Berita NTT

Cerita Warga di Sabu Raijua NTT Rela Antre di SPBU untuk Dapatkan BBM, Tommy: Lebih Mudah

Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur belum ada SPBU yang dibuka 24 jam, masyarakat pun rela antre BBM.

Editor: Cristin Adal
POS-KUPANG.COM/ASTI DHEMA
ANTRE- Antrean kendaraan untuk mengisi BBM di SPBU Roboaba Kabupaten Sabu Raijua pada Jumat, 19 April 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Asti Dhema

TRIBUNFLORES.COM, SEBA - Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur belum ada SPBU yang dibuka 24 jam. Masyarakat pun memaklumi kondisi ini.

Masyarakat rela mengantre sejak pukul 08.00 Wita hingga SPBU ini dibuka pada pukul 10.00 wita hingga pukul 15.00 wita untuk BBM jenis Pertamax.

Sementara untuk BBM jenis Pertalite dilayani mulai pukul 08.00 wita. Bagi mereka pembatasan jam pelayanan ini untuk menjaga kestabilan stok BBM.

Seorang warga yang ikut mengantre, Tommy mengaku saat ini mereka lebih mudah mendapatkan BBM. Tidak seperti waktu-waktu sebelumnya.

Baca juga: Masuk Musim Pancaroba, BMKG Sebut Waspadai Potensi Puting Beliung di Sabu Raijua NTT

 

 

Dulu biasanya mereka mendapatkan stok BBM di SPBU untuk tiga hari sampai dengan satu minggu bahkan berbulan-bulan.

Namun, sekarang mereka bisa mengantre setiap hari. Kondisi ini setidaknya lebih baik dari sebelumnya bagi mereka.

"Kadang tidak ada yang buka, pas libur atau BBM habis. Kalau minyak sudah kurang, dikasih kurang juga kalau kita beli,"ungkap Tommy kepada Pos-Kupang.Com.

Apabila persediaan BBM di SPBU menipis, pembelian BBM pun dibatasi. Hal tersebut dibenarkan oleh Stefanus yang bersama Tommy mengantre di SPBU Roboaba pada hari ini Jumat, 19 April 2024.

Baca juga: Filosofi Selendang Emi Nomleni Daftar di DPW PAN, Rajutan Indah dari Tangan Perempun Terampil

"Kalau stok menipis, mereka kasih kurang pengisian supaya tiap hari tetap dapat,"ujar Stefanus.

Selama pembelian juga mereka menggunakan barcode my Pertamina. Bagi mereka penggunaan barcode Mypertamina mempermudah mereka mendapatkan BBM bersubsidi.

Dengan penggunaan barcode juga mereka dibatasi 120 liter per hari untuk kendaraan roda empat. Namun biasanya mereka hanya memakai hingga 40 liter per hari.

"Mobil yang tidak bayar pajak ya, tidak bisa masuk. Kita yang bayar pajak, orang lain dapat BBM subsidi,"keluhnya.

Bahkan saat ini pedagang eceran di Sabu Raijua menjual bensin Pertalite dengan kisaran harga Rp20 ribu hingga Rp35 ribu per botol air minum kemasan 1,5 liter.

Sementara per Januari 2024, harga normal BBM Pertalite untuk wilayah NTT dibanderol dengan Rp10 ribu per liter.

Pengguna Kendaran Antre Beli BBM Tiap Hari

Ketika pagi hari melintasi jalan Trans Seba Bolou akan disuguhkan pemandangan barisan panjang kendaraan baik roda dua maupun roda empat tepat di samping kiri dan kanan SPBU Roboaba, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sabu Raijua yang kerap kali dihebohkan dengan kelangkaan BBM yang memicu harga BBM seperti bensin yang dijual pedagang eceran lebih mahal daripada di SPBU.

Kendaraan-kendaraan ini milik masyarakat setempat yang menunggu salah satu dari dua SPBU yang resmi beroperasi di kabupaten Sabu Raijua yaitu SPBU Roboaba.

Hal ini tampaknya menjadi hal biasa bagi masyarakat Sabu Raijua. Mereka tampak menikmati dan membeli BBM dengan harga mahal. karena hal ini memang sudah terjadi di Sabu Raijua.


Berita TribunFlores.Com lainnya di Google News

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved