Profil Polisi di Flores Timur

Kisah Laurens Daton, Anak Petani Jabat Kasat Lantas Flores Timur

Nama Iptu Laurensius Dalu Daton tentu dikenal sebagian masyarakat Flores Timur khususnya para pelanggar lalu lintas yang bandel di jalan.

Penulis: Paul Kabelen | Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/PAUL KABELEN
Kasat Lantas Polres Flores Timur, Iptu Laurensius Daton 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Nama Iptu Laurensius Dalu Daton tentu dikenal sebagian masyarakat Flores Timur khususnya para pelanggar lalu lintas yang bandel di jalan.

Terlahir dari pasangan Agustinus Baka Daton (ayah) dan Raimunda Nuli Hera (ibu) di Kampung Wolo, Desa Watotika Ile Wolo, Kecamatan Demon Pagong, Laurensius tak menyangka bisa menjadi putra tulen pertama menjabat Kasat Lantas Polres Flores Timur sejak tahun 2021.

Berlatar keluarga yang hidup dari hasil bertani ladang tadah hujan dan mengiris moke atau minuman tradisional, Laurensius menamatkan pendidikan dasar hingga SMP Rayuan Kelapa tahun 1986 yang didirikan almarhum Emanuel Manu Deornai.

Lanjut pendidikan Sekolah Profesi Guru (SPG) Podor yang kini dikenal SMAK Frateran Podor Larantuka, Laurensius menunjukkan prestasi membanggakan. Dia mewakili Flores Timur menjadi peserta Paskibra Provinsi NTT saat HUT Kemerdekaan RI tahun 1986.

 

 

Baca juga: Kapolres dan Dandim Ende Tegaskan Anggota TNI-Polri Netral dalam Pemilu

 

 

 

Dengan ijazah guru SPG, pria kelahiran 2 Februari 1967 ini sempat mengajar pada SD Wolo dengan gaji Rp 15 ribu perbulan. Namun dedikasinya menjadi tenaga pendidik bertahan enam bulan.

Sesaat sebelum hijrah dari guru kampung di tanah kelahirannya itu, Laurensius mendengar informasi pendaftatan anggota polisi di Kota Kupang. Dia memberanikan diri ikut tes tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya.

"Saya bilang mama dan bapa untuk ikut tes guru. Di sana saya nginpa di sepupu, semua polisi saya tidak kenal sama sekali, maklum saya datang dari kampung," ujarnya, Jumat, 5 April 2024.

Bermodal ijazah dan sertifikat Paskibra NTT, Laurensius sukses melewati serangkaian tes dan ujian hingga dia dinyatakan lulus menjadi anggota polisi tahun 1990.

Laurensius menerangkan, masa orde baru saat Indonesia dipimpin Presiden Soeharto, sertifikat sangat membantu karirnya menjadi anggota Polri.

Setelah mengikuti pendidikan Abri selama 11 bulan, Laurensius bersama 49 rekan dikirim ke Timor Timur, sebelum wilayah itu merdeka menjadi Timor Leste. Meski jauh dari keluarga, Laurensius selalu memberi kabar lewat surat pos.

"Saya juga sempat cuti pulang kampung. Saat itu saya baru satu tahun bertugas di Timor Timur," katanya.

Pada tahun 1992, Laurensius dipercayakan kedinasan untuk mengikuti kursus komputer SIM pertama Indonesia di Jakarta. Setelah ikut kursus, posisinya selalu ditempatkan di bagian lalu lintas hingga pindah ke Kupang.

Setelah 16 tahun di luar daerah, Laurensius mengusulkan pindah tugas ke Flores Timur. Dia lalu menjabat sebagai Kapospol Titehena di Lewolaga, sebelum pimpinan menugaskan di lalu lintas Polres Flores Timur.

"Dari lalu lintas, saya sempat keluar ke KSPK, Kapospol KP3 Laut, kemudian jadi Kanit Laka Polres Flores Timur tahun 2016," ujarnya.

Di tahun yang sama, dia direkomendasikan mengikuti Perwira PAG. Selesai pendidikan, Laurensius dipromosikan menjabat Kapolsek Adonara Barat, kemudian pindah Kapolsek Titehena.

Dua tahun jabat Kapolsek Titehena, Laurens dimutasi ke Kasubagdalops Bagops. Setelah itu, mantan Kapolres Flotim, AKBP I Gusti Putu Suka Arsa mempromosikannya sebagai Kasat Lantas Polres Flores Timur pada 2021 hingga saat ini.

PEMERAN ANTAGONIS FILM AKU RINDU

Saat usianya kian menua, pria 57 tahun yang sudah beristri dan dikaruniai tiga orang putra ini mendapatkan kado istimewa berkat sikap dan karakternya yang tegas dan humoris.

Hari masih pagi di bulan Juni 2023, Laurensius berkenalan dengan kru pembuatan sinetron 'Aku Rindu' yang berkunjung ke Polres Flores Timur di masa kepemimpinan AKBP I Gede Ngurah Joni Mahardika.

Perkenalan yang mulanya bisa-biasa saja itu justru membawa kebahagiaan. Laurensius tak tahu sedang diawasi kamera produser yang merekam setiap aktivitasnya mengamankan pengendara bandel.

Persis di depan Kantor Polres Flores Timur, Laurensius menasihati seorang pria yang tak memakai helm. Karakter tegas dengan nada lantang itu membuat kru film tertarik karena saat itu sedang mencari pelakon tambahan.

"Saya tahan dan tegur salah satu pelanggar, ternyata produsernya sedang rekam cara saya menyampaikan nasihat,"ceritanya.

Kata sang produser film, karakternya sangat cocok memainkan peran antagonis. Terbukti dari hasil testing, Laurensius memerankan peran antagonis sebagai bapak Omy dalam film yang tayang di bioskop bulan Oktober 2023.

"Jadi dalam film itu, saya berperan sebagai bapa Omy. Jujur saya bangga sekali, apa lagi usia saya sudah begini. Ini menjadi kado yang istimewa buat saya, anak, dan cucu," katanya.

Film Aku Rindu melibatkan artis papan atas Indonesia seperti Verlita Evelyn, Samuel Rizal, Natasya Friska Siahaan, Krisjiana, dan Tutie Kirana.

Film yang disutradarai Key Mangunsong ini mengangkat cerita inspirasi tentang dedikasi seorang istri anggota polisi saat suaminya pindah tugas ke Larantuka, Kabupaten Flores Timur.

Selain bertajuk inspirasi, film Aku Rindu tentu menampilkan keindahan alam Larantuka dan wisata budaya Flores Timur, seperti Desa Lewokluok di Kecamatan Demon Pagong yang meraih juara pertama dalam ajang Asosiasi Pesona Indonesia (API) kategori kampung adat terpopuler tahun 2021.

Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved