Renungan Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 23 Maret 2024, Jangan Benci dan Dendam
Mari simak Renungan Harian Katolik Sabtu 23 Maret 2024.Judul Renungan Harian Katolik yaitu Jangan Benci dan Dendam.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Harian Katolik Sabtu 23 Maret 2024.
Judul Renungan Harian Katolik yaitu Jangan Benci dan Dendam.
Hari Sabtu 23 Maret 2024 merupakan Hari Sabtu Prapaskah V, Peringatan fakultatif Santo Alfonsus Toribio dari Mongroveyo, Uskup, Santa Sibilina Biscossi OP, Pengaku Iman, Santo Dismas, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Ungu.
Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Sabtu 23 Maret 2024 adalah sebagai berikut:
Baca juga: Teks Ibadah Sabda Hari Minggu Palma 24 Maret 2024, Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik
Bacaan Pertama Yehezkiel 37:21-28
"Aku akan menjadikan mereka satu bangsa."
Beginilah firman Tuhan Allah, “Sungguh, Aku akan menjemput orang Israel dari tengah bangsa-bangsa, ke mana mereka pergi; Aku akan mengumpulkan mereka dari segala penjuru dan akan membawa mereka ke tanah mereka.
Aku akan menjadikan mereka satu bangsa di tanah mereka, di atas gunung-gunung Israel, dan satu orang raja memerintah mereka seluruhnya; mereka tidak lagi menjadi dua bangsa dan tidak lagi terbagi menjadi dua kerajaan.
Mereka tidak lagi menajiskan dirinya dengan berhala-berhala, atau dewa-dewa mereka yang menjijikkan, atau dengan semua pelanggaran mereka. Tetapi Aku akan melepaskan mereka dari segala penyelewengan mereka, dengan mana mereka berbuat dosa.
Aku akan mentahirkan mereka, sehingga mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahnya. Maka hamba-Ku Daud akan menjadi rajanya, dan mereka semuanya akan mempunyai satu gembala.
Mereka akan hidup menurut peraturan-peraturan-Ku dan melakukan ketetapan-ketetapan-Ku dengan setia. Mereka akan tinggal di tanah yang Kuberikan kepada hamba-Ku Yakub, di mana nenek moyang mereka tinggal; sungguh,
mereka, anak-anak mereka maupun cucu cicit mereka akan tinggal di sana untuk selama-lamanya, dan hamba-Ku Daud menjadi raja mereka untuk selama-lamanya.
Aku akan mengadakan perjanjian damai dengan mereka, dan itu akan menjadi perjanjian yang kekal dengan mereka. Aku akan memberkati mereka dan melipat gandakan mereka, dan memberikan tempat kudus-Ku di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya.
Tempat kediaman-Ku pun akan ada pada mereka; Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. Maka bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Aku,
Tuhan, menguduskan Israel, pada waktu tempat kudus-Ku berada di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Baca juga: Injil Katolik Sabtu 23 Maret 2024 Lengkap Mazmur Tanggapan
Mazmur Tanggapan Yeremia 31:10.11-12b.13
Ref. Tuhan Allah menjaga kita seperti gembala menjaga kawanan dombanya.
Dengarlah firman Tuhan, hai bangsa-bangsa, beritahukanlah di tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah: Dia yang telah menyerakkan Israel akan mengumpulkannya kembali, dan menjaganya seperti gembala menjaga kawanan dombanya.
Sebab Tuhan telah membebaskan Yakub, telah menebusnya dari tangan orang yang lebih kuat daripadanya. Mereka akan datang bersorak-sorai di atas bukit Sion, muka mereka akan berseri-seri karena kebaikan Tuhan.
Pada waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai, orang-orang muda dan orang-orang tua akan bergembira. Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur dan menyukakan mereka sesudah kedukaan.
Bait Pengantar Injil Yehezkiel 18:31
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Buanglah dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku, dan perbaharuilah hati serta rohmu.
Bacaan Injil Yohanes 11:45-56
"Yesus akan mati untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai."
Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria, dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus terhadap Lazarus percaya kepada-Nya. Tetapi ada juga yang pergi kepada orang-orang Farisi, dan menceritakan kepada mereka, apa yang telah dibuat Yesus itu.
Lalu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul. Mereka berkata, “Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mukjizat.
Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya, lalu orang-orang Roma akan datang, dan merampas tempat suci kita serta bangsa kita.”
Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka, “Kamu tidak tahu apa-apa! Kamu tidak insyaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita daripada seluruh bangsa kita ini binasa.”
Hal ini dikatakan Kayafas bukan dari dirinya sendiri. Tetapi, sebagai Imam Besar pada tahun itu, ia bernubuat bahwa Yesus akan mati untuk seluruh bangsa; bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai.
Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia. Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum di tengah orang-orang Yahudi. Ia berangkat dari situ ke daerah dekat padang gurun, ke sebuah kota yang bernama Efraim.
Di situ Ia tinggal bersama murid-murid-Nya. Waktu itu hari raya Paskah orang Yaudi sudah dekat, dan banyak orang dari negeri itu berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan diri sebelum Paskah itu.
Mereka mencari Yesus, dan sambil berdiri di dalam Bait Allah, mereka berkata seorang kepada yang lain, “Bagaimana pendapatmu? Akan datang jugakah Ia ke pesta?”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Kebencian membuat orang tidak bisa melihat kebaikan dan kebenaran yang ada dalam diri orang yang mereka benci. Kebencian sering kali juga menuntun orang untuk melakukan dosa yang lebih berat lagi, bahkan sampai menyiksa dan menghilangkan nyawa orang lain.
Di samping banyak orang Yahudi yang percaya kepada Tuhan melalui peristiwa dibangkitkannya Lazarus dari kematian, ada juga orang yang melaporkan kejadian tersebut kepada orang Farisi dan imam-imam kepala.
Imam-imam kepala dan orang Farisi yang sudah dihinggapi kebencian tidak bisa lagi menerima karya-karya kebaikan yang dilakukan Yesus. Kebencian menutupi mata hati mereka. Mereka bahkan menolak mukjizat-mukjizat yang dibuat oleh Tuhan Yesus. Mereka mengincar kematian-Nya.
Menjelang Pekan Suci, marilah kita melihat ke dalam diri kita. Janganlah amarah, kebencian, dan dendam ada dalam hati kita dan menutupi diri kita untuk bisa melihat karya rahmat Allah dalam diri kita. Jadilah pribadi-pribadi yang merdeka.
Ya Tuhan, semoga kami bisa menjadi pribadi-pribadi yang merdeka. Merdeka dari amarah, benci, dan dendam. Amin. (Sumber the katolik dan adiutami.com).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.