Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Kamis 18 April 2024, Hosti Bundar Tipis dalam Ekaristi Adalah Yesus sendiri

Mari simak Renungan Harian Katolik Kamis 18 April 2024.Tema renungan harian katolik yaitu Hosti Bundar tipis dalam Ekaristi adalah Yesus sendiri.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
RENUNGAN HARIAN KATOLIK PATER JOHN LEWAR -Mari simak Renungan Harian Katolik Kamis 18 April 2024.Tema renungan harian katolik yaitu Hosti Bundar tipis dalam Ekaristi adalah Yesus sendiri. 

Oleh: Pastor John Lewar, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Harian Katolik Kamis 18 April 2024.

Tema renungan harian katolik yaitu Hosti Bundar tipis dalam Ekaristi adalah Yesus sendiri.

Renungan harian katolik disusun oleh Pastor John Lewar, SVD.

Renungan Harian Katolik ada dibagian akhir artikel ini.

Baca juga: Injil Katolik Hari Ini Kamis 18 April 2024 Lengkap Mazmur Tanggapan

 

Kamis 18 April 2024 merupakan Hari Kamis Pekan III Paskah, Santo Eleutherius, Paus, Beata Maria dari Inkarnasi, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Putih.

Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Kamis 18 April 2024 adalah sebagai berikut:

Bacaan Pertama Kis. 8:26-40

Kemudian berkatalah seorang malaikat Tuhan kepada Filipus, katanya: "Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan, menurut jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza." Jalan itu jalan yang sunyi.

Lalu berangkatlah Filipus. Adalah seorang Etiopia, seorang sida-sida, pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia, yang pergi ke Yerusalem untuk beribadah.

Sekarang orang itu sedang dalam perjalanan pulang dan duduk dalam keretanya sambil membaca kitab nabi Yesaya.

Lalu kata Roh kepada Filipus: "Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!"

Filipus segera ke situ dan mendengar sida-sida itu sedang membaca kitab nabi Yesaya. Kata Filipus: "Mengertikah tuan apa yang tuan baca itu?"

Jawabnya: "Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?" Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya.

Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut: Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya.

Dalam kehinaan-Nya berlangsunglah hukuman-Nya; siapakah yang akan menceriterakan asal-usul-Nya? Sebab nyawa-Nya diambil dari bumi.

Maka kata sida-sida itu kepada Filipus: "Aku bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?"

Maka mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya.

Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata sida-sida itu: "Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?"

(Sahut Filipus: "Jika tuan percaya dengan segenap hati, boleh." Jawabnya: "Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah.")

Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia.

Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita.

Tetapi ternyata Filipus ada di Asdod. Ia berjalan melalui daerah itu dan memberitakan Injil di semua kota sampai ia tiba di Kaisarea.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm. 66:8-9,16-17,20

Pujilah Allah kami, hai bangsa-bangsa, dan perdengarkanlah puji-pujian kepada-Nya!

Ia mempertahankan jiwa kami di dalam hidup dan tidak membiarkan kaki kami goyah.

Marilah, dengarlah, hai kamu sekalian yang takut akan Allah, aku hendak menceritakan apa yang dilakukan-Nya terhadap diriku.

Kepada-Nya aku telah berseru dengan mulutku, kini dengan lidahku aku menyanyikan pujian.

Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku dan tidak menjauhkan kasih setia-Nya dari padaku.

Bait Pengantar Injil Yoh 6:51

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.

Akulah roti hidup yang telah turun dari surga, sabda Tuhan. Barangsiapa makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.

Bacaan Injil Yohanes 6:44-51

"Akulah roti hidup yang telah turun dari surga."

Di rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, “Tidak seorang pun dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku; dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.

Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi; Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku.

Hal itu tidak berarti, bahwa ada orang yang telah melihat Bapa! Hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah melihat Bapa! Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal. Akulah roti hidup.

Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati. Inilah roti yang turun dari surga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati. Akulah roti hidup yang telah turun dari surga.

Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya. Dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Meditatio

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Anda dan saya adalah orang beriman, beriman Katolik. Dalam iman, kita
percaya, bahwa Roh Kudus bekerja sejak dahulu sampai saat ini, di dalam
hati kita, di tempat karya kita masing-masing. Karya-Nya terus meluas ke
seluruh belahan dunia. Filipus yang diutus Tuhan, bertemu dengan
seorang Etiopia, pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu
negeri Etiopia dalam perjalanannya pulang beribadah dari Yerusalem. Ia
duduk dalam kereta sambil membaca kitab nabi Yesaya.

Pertemuannya dengan Filipus, pasti bukan kebetulan. Ini karya Roh
Kudus. Filipus diundang naik ke atas kereta, duduk disamping ratu.
Kesempatan itu dijadikan Filipus untuk memberitakan Injil Yesus dan ratu
negeri Etiopia itu pun percaya lalu minta dibaptis. Benih yang jatuh di
tanah yang subur sebagai penyelamatan dari Yesus Kristus. Apakah benih
itu akan terus hidup dan bertumbuh menjadi pohon yang berbuah lebat?
Setiap benih akan berbeda-beda pertumbuhannya, tergantung di mana
benih itu jatuh.

Setiap orang beriman dipilih, dipanggil dan ditarik oleh Bapa untuk
memiliki hidup yang kekal. Tahap pertama, bagi orang percaya,
menerima Sakramen Baptis. Lewat Sakramen ini menjadi pintu masuk
bagi orang percaya untuk dapat melangkah maju, bertumbuh dalam iman
yang lebih dalam lagi agar terus dikuatkan supaya mempunyai hidup
yang kekal. Tahap kedua, orang yang sudah dibaptis boleh menerima
Sakramen Ekaristi dan Sakramen penguatan sebagai proses pertumbuhan
rohani, peneguhan dan penyertaan Yesus kepada umat beriman, yang
memberikan hidup kekal.

Yesus berkata: “Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau
seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang
Ku-berikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup di
dunia” (Yohanes 6:51). Inilah anugerah Bapa, pemberian Putera, yang
tertinggi kepada manusia, khususnya bagi kita orang beriman.
Roti dari surga itu adalah diri Yesus sendiri.

Roti bundar tipis yang kita lihat dengan mata jasmani, yang dalam perayaan Ekaristi setelah doa
konsekrasi yang didoakan oleh Imam tertahbis, roti itu telah sungguh
berubah menjadi Roti dari surga yang adalah diri Yesus sendiri. Imam
mengulurkan tangannya ke atas roti dan anggur lalu berdoa, “Maka kami
mohon, kuduskanlah persembahan roti dan anggur ini dengan
pencurahan RohMu, agar bagi kami menjadi Tubuh dan Darah PutraMu
terkasih, Tuhan kami Yesus Kristus” (Doa Syukur Agung II).

Setiap kali merayakan ekaristi, kita menyaksikan mukjizat itu terjadi. Roti dan
anggur yg kita persembahkan bersama persembahan diri kita, berubah
menjadi tubuh dan darah Kristus berkat daya kuasa Roh Kudus. Kita
hanya dapat melihat dengan mata rohani orang yang percaya karena
telah ditarik oleh Bapa, diterima oleh Kristus dalam kepenuhan Roh
Kudus.

Jadi, melalui ekaristi Tubuh Kristus dihadirkan kembali dan kita boleh
menyantapNya. Di dalam Ekaristi, kita memperoleh makanan yang
menguatkan iman kita dan juga hidup kita. Perayaan Ekaristi merupakan
jembatan utama bagi kita untuk dapat berjumpa dengan Yesus Sang Roti
Hidup. Kita bersyukur karena Tuhan Yesus berkenan tinggal di dalam hati
kita. Dengan demikian kita tidak pernah sendirian. Tuhan Yesus selalu
ada untuk kita.

Missio:

Sebagai orang katolik, kita pantas bersyukur karena selalu diberi
kesempatan untuk bisa bersatu dengan Yesus melalui Ekaristi. Maka, mari
kita rayakan Ekaristi dengan penuh iman. Sebab disanalah kita diundang
oleh Tuhan untuk keselamatan kita dan umat manusia lainnya. Di dalam
Ekaristi, Tuhan Yesus hadir dan ada untuk kita. Hostia bundar tipis dalam
Ekaristi adalah Tuhan Yesus sendiri.

Doa:

Ya Tuhan Yesus, aku bersyukur akan cinta-Mu yang tanpa batas. Engkau
telah memberikan diri-Mu untuk keselamatanku yang nampak dalam
perayaan Ekaristi. Berikanlah iman yang teguh agar aku juga mampu
mencintai sesama tanpa batas. Amin.

Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Kamis Pekan III Paskah. Salam
doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan
Putera dan Roh Kudus...Amin


Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved