Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Jumat 19 April 2024, Makan Tubuh dan Darah Kristus

Mari simak Renungan Harian Katolik Jumat 19 April 2024.Tema renungan harian katolik yaitu Makan Tubuh dan Darah Kristus.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
RENUNGAN HARIAN KATOLIK PATER JOHN LEWAR -Mari simak Renungan Harian Katolik Jumat 19 April 2024.Tema renungan harian katolik yaitu Makan Tubuh dan Darah Kristus. 

Oleh: Pastor John Lewar, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Harian Katolik Jumat 19 April 2024.

Tema renungan harian katolik yaitu Makan Tubuh dan Darah Kristus.

Renungan harian katolik disusun oleh Pastor John Lewar, SVD.

Renungan Harian Katolik disiapkan pada akhir artikel ini.

Baca juga: Teks Misa Hari Minggu 21 April 2024 Minggu Panggilan Sedunia dan Renungan Harian Katolik

 

Jumat 19 April 2024 merupakan Hari Jumat Pekan III Paskah, Santo Leo IX, Paus, Santa Tarbula, Perawan dan Martir, Santo Elfege OSB, Uskup, Santo Werner, Martir, dengan Warna Liturgi Putih.

Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Jumat 19 April 2024 adalah sebagai berikut:

Bacaan Pertama Kis. 9:1-20

Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar,

dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem.

Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia.

Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?"

Jawab Saulus: "Siapakah Engkau, Tuhan?" Kata-Nya: "Akulah Yesus yang kauaniaya itu.

Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat."

Maka termangu-mangulah teman-temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jugapun.

Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa; mereka harus menuntun dia masuk ke Damsyik.

Tiga hari lamanya ia tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum.

Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias. Firman Tuhan kepadanya dalam suatu penglihatan: "Ananias!" Jawabnya: "Ini aku, Tuhan!"

Firman Tuhan: "Mari, pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan carilah di rumah Yudas seorang dari Tarsus yang bernama Saulus. Ia sekarang berdoa,

dan dalam suatu penglihatan ia melihat, bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi."

Jawab Ananias: "Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem.

Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu."

Tetapi firman Tuhan kepadanya: "Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel.

Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku."

Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya: "Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus."

Dan seketika itu juga seolah-olah selaput gugur dari matanya, sehingga ia dapat melihat lagi. Ia bangun lalu dibaptis.

Dan setelah ia makan, pulihlah kekuatannya. (9-19b) Saulus tinggal beberapa hari bersama-sama dengan murid-murid di Damsyik.

Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm. 117:1,2

Pujilah TUHAN, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!

Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan TUHAN untuk selama-lamanya. Haleluya!

Bait Pengantar Injil Yoh 6:56

Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.

Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku, dan Aku di dalam dia, sabda Tuhan.

Bacaan Injil Yohanes 6:52-59

"Daging-Ku adalah benar-benar makanan, dan Darah-Ku adalah benar-benar minuman."

Di rumah ibadat di Kapernaum orang-orang Yahudi bertengkar antar mereka sendiri dan berkata, “Bagaimana Yesus ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan?”

Maka kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan Daging Anak Manusia dan minum Darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu,

barangsiapa makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal, dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab Daging-Ku adalah benar-benar makanan, dan Darah-Ku adalah benar-benar minuman.

Barangsiapa makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa memakan Aku, akan hidup oleh Aku.

Akulah roti yang telah turun dari surga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.” Semuanya ini dikatakan Yesus di Kapernaum ketika Ia mengajar di rumah ibadat.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Meditatio

Dalam berita injil hari ini, terjadi pertengkaran di antara para murid, karena mereka mendengar ajakan Yesus untuk makan tubuhNya dan minum darahNya. Kata-kata Yesus ini secara manusiawi memang sulit
dipahami. Pada saat itu orang-orang berpikir secara harafiah bahwa Yesus
menganggap mereka seperti kanibal, makan daging manusia dan minum
darah manusia. Bagi mereka darah itu adalah sumber kehidupan karena
itu tak bisa disentuh. Menyentuh darah berarti najis.

Pada kisah orang Samaria yg baik hati imam dan Levi tidak memberikan pertolongan pada
korban salah satu alasannya adalah karena takut menjadi najis bila
menyentuh korban (lih Luk 10, 30-37). Dalam tradisi kuno, perkataan
memakan daging dan minum darah seseorang merupakan tindakan
brutal dan terlarang (Mzm 27: 2; Zak 11: 9). Demikian pula kata-kata
minum darah merupakan sesuatu yang dilarang oleh hukum Tuhan (Kej
9: 4; Im 3: 17, Ul 12: 23; Kis 15: 20).

Di hadapan orang banyak Yesus bersabda, “Barangsiapa makan dagingKu dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.” Sabda Yesus itu sebenarnya
hendak mengarahkan kita pada pemahaman bahwa partisipasi dalam
perjamuan Tuhan membuat kita secara berangsur-angsur ambil bagian
dalam kehidupan kekal. Kehidupan kekal yang dimaksud adalah relasi
yang mendalam dengan Kristus. Paulus menyatakan hal itu dengan
ungkapan, “Bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang
hidup di dalam aku” (Gal. 2:20).

Apa artinya makan tubuh dan darahNya? Artinya orang harus percaya
kepada Yesus sebagai satu-satunya utusan Bapa untuk menyelamatkan
manusia. Percaya berarti mencintai Dia dan bahwa Dia hendaklah menjadi
segalanya bagi setiap orang percaya. Konsekuensi dari makan daging
atau tubuh dan minum darah Yesus adalah: “hidup kekal dalam arti
tinggal selamanya dengan Tuhan”.

Yesus menawarkan diri-Nya sebagai makanan. Menyantap Tubuh Yesus
adalah tindakan sakramental. Artinya kita menyantap seluruh peristiwa
Yesus: pengajaran-Nya, tindakan-Nya, hidup-Nya, karya-Nya,
penderitaan-Nya, Wafat-Nya, dan kebangkitan-Nya.

Saat menyambut komuni kudus kita mengalami kesatuan dengan-Nya. Berkat kesatuan itu
kita mengalami juga persatuan dengan Bapa. Sebagaimana Yesus
menjadi manusia benar dihadapan Bapa, demikian kita menjadi manusia
benar dihadapan Bapa, menjadi manusia yang hidup bersama dengan
Bapa.

Salah satu ciri atau karakter orang yang mengalami persatuan dengan
Yesus adalah kecintaannya akan communio atau persekutuan. Sangat
ironis kalau seseorang yang mengamini Tubuh Kristus saat komuni, tetapi
enggan bersekutu atau berkomunitas. Karena Tubuh Kristus yang kita
sambut mengundang kita untuk membangun persekutuan.

Hidup menggereja tidak hanya sebuah panggilan untuk mengusahakan kekudusan pribadi atau untuk kejar komuni. Akan tetapi, kita juga dipanggil untuk membangun Tubuh Mistik Kristus. Saat kita mengucapkan “amin” untuk Tubuh Kristus yang kita terima, maka serentak kita mengaminkan tanggung jawab untuk membangun Tubuh Mistik Kristus, misalnya dengan melibatkan diri dalam persekutuan lingkungan, komunitas, wilayah rohani, atau dalam bentuk lainnya. Sebab pada hakikatnya kekristenan adalah persekutuan.

Missio:

Sikap yang perlu dibangun tatkala merayakan Ekaristi adalah pengosongan diri dari segala kepentingan pribadi. Biarlah Yesus yang kita sambut dalam komuni kudus merasuk dalam diri kita; menguasai, menuntun, menggerakkan, serta membawa hidup kita seturut kehendak Allah.

Dengan demikian, hidup kita akan semakin mencerminkan hidup Kristus yang sepenuhnya taat kepada kehendak Bapa. Perwujudannya terjadi dalam kehidupan sehari-hari, sejalan dengan panggilan, tugas,
dan pekerjaan kita masing-masing.

Doa:

Ya Bapa, kami mengucap syukur atas rezeki rohani yaitu Yesus Kristus,
Putera-Mu yang menjadi santapan jasmani dan rohani kami. Semoga
seluruh gerak dan langkah hidup kami bersumber hanya dari pada-Nya.

Amin

Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Jumat Pekan III Paskah. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved