Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Selasa 23 April 2024, Saya Beriman Katolik
Mari simak Renungan Harian Katolik Selasa 23 April 2024.Tema renungan harian katolik yaitu saya beriman Katolik. Baca renungan katolik hari ini.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Bapa-ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar daripada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Meditatio:
Ketika berada di Batugede, batas Negara Timor Leste dan Indonesia, salah
seorang petugas imigrasi Timor Leste memandang saya dan bertanya: “Apakah
anda sungguh-sungguh orang Indonesia?” Saya menjawab, “Ya, saya warga
negara Indonesia.” Ia bertanya lagi: “Apakah anda seorang Padre (Pastor), ya
benar saya mengatakan kepadanya.
Dia sempat membaca label di tasku
bertuliskan alamat rumahku dan pekerjaanku. Dia mengangguk dan
memberikan pasportku. Ya, banyak orang di Timor Leste tahu membedakan
identitas imam dan masyarakat biasa. Mereka tahu, bahwa Indonesia adalah
negara yang pluralis dan sangat toleran.
Banyak di antara kita juga yang suka memperhatikan tanda-tanda lahiria berupa
asesoris keagaamaan. Kalau melihat patung orang kudus, Rosario dan salib
dengan Corpus pasti seratus persen orang katolik. Ada kepuasaan tersendiri
melihat benda-benda rohani itu. Kalau melihat salib tanpa Corpus berarti orang
Kristen Protestan. Kalau melihat tasbih dan tulisan arab berarti saudara Muslim.
Kalau melihat patung Budha berarti orang Budha. Memang sangat lucu karena
hidup keagaaman hanya dilihat lahirianya saja. Tanda-tanda lahiria atau
aksesoris itu tidak seratus persen menggambarkan agama dan kepercayaan
seseorang. Misalnya, kalau seorang memiliki tulisan Arab, belum tentu ia
beragama Islam, karena tulisan itu adalah doa Bapa kami dalam bahasa Arab.
Ketika orang hanya berhenti pada tanda-tanda lahiria saja maka ia belumlah
orang yang beriman.
Dia mungkin hanya beragama tetapi belum beriman. Pada hari ini kita mendengar kisah perkembangan Gereja perdana. Gereja
perdana berkembang karena ada penganiayaan, penderitaan dan kemalangan.
St. Lukas melaporkan dalam Kisah Para Rasul bahwa jemaat Gereja Purba
tersebar sampai ke Fenisia, Siprus dan Antiokhia.
Mereka tetap berani untuk memberitakan Injil kepada orang Yahudi saja. Hal yang baik adalah mereka
berani untuk memberitakan Injil tetapi sayangnya hanya untuk orang Yahudi.
Mereka masih berpikir bahwa orang kristiani hanyalah orang Yahudi saja
sedangkan orang dari bangsa yang lain tidak diakui.
Gereja purba akhirnya mengubah mentalitasnya untuk terbuka dengan bangsa lain yang belum
mengenal hukum Taurat dan tidak bersunat. Mereka dari golongan ini juga
percaya bahwa Yesus Kristus sungguh bangkit dari alam maut dan bahwa Dia
adalah Tuhan. Tuhan memihak mereka dengan tanganNya yang perkasa dan
banyak orang berbalik kepada Tuhan.
Berita bahwa ada orang bukan Yahudi, dari bangsa lain yang tidak bersunat juga
percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan InjilNya juga didengar di Yerusalem.
Barnabas diutus ke Antiokhia untuk menyelidiki kebenaran berita ini.
Ketika Barnabas tiba di Antiokhia, ia sangat bergembira karena kasih karunia Allah ada
di dalam komunitas itu. Mereka setia kepada Tuhan. Barnabas kemudian
mencari Saulus dan membawanya ke Antiokhia. Komunitas Antiokhia
menamakan dirinya untuk pertama kali sebagai orang Kristen bersama Saulus
yang tinggal satu tahun di tempat itu.
Kisah ini membantu kita untuk merasa bahwa menjadi orang Kristen itu sebuah
perjuangan, butuh pengorbanan diri bahkan menyerahkan nyawa sebagai
martir. Kita tidak hanya berbangga sebagai orang katolik, orang Kristen tetapi
lebih dari itu, kita siap untuk menjadi serupa dengan Kristus. Artinya kita siap
untuk memikul salib dan mengikutiNya hari demi hari. Kristus harus menjadi
besar dan kita menjadi kecil.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.