Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Selasa 23 April 2024, Saya Beriman Katolik
Mari simak Renungan Harian Katolik Selasa 23 April 2024.Tema renungan harian katolik yaitu saya beriman Katolik. Baca renungan katolik hari ini.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Oleh: Pastor John Lewar,SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Harian Katolik Selasa 23 April 2024.
Tema renungan harian katolik yaitu saya beriman Katolik.
Renungan harian katolik disusun oleh Pastor John Lewar, SVD.
Renungan harian katolik terdapat di bagian akhir artikel ini.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 23 April 2024, Tetapi Kamu Tidak Percaya
Selasa 23 April 2024 merupakan Hari Selasa Pekan IV Paskah, Peringatan fakultatif Santo Adelbertus, Uskup dan Martir, Santo Gregorius, Martir, dengan Warna Liturgi Putih.
Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Selasa 23 April 2024 adalah sebagai berikut:
Bacaan Pertama Kisah Para Rasul 11:19-26
Banyak saudara telah tersebar karena penganiayaan yang timbul sesudah Stefanus dihukum mati. Mereka tersebar sampai ke Fenisia, Siprus dan Antiokhia; namun mereka memberitakan Injil kepada orang-orang Yahudi saja.
Akan tetapi di antara mereka ada beberapa orang Siprus dan orang Kirene yang tiba di Antiokhia, dan berbicara juga kepada orang-orang Yunani; mereka ini memberitakan Injil, bahwa Yesus adalah Tuhan.
Tangan Tuhan menyertai mereka, dan sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan. Maka sampailah kabar tentang mereka itu kepada jemaat di Yerusalem.
Lalu jemaat di Yerusalem itu mengutus Barnabas ke Antiokhia. Setelah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia.
Ia menasihati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan. Karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman, sejumlah orang dibawa kepada Tuhan.
Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus; dan setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia.
Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya dsebut Kristen.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 87:1-3,4-5,6-7
Ref. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa!
Di gunung-gunung yang kudus ada kota yang dibangun-Nya; Tuhan lebih mencintai pintu-pintu gerbang Sion daripada segala tempat kediaman Yakub. Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah.
Aku menyebut Rahab dan Babel di antara orang-orang yang mengenal Aku, bahkan tentang Filistea, Tirus dan Etiopia Kukatakan, “Ini dilahirkan di sana.” Tetapi tentang Sion dikatakan, “Tiap-tiap orang dilahirkan di dalamnya,” dan Dia, Yang Mahatinggi, menegakkannya.
Pada waktu mencatat bangsa-bangsa Tuhan menghitung, “Ini dilahirkan di sana.” Dan orang menyanyi-nyanyi sambil menari beramai-ramai, “Semua mendapatkan rumah di dalammu.”
Bait Pengantar Injil Yohanes 10:27
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku.
Bacaan Injil Yohanes 10:22-30
Pada hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem, ketika itu musim dingin, Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo.
Dan orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya, “Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan?
Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami.” Yesus menjawab mereka, “Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku
itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku, tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku.
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku. Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tdak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
Bapa-ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar daripada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Meditatio:
Ketika berada di Batugede, batas Negara Timor Leste dan Indonesia, salah
seorang petugas imigrasi Timor Leste memandang saya dan bertanya: “Apakah
anda sungguh-sungguh orang Indonesia?” Saya menjawab, “Ya, saya warga
negara Indonesia.” Ia bertanya lagi: “Apakah anda seorang Padre (Pastor), ya
benar saya mengatakan kepadanya.
Dia sempat membaca label di tasku
bertuliskan alamat rumahku dan pekerjaanku. Dia mengangguk dan
memberikan pasportku. Ya, banyak orang di Timor Leste tahu membedakan
identitas imam dan masyarakat biasa. Mereka tahu, bahwa Indonesia adalah
negara yang pluralis dan sangat toleran.
Banyak di antara kita juga yang suka memperhatikan tanda-tanda lahiria berupa
asesoris keagaamaan. Kalau melihat patung orang kudus, Rosario dan salib
dengan Corpus pasti seratus persen orang katolik. Ada kepuasaan tersendiri
melihat benda-benda rohani itu. Kalau melihat salib tanpa Corpus berarti orang
Kristen Protestan. Kalau melihat tasbih dan tulisan arab berarti saudara Muslim.
Kalau melihat patung Budha berarti orang Budha. Memang sangat lucu karena
hidup keagaaman hanya dilihat lahirianya saja. Tanda-tanda lahiria atau
aksesoris itu tidak seratus persen menggambarkan agama dan kepercayaan
seseorang. Misalnya, kalau seorang memiliki tulisan Arab, belum tentu ia
beragama Islam, karena tulisan itu adalah doa Bapa kami dalam bahasa Arab.
Ketika orang hanya berhenti pada tanda-tanda lahiria saja maka ia belumlah
orang yang beriman.
Dia mungkin hanya beragama tetapi belum beriman. Pada hari ini kita mendengar kisah perkembangan Gereja perdana. Gereja
perdana berkembang karena ada penganiayaan, penderitaan dan kemalangan.
St. Lukas melaporkan dalam Kisah Para Rasul bahwa jemaat Gereja Purba
tersebar sampai ke Fenisia, Siprus dan Antiokhia.
Mereka tetap berani untuk memberitakan Injil kepada orang Yahudi saja. Hal yang baik adalah mereka
berani untuk memberitakan Injil tetapi sayangnya hanya untuk orang Yahudi.
Mereka masih berpikir bahwa orang kristiani hanyalah orang Yahudi saja
sedangkan orang dari bangsa yang lain tidak diakui.
Gereja purba akhirnya mengubah mentalitasnya untuk terbuka dengan bangsa lain yang belum
mengenal hukum Taurat dan tidak bersunat. Mereka dari golongan ini juga
percaya bahwa Yesus Kristus sungguh bangkit dari alam maut dan bahwa Dia
adalah Tuhan. Tuhan memihak mereka dengan tanganNya yang perkasa dan
banyak orang berbalik kepada Tuhan.
Berita bahwa ada orang bukan Yahudi, dari bangsa lain yang tidak bersunat juga
percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan InjilNya juga didengar di Yerusalem.
Barnabas diutus ke Antiokhia untuk menyelidiki kebenaran berita ini.
Ketika Barnabas tiba di Antiokhia, ia sangat bergembira karena kasih karunia Allah ada
di dalam komunitas itu. Mereka setia kepada Tuhan. Barnabas kemudian
mencari Saulus dan membawanya ke Antiokhia. Komunitas Antiokhia
menamakan dirinya untuk pertama kali sebagai orang Kristen bersama Saulus
yang tinggal satu tahun di tempat itu.
Kisah ini membantu kita untuk merasa bahwa menjadi orang Kristen itu sebuah
perjuangan, butuh pengorbanan diri bahkan menyerahkan nyawa sebagai
martir. Kita tidak hanya berbangga sebagai orang katolik, orang Kristen tetapi
lebih dari itu, kita siap untuk menjadi serupa dengan Kristus. Artinya kita siap
untuk memikul salib dan mengikutiNya hari demi hari. Kristus harus menjadi
besar dan kita menjadi kecil.
Penginjil Yohanes melaporkan bahwa Yesus berjalan-jalan di serambi Salomo
tetapi banyak orang bimbang tentang identitasNya. Mereka merindukan
seorang Mesias yang bisa membebaskan mereka dari kekuasaan Romawi.
Harapan mereka kepada Yesus tentu akan meleset. Yesus adalah Mesias yang
membebaskan kita dari dosa-dosa. Banyak orang juga masih belum percaya
kepada Yesus dan bisa masuk kategori bukan domba yang percaya kepadaNya.
Orang-orang yang sungguh percaya kepada Yesus akan mendengar dan
mentaatiNya.
Missio:
Pada hari ini pikiran kita diarahkan pada luhurnya nilai pengurbanan diri. Kita
belajar dari Yesus yang mengurbankan dirinya bagi kita. Kita belajar dari para
rasul yang menderita penganiayaan tetapi tetap berani mewartakan Injil.
Mereka patut menjadi domba yang baik yang mendengar suara gembalanya dan
mengikutinya. Apakah anda dan saya adalah domba yang baik, yang setia
kepada Kristus? Apakah anda dan saya sungguh-sungguh beriman kristiani atau
hanya beragama katolik? (inspirasi homili pejesdb, 13 mei 2014)
Doa:
Tuhan, bantulah kami supaya mengimani Engkau dengan sepenuh hati. Amin.
Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Selasa Pekan IV Paskah. Salam doa dan
berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh
Kudus...Amin
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.