Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Jumat 26 April 2024, Akulah Jalan

Mari simak Renungan Harian Katolik Jumat 26 April 2024.Tema renungan harian katolik yaitu Akulah Jalan.Bacaan Injil Yohanes 14:1-6.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-BRUDER
Br. Pio Hayon, SVD.Mari simak Renungan Harian Katolik Jumat 26 April 2024.Tema renungan harian katolik yaitu Akulah Jalan.Bacaan Injil Yohanes 14:1-6. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Harian Katolik Jumat 26 April 2024.

Tema renungan harian katolik yaitu Akulah Jalan.

Renungan harian katolik disusun oleh Br. Pio Hayon, SVD.

Renungan harian katolik ada di bagian akhir artikel ini.

Baca juga: Bacaan Injil Katolik Hari Ini Jumat 26 April 2024 Lengkap Renungan Harian Katolik

 

Jumat 26 April 2024 merupakan Hari Sabtu Pekan IV Paskah, Santo Kletus dan Marselinus, Paus dan Martir, dengan Warna Liturgi Putih.

Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Jumat 26 April 2024 adalah sebagai berikut:

Bacaan Pertama Kisah Para Rasul 13:26-33

Dalam perjalanannya Paulus sampai di Antiokhia di Pisidia. Di rumah ibadat Yahudi di sana Paulus berkata, “Hai saudara-saudaraku baik yang termasuk keturunan Abraham maupun yang takut akan Allah, kabar keselamatan sudah disampaikan kepada kita.

Sebab penduduk Yerusalem dan pemimpin-pemimpinnya tidak mengakui Yesus. Dengan menjatuhkan hukuman mati atas Yesus, mereka menggenapi perkataan nabi-nabi yang dibacakan setiap hari Sabat.

Dan meskipun mereka tidak menemukan sesuatu yang dapat menjadi alasan untuk hukuman mati, namun mereka telah meminta kepada Pilatus supaya Yesus dibunuh.

Dan setelah mereka menggenapi segala sesuatu yang ada tertulis tentang Dia, mereka menurunkan Dia dari kayu salib, lalu membaringkan-Nya di dalam kubur.

Tetapi Allah membangkitkan Yesus dari antara orang mati. Dan selama beberapa waktu Ia menampakkan diri kepada mereka yang mengikuti Dia dari Galilea ke Yerusalem.

Mereka itulah yang sekarang menjadi saksi-Nya bagi umat ini. Dan kami sekarang memberitakan kabar kesukaan kepada kamu, yaitu bahwa janji yang diberikan kepada nenek moyang kita, telah digenapi Allah kepada kita keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti yang ada tertulis dalam mazmur kedua: Anak-Kulah Engkau! Pada hari ini Engkau telah Kuperanakkan.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 2:6-7.8-9.10-11

Ref. Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan.

“Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!” Aku mau menceritakan tentang ketetapan Tuhan: Ia berkata kepadaku, “Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan.”

“Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu. Engkau akan meremukkan mereka dengan gada besi, dan memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk.”

Oleh sebab itu, hai raja-raja, bertindaklah bijaksana, terimalah pengajaran, hai para hakim dunia! Beribadahlah kepada Tuhan dengan takwa, dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar.

Bacaan Injil Yohanes 14:1-6

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.

Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku sudah mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke sana untuk menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat Aku berada, kamu pun berada.

Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke sana.” Kata Tomas kepada-Nya, “Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke sana?”

Kata Yesus kepada-Nya, “Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai sejahtera untuk kita semua. Jalan adalah sarana yang dipakai setiap manusia untuk mencapai suatu tempat tujuan. Dengan menggunakan jalan itu kita semua tahu ke mana arah jalan yang harus kita tempuh untuk mencapai tempat tujuan kita. Kita bisa tahu tujuan kita, tetapi kalau tidak ada jalan maka kita akan mendapat kesulitan. Kita akan mencari cara untuk menemukan jalan agar kita bisa mencapai tempat tujuan kita. Maka jalan itu sebagai sarana utama kita mencapai tempat tujuan kita.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Hari ini kita merenungkan dan merefleksinya bacaan-bacaan suci kita di hari kelima di pekan ke empat masa paskah. Dalam bacaan pertama, kisah para rasul menggambarkan kisah tentang Paulus di Anthiokia dalam rangka memberitakan Injil Kabar Sukacita Tuhan. Paulus secara tegas dan terang-terangan memberi kesaksian tentang Yesus yang ditolak oleh bangsa Yahudi dan para pemimpin mereka. Dan apa yang telah dilakukan oleh para pemimpin bangsa Yahudi itu juga adalah penggenapan akan nubuat para nabi tentang Yesus yang dibunuh oleh para pemimpin agama Yahudi itu. Setelah semua digenapi, Allah membangkitkan Yesus dari alam maut untuk kembali pada kekekalanNya.

Paulus lalu menyatakan bahwa mereka semua itu adalah saksi tentang semua hal itu. Paulus menjadi saksi kabar sukacita kepada segala bangsa agar semua orang menjadi percaya kepada Tuhan bahwa Yesus adalah benar-benar Putera Allah yang telah diutus Allah ke dalam dunia untuk menyelamatkan dunia dan manusia. Dan dalam bacaan Injil, Yesus mengajarkan kepada para muridNya dalam amanat perpisahanNya dengan para muridNya: “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.

Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku sudah mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke sana untuk menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat Aku berada, kamu pun berada.” Yesus mau menyatakan diri secara tegas kepada para muridNya bahwa perpisahanNya adalah juga sebagai kehendak BapaNya seperti yang sudah dikatakan kepada mereka.

Meskipun demikian, para murid tetap saja ada keraguan tentang situasi perpisahan ini. Ini lumrah terjadi kepada siapa saja. Ada ketakutan dan kegelisahan ketika ada perpisahan. Itu terbukti dalam diri Thomas yang bertanya kepada Yesus: “Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke sana?” Keraguan Thomas ini pun langsung ditepis oleh Yesus: “Akulah jalan, kebenaran dan hidup.

Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Yesus tak lagi berkata menggunakan perumpamaan tetapi langsung kepada inti kebenaran yang mau disampaikan Yesus kepada para muridNya dalam amanah perpisahan itu. Yesus membukan pengetahuan dan pengertian mereka bahwa diriNya adalah Jalan. Jalan kepada Kebenaran dan kepada Hidup.

Bukan hanya menjadi jalan tetapi juga diriNya adalah Kebenaran dan Hidup itu sendiri. Untuk itu tak ada satu orangpun yang akan datang kepada Bapa tanpa melaluiNya. Yesus memberi pengertian akan konsep yang benar kepada para muridNya agar mereka semakin mengerti kebenaran yang selama ini diwartakan olehNya selama mereka hidup bersama. Nilai kebenaran yang disampaikan Yesus kepada murid-muridNya ini menjadi bekal paling penting bagi perjalanan kemuridan mereka.

Begitu juga dengan kita. Yesus menyampaikan hal ini juga kepada kita bahwa Dia adalah Jalan, Kebenaran, dan Hidup. Namun dalam praktis harian kita, kita masih saja begitu gampang jatuh pada keegoisan diri kita. Ego kita masih selalu menjadi sumber utama mengapa kita gampang jatuh dari nilai kebenaran itu yakni kita tak mengakui Yesus sebagai Jalan, Kebenaran dan Hidup karena kita selalu mencari yang lain di luar diriNya hanya sekedar untuk memenuhi keinginan ego kita sendiri dengan jalan pintas kita melakukan banyak hal dalam hidup seperti mendapatkan jabatan atau kuasa lalu lupa melihat Tuhan sebagai Jalan, Kebenaran dan Hidup karena mata hati kita sudah tertutup. Maka marilah kita belajar untuk semakin yakin akan kebenaran yang Tuhan sampaikan kepada kita dan tidak tergoda dengan hal-hal lainnya.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Pesan untuk kita, pertama: kita semua sudah menjadi muridNya lewat pembaptisan. Kedua, maka ajaran Yesus ini ditujukan kepada kita untuk semakin membuat kita yakin dan percaya bahwa Dia adalah benar-benar Jalan, Kebenaran, dan Hidup. Ketiga, untuk itu kita tak perlu mencari-cari yang lain hanya untuk sekedar memenuhi kebutuhann daging dengan hal-hal duniawi semata.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved