Semoga kita semua senantiasa tabah dan saling menolong untuk memikul salib hidup kita setiap hari. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah ya Bapa, doa-doa permohonan yang kami sampaikan ke hadirat-Mu. Kabulkanlah demi jasa Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
17. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.
18. DOA PUJIAN
[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari terkasih, sungguh besar kasih Allah akan dunia ini. Ia telah mengaruniakan PutraNya yang Tunggal untuk menyelamatkan manusia, agar setiap orang yang percaya kepada-Nya, memperoleh keselamatan. Maka marilah kita berseru: Sungguh besar kasih-Mu, Tuhan.
U : Sungguh besar kasih-Mu, Tuhan.
P : Kami memuji Engkau, ya Bapa, sebab Engkau mengutus Putra-Mu untuk menyelamatkan kami. Ia telah menghampakan Diri dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia, kecuali dalam hal dosa. Maka kami berseru:
U : Sungguh besar kasih-Mu, Tuhan.
P : Ia telah merendahkan Diri dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di salib. Maka kami berseru:
U : Sungguh besar kasih-Mu, Tuhan.
P : Ya Bapa, Putra-Mu telah menderita bagi kami dan telah meninggalkan teladan bagi kami, supaya kami
pun mengikuti jejak-Nya, yakni berani menderita demi kemuliaan nama-Mu dan demi kebahagiaan sesama. Maka kami berseru:
U : Sungguh besar kasih-Mu, Tuhan.
P : Dengan demikian, ya Bapa, Engkau mempersiapkan kami, agar kami dapat merayakan Paskah dengan pantas, dan merasakan kegembiraan Kebangkitan Putra-Mu terkasih. Maka kami berseru:
U : Sungguh besar kasih-Mu, Tuhan.
P : Maka ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Fransiskus, Bapa Uskup ….. dan Pastor Paroki ......., kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan berseru: Umat menyanyikan Lagu Pujian yang sesuai, misalnya:
“Muliakanlah Tuhan Allah“, PS 657.
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
19A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang merayakan Ekaristi, marilah kitamenyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
20A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
21A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------
19B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.
20B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudariyang berada paling dekat saja.
21B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4). [hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu
lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini
di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Masa Prapaskah.
22. MENDARASKAN MAZMUR 145:1-14
Aku hendak mengagungkan Engkau, ya Allahku, ya Raja, dan aku hendak memuji nama-Mu
untuk seterusnya dan selamanya. Setiap hari aku hendak memuji Engkau, dan hendak memuliakan nama-Mu
untuk seterusnya dan selamanya. Besarlah TUHAN dan sangat terpuji, dan kebesaran-Nya tidak terduga. Angkatan demi angkatan akan memegahkan pekerjaan-pekerjaan-Mu dan akan memberitakan keperkasaan-Mu. Semarak kemuliaan-Mu yang agung dan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib akan kunyanyikan.
Kekuatan perbuatan-perbuatan-Mu yang dahsyat akan diumumkan mereka, dan kebesaran-Mu hendak kuceritakan. Peringatan kepada besarnya kebajikan-Mu akan dimasyhurkan mereka, dan tentang keadilan-Mu
mereka akan bersorak-sorai. TUHAN itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya. Segala yang Kaujadikan itu akan bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, dan orang-orang yang Kaukasihi
akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu, untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia,
dan kemuliaan semarak kerajaan-Mu. Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala abad, dan pemerintahan-Mu tetap melalui segala keturunan. TUHAN setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. TUHAN itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi semua orang yang tertunduk. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin
23. AMANAT PENGUTUSAN
P : Kita telah mendengarkan dan merenungkan kisah sengsara Tuhan kita Yesus Kristus. Yesus bersabda,“Berbahagialah orang yang dianiaya demI kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah kamu, jika demi Aku kamu dicela dan dianiaya, dan jika kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, sebab besarlah ganjaranmu di Surga”. Semoga Tuhan senantiasa meneguhkan kita agar kita tabah menghadapi segala tantangan hidup kita.
24. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, Ya Tuhan, sengsara Putra-Mu membawa keselamatan kepada kami. Semoga kami pun selalu mengarahkan hidup kami kepada-Mu dan saling membantu mencapai keselamatan kekal. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
25. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal. [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
26. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
27. LAGU PENUTUP
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Minggu Palma 2024
Panduan Tata Perayaan Ekaristi Minggu Palma
Renungan Harian Katolik
Tribun Flores.com
Injil Katolik Hari Ini Kamis 21 Maret 2024 Lengkap Mazmur Tanggapan |
![]() |
---|
BMKG Sebut Manggarai Timur dan Manggarai Hujan Disertai Petir, Warga Selalu Waspada |
![]() |
---|
Kalender Liturgi Katolik Hari Ini Kamis 21 Maret 2024, Hari Biasa Pekan V Prapaskah |
![]() |
---|
Bacaan Injil Katolik Hari Ini Kamis 21 Maret 2024 Pekan V Prapaskah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.