Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Katolik Senin 25 Maret 2024, Orang Miskin Selalu Ada Padamu
Mari simak renungan harian Katolik Senin 25 Maret 2024. Tema Renungan Harian Katolik yaitu orang miskin selalu ada padamu.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Oleh: Bruder Pio Hayon, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan harian Katolik Senin 25 Maret 2024.
Tema Renungan Harian Katolik yaitu orang miskin selalu ada padamu.
Renungan harian katolik ada diakhir artikel ini.
Renungan harian katolik disusun oleh Bruder Pio Hayon, SVD.
Senin 25 Maret 2024 merupakan Hari Senin Dalam Pekan Suci, Maria menerima Kabar gembira dari Malaikat Gabriel, dengan Warna Liturgi Ungu.
Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Senin 25 Maret 2024 adalah sebagai berikut:
Baca juga: Injil Katolik Hari Ini Senin 25 Maret 2024 Lengkap Mazmur Tanggapan
Bacaan Pertama Yesaya 42:1-7
"Ia tidak berteriak atau memperdengarkan suaranya di jalan."
Beginilah firman Tuhan, “Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa.
Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suaranya, atau memperdengarkan suaranya di jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum.
Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.”
Beginilah firman Allah, Tuhan, yang menciptakan langit dan membentangkannya, yang menghamparkan bumi dengan segala yang tumbuh di atasnya, yang memberikan nafas kepada umat manusia yang menghuninya dan nyawa kepada mereka yang hidup di atasnya, “Aku, Tuhan, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan.
Aku telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan membuat engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa, untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm. 27:1.2.3.13-14
Ref. Aku percaya kepada-Mu, Tuhanlah pengharapanku. Tuhan, pada-Mu kuberserah, dan mengharap kerahiman-Mu.
Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
Ketika penjahat-penjahat menyerang untuk memangsa aku, maka lawan dan musuh itu sendirilah yang tergelincir dan jatuh.
Sekali pun tentara berkemah mengepung aku, tidak takutlah hatiku; sekali pun pecah perang melawan aku, dalam hal ini pun aku tetap percaya.
Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan.
Bait Pengantar Injil PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Salam, ya Raja kami. Hanya Engkaulah yang mengasihani kesesatan-kesesatan kami.
Bacaan Injil Yohanes 12:1-11
"Biarkanlah Dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku."
Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang Ia bangkitkan dari antara orang mati. Di situ diadakan perjamuan untuk Dia. Marta melayani, dan salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus.
Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak itu semerbak memenuhi seluruh rumah.
Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata, “Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar, dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?”
Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.
Maka kata Yesus, “Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu.”
Banyak orang Yahudi mendengar bahwa Yesus ada di Betania. Maka mereka datang, bukan hanya karena Yesus, melainkan juga untuk melihat Lazarus yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati.
Lalu imam-imam kepala bermufakat untuk membunuh Lazarus juga, sebab karena dialah banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya kepada Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Ketika kita bicara orang miskin, pikiran kita tertuju kepada semua orang yang memang tidak punya apa-apa sama sekali untuk dimakan atau juga tidak memiliki apa-apa di dalam hidup mereka seperti harta atau uang atau tanah kebutuhan hidup mereka pun sangat terbatas bisa dipenuhi. Namun juga orang miskin dapat dilihat dari aspek rohani. Orang miskin hati atau rohani juga terlihat lewat orang-orang yang tidak memiliki hati terhadap orang lain di sekitarnya.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Di hari pertama dimulainya pekan suci ini, kita disuguhkan dengan kisah-kisah awal sebelum Yesus masuk dalam drama kejam penyalibanNya. Dalam injil hari ini, Yesus dikisahkan berada di Betania di rumah Lazarus yang pernah dibangkitkan oleh Yesus sesudah Lazarus meninggal. Lazarus memiliki dua orang saudarinya, yakni Marta dan Maria. Dalam kesempatan itu, Yesus membuat perjamuan makan bersama-sama dengan para muridNya dan keluarga Lazarus. Yesus memiliki kedekatan secara psikologis dengan keluarga ini. Itu terlihat betapa Yesus dekat dengan Lazarus yang dibangkitkan itu dan juga kedua saudarinya. Di tempat mereka inilah Yesus biasa bersama para muridnya membuat perjamuan bersama.
Dalam kesempatan perjamuan makan bersama itu, Maria, salah satu dari saudarinya Lazarus tiba-tiba datang ke hadapan Yesus dan meminyaki kaki Yesus dengan minyak narwastu yang mahal harganya dan sesudah itu membasuh kaki Yesus dengan rambutnya. Kejadian seperti ini dianggap sebagai hal yang luar biasa. Biasanya dalam perjamuan seperti itu, tuan rumah (Lazarus dan saudarinya) harus menyiapkan tempat untuk pembasuhan kaki bagi semua tamu yang datang ke perjamuan itu. Ini sudah menjadi tradisi bagi orang Yahudi untuk membasuh kaki mereka sebelum memasuki rumah tempat perjamuan dengan air pada tempat pembasuhan yang sudah disiapkan oleh keluarga tempat perjamuan itu. Boleh jadi Yesus dan para muridNya sudah membasuh kaki mereka sebelum memasuki rumah Lazarus karena memang itu sudah menjadi tradisi.
Namun menjadi menarik di sini adalah hal yang dibuat oleh Maria itu lebih dari biasanya. Dia tidak membasuh dengan air tetapi dengan minyak narwastu yang mahal harganya. Dalam injil ini, menurut Yudas minyak itu bisa dijual dengan harga 300 dinar. Jika kita kalkulasi, harga kerja harian itu dibayar 1 dinar sehari. Dan kalau kita tetapkan dalam rupiah, 100.000 upah sehari, maka minyak narwastu setengah kati itu mencapai 30 juta rupiah. Bukan kaleng-kaleng harganya. Dan inilah yang membuat Yudas Iskariot memberi reaksi secara tiba-tiba melihat ini sebagai suatu pemborosan: “Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?” Reaksi yang sangat mulia ini membuat banyak orang tertegun.
Secara logis sangat benar, karena minyak itu sangat mahal dan bisa dipakai untuk membantu orang miskin dari pada hanya sekedar mencuci kaki. Namun kitab suci mencatat dengan sangat baik bahwa reaksi dari Yudas Iskariot itu mempunya motivasi lain. Dia adalah seorang bendahara dari kelompok para rasul itu. Namun kebiasaan dia untuk mencuri uang dari kas mereka itulah yang membuat Yesus membalas rekasinya: “Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburanKu. Karena orang-orang miskin selalu ada padamu tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu.” Jawaban Yesus atas reaksi Yudas membuat orang-orang tertegun dan Yudas pasti tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Karena dia akan selalu mencari keuntungan dari setiap apa yang dia lakukan.
Maria melakukan itu karena tanda ucapan syukur mereka dalam keluarga karena Yesus telah berbuat baik kepada mereka dengan membangkitkan Lazarus saudara mereka. Namun yang dilakukan oleh Yudas hanyalah sebuah trik yang biasa dia lakukan dengan tujuan untuk mencuri uang-uang itu. Dan hal-hal seperti ini juga masih merebak di kalangan kita, ketika ada bantuan atau aksi-aksi sosial kepada orang miskin baik itu pemerintah atau pihak manapun, selalu saja ujung-ujungnya ada saja yang dikorupsi atau dicuri untuk kepentingan saku mereka sendiri. Maka marilah kita belajar untuk selalu memberi tempat kepada orang-orang miskin dari aspek apa saja karena dengan itu kita sedang memperhatikan Yesus yang hadir di dalam mereka.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: setiap kita pasti memiliki niat dan maksud dalam hati kita. Kedua, namun kadang kita juga dipengaruhi oleh niat hati yang tersembunyi di balik niat suci kita. Ketiga, maka bagi Yesus, kejujuran itu sangat menentukan apakah orang dapat menemukan Tuhan dalam diri sesama atau tidak.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.