Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Senin 8 April 2024, Menjadi Alat di Tangan Tuhan

Mari simak Renungan Harian Katolik Senin 8 April 2024.Renungan harian katolik disusun oleh Pater Jhon Lewar, SVD.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
RENUNGAN HARIAN KATOLIK PATER JOHN LEWAR - Mari simak Renungan Harian Katolik Senin 8 April 2024.Renungan harian katolik disusun oleh Pater Jhon Lewar, SVD. 

Oleh: Pater Jhon Lewar, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Harian Katolik Senin 8 April 2024.

Tema renungan harian katolik yaitu Menjadi Alat di Tangan Tuhan.

Renungan harian katolik disusun oleh Pater Jhon Lewar, SVD.

Renungan harian katolik terdapat dibagian akhir artikel ini.

Baca juga: Bacaan Injil Katolik Hari Ini Senin 8 April 2024 Perayaan Kabar Sukacita

Simak bacaan berikut sebelum menyimak renungan harian katolik.

Senin 8 April 2024 merupakan Hari Raya Kabar Sukacita, Santo Redemptus de Ferento, Uskup dan Pengaku Iman, Santo Edesius, Martir, dengan Warna Liturgi Putih.

Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Senin 8 April 2024 adalah sebagai berikut:

Bacaan Pertama Yesaya 7:10-14;8:10

"Seorang perempuan muda akan mengandung."

Tuhan berfirman kepada Raja Ahas, "Mintalah suatu pertanda dari Tuhan, Allahmu, entah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah, entah sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas."

Tetapi Ahas menjawab, "Aku tidak mau minta! Aku tidak mau mencobai Tuhan!" Lalu berkatalah Nabi Yesaya, "Baiklah! Dengarkanlah, hai keluarga Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan Allahku juga?

Sebab itu, Tuhan sendirilah yang akan memberikan suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamai Dia Imanuel, artinya: Allah menyertai kita."

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 40:7-8a.8b-9.10.11

Ref. Ya Tuhan, aku datang melakukan kehendak-Mu.

Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut, lalu aku berkata, "Lihatlah, Tuhan, aku datang!"

Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku: "Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku."

Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.

Keadilan-Mu tidaklah kusembunyikan dalam hatiku, kesetiaan dan keselamatan-Mu kubicarakan, kasih dan kebenaran-Mu tidak kudiamkan, tapi kuwartakan kepada jemaat yang besar.

Bacaan Kedua Ibrani 10:4-10

"Lihatlah Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu."

Saudara-saudara, tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa. Karena itu ketika Kristus masuk ke dunia, Ia berkata, "Kurban dan persembahan tidak Engkau kehendaki.

Sebagai gantinya Engkau telah menyediakan tubuh bagiku. Kepada kurban bakaran dan kurban penghapus dosa Engkau juga tidak berkenan. Maka Aku berkata: Lihatlah, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allahku."

Jadi mula-mula Ia berkata, "Engkau tidak menghendaki kurban dan persembahan; Engkau tidak berkenan akan kurban bakaran dan kurban penghapus dosa meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat.

Dan kemudian Ia berkata, "Lihat, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu." Jadi yang pertama telah Ia hapuskan untuk menegakkan yang kedua. Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Bait Pengantar Injil Yohanes 1:14ab
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

Firman telah menjadi manusia, dan diam di antara kita dan kita telah melihat kemuliaan-Nya.

Bacaan Injil Lukas 1:26-38

"Engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki."

Dalam bulan yang keenam Allah mengutus Malaikat Gabriel ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.

Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.

Kata malaikat itu kepadanya, "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.

Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."

Kata Maria kepada malaikat itu, "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku tidak bersuami?" Jawab malaikat itu kepadanya, "Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.

Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang disebut mandul itu.

Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." Maka kata Maria, "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Hari ini kita merayakan Hari Raya Kabar Sukacita. Dalam Liturgi Katolik, berita yang disampaikan oleh Malaikat Gabriel kepada Maria bahwa dia mengandung dari Roh Kudus adalah kabar sukacita. Karena pada saat itulah “Sabda menjadi manusia dan tinggal di antara kita”.

Pada saat itulah dunia bersuka cita karena karya keselamatan Allah di dalam Yesus Kristus mulai terlaksana Sabda Tuhan yang disampaikan lewat bacaan-bacaan hari ini mewartakan sukacita. Nabi Yesaya dalam bacaan pertama(7:10-14; 8:10), mengungkapkan nubuat sukacita akan kehadiran Immanuel melalui seorang perempuan. Nubuat sukacita Yesaya ini terpenuhi di dalam diri Bunda Maria yang terbaca dalam Injil hari ini.

Penulis Surat Kepada Orang Ibrani, dalam bacaan kedua, tidak hanya berhenti pada penerimaan Bunda Maria atas warta sukacita. Memang hal itu mendatangkan sukacita. Akan tetapi, penulis melihat peran dari Yesus yang dikandung Bunda Maria, yaitu menebus dosa umat manusia.

Inilah sukacita Putera-Nya untuk keselamatan manusia. Jadi, penulis tidak berhenti pada sukacita penerimaan kabar gembira, melainkan berlanjut pada sukacita
penyelamatan.

Injil menceritakan bahwa moment sukacita itu terjadi di rumah seorang gadis sederhana yg tinggal di sebuah kampung kecil bernama Nazaret dan nama perempuan itu adalah Maria. Mendengar kabar itu pun Maria bingung dan terkejut. Bagaimana dia mengandung seorang anak karena dia belum bersuami?

Walaupun Malaikat menjelaskan asal usul Anak yang dikandungnya,

Maria tetap ragu karena dia tahu konsekuensinya jika dia sungguh mengandung. Dia akan dirajam hingga mati karena mengandung tanpa suami. Tapi meskipun berat resikonya, Maria di dalam iman dan kepasrahan, menerima apa yg diminta oleh Malaikat itu untuk dilaksanakannya. “Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu itu”.

Apa makna di balik Pesta Kabar Sukacita. Pertama, ketaatan yang mendalam kepada kehendak Allah. Maria seorang gadis sederhana adalah sosok yang patuh dan taat kepada kehendak Allah. Di hadapan Malaikat Gabriel Maria berkata, "Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu itu."

Ketaatan Maria menjadi model ketaatan kita dalam hidup sehari-hari di tengah masyarakat, antara lain: tidak memaksakan pendapat dan kehendak kita agar dituruti orang lain. Tidak memposisikan diri menjadi orang istimewa di hadapan sesama. Kedua, kepercayaan yang kokoh kuat pada janji Tuhan. Ketika Maria menerima kabar baik ini, dia tidak hanya menunjukkan ketaatan yang besar, tetapi juga memiliki kepercayaan yang kuat kepada janji-janji Tuhan.

Meskipun situasi yang dihadapinya tampak tidak mungkin menurut logika manusia, Maria tidak ragu untuk mempercayai bahwa segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah. Dari kehidupan Maria, kita dapat belajar untuk membangun kepercayaan yang kuat kepada Tuhan, bahkan di tengah-tengah ketidakpastian dan tantangan hidup.

Janji-janji Tuhan adalah landasan yang kokoh bagi kita, dan kepercayaan yang teguh kepada-Nya akan membimbing kita melewati setiap kegelapan. Seperti Maria, mari kita memandang janji-janji Tuhan sebagai pegangan hidup kita. Ketiga, siap menjadi alat bagi rencana Allah. Maria tidak hanya menerima kabar baik ini sebagai berita gembira pribadinya, tetapi dia menyadari bahwa kelahiran Anak ini adalah bagian dari rencana Allah untuk menyelamatkan umat manusia.

Dengan rendah hati, dia siap menjadi alat dalam tangan Tuhan untuk melaksanakan rencana-Nya. Kita dipanggil siap menjadi alat bagi rencana Allah
dalam hidup kita.

Sebagaimana Maria menyadari bahwa hidupnya memiliki tujuan yang lebih besar dari dirinya sendiri, demikian pula kita diajak untuk menyadari bahwa kita adalah bagian dari rencana Allah yang lebih besar. Kita bersedia mengorbankan kehendak dan keinginan kita sendiri demi melaksanakan rencana-Nya dalam hidup ini.

Contemplasi:

Hari Raya Kabar Sukacita hendaknya menjadi sukacita bagi kita. Sabda Tuhan menyadarkan kita bahwa Allah begitu peduli dan mengasihi kita, sekalipun kita berdosa. Inilah hendaknya mendatangkan sukacita dalam hidup kita. Dan kita diajak untuk membagikan sukacita itu kepada sesama kita. Hari ini Tuhan menghendaki agar kita bersukacita atas kasih-Nya dan supaya kita saling berbagi sukacita.

Doa:

Allah Bapa Yang Kekal dan Kuasa, teguhkanlah di dalam diri kami iman kepercayaan bahwa PuteraMu yang dikandung dan dilahirkan oleh Santa Perawan Maria sungguh Allah dan sungguh manusia. Semoga berkat kebangkitan PuteraMu kami memperoleh kebahagiaan kekal. Dialah Tuhan kami...Amin.

Sahabatku yang terkasih, Selamat Pesta Kabar Sukacita. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus.Amin.(*)


Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved