KLB Rabies, Camat Palue: Ingat Nyawa Manusia Lebih Berharga Daripada Seekor Anjing

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Arnold Welianto

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE-Maria Tua (42) warga RT/RW 003/009 Dusun Tudu Desa Rokirole, Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka, NTT meninggal dunia usai digigit hewan penular rabies (HPR), Rabu 17 April 2024.

Camat Palue, Rudolfus Riba menghimbau kepada warga agar selalu waspada terhadap garak-gerik hewan penular rabies (HPR) karena saat ini stok vaksin anti rabies kosong.

"Untuk menjadi perhatian kita semua saat ini Vaksin Anti rabies(VAR)stok dinkes kosong menunggu pengadaan lagi diharapkan spya para kades ,BPD dan para kepala intas sektor menyampaikan langsung ke masyarakat bahwa hati2 terhadap gerak gerik HPR (hewan pembawa rabies),"ujarnya

Kata dia, sudah memerintahkan kepada para kepala Desa di Kecamatan Palue dan BPD untuk berkoordinasi dgn kepolisian dan Koramil setempat untuk melakukan eliminasi selektif karena sudah ditetapkan status darurat rabies dan instruksi Bupati sudah di sampaikan ke desa-desa tentang penyakit rabies.

Baca juga: Perempuan di Palue Sikka Meninggal Dunia Digigit HPR, Tinggalkan Anak Yang Masih Balita

Dijelaskannya, Belajar dari kasus ini, korban digigit tahun lalu namun keluarga korban tidak lakukan VAR, keluarga berpikir sudah sembuh dari rabies ternyata masa inkubasi rabies 10 tahun dan sekarang virus rabies sudah menjalar di otak pasien dan tidak tertolong.

"Untuk itu para kades dan Kepal UPT kedua puskesmas lakukan edukasi tentang rabies ke desa-desa agar masalah ini tdak terulang lagi ingat nyawa manusia lebih berharga daripada seekor anjing,"tegasnya

Diharapkan para kepala desa segera melakukan tindakan tegas terhadap HPR karena situasi sudah darurat rabies di wilayah Kecamatan Palue.

Selain itu, camat Palue sudah bersurat ke desa-desa dan melakukan pengumuman di gereja gereja untuk waspada terhadap HPR.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News