Misa Hari Minggu

Teks Misa Hari Minggu 28 April 2024 Pekan V Paskah dan Renungan Harian Katolik

Mari simak Teks Misa Hari Minggu 28 April 2024.Teks misa hari Minggu disiapkan untuk Pekan V Paskah. Ikut misa hari minggu dan renungan harian katolik

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
GEREJA - Gereja Paroki St.Theresia Mbata di Desa Rana Mbata.Mari simak Teks Misa Hari Minggu 28 April 2024.Teks misa hari Minggu disiapkan untuk Pekan V Paskah. Ikut misa hari minggu dan renungan harian katolik 

Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Teks Misa Hari Minggu 28 April 2024.

Teks misa hari Minggu disiapkan untuk Pekan V Paskah.

Teks misa hari Minggu disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Teks misa hari minggu lengkap Renungan Harian Katolik.

Baca juga: Bacaan Injil Katolik Sabtu 27 April 2024 Lengkap Renungan Harian Katolik

 

Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian.

Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.

Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.

Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Paskah;

NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu

01. TANDA SALIB DAN SALAM

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.

02. KATA PEMBUKA

P : Bacaan-bacaan dalam Pekan Kelima Masa Paskah ini mengajak kita untuk menghidupi cinta sebagai tanda kita mengikuti wasiat Yesus dalam perjamuan akhir-Nya. Yesus berpesan agar kita saling mengasihi. Kita akan mendengarkan kembali pesan ini dalam bacaan Injil nanti. Kata Yesus, “jika kamu berbuah banyak… kamu adalah murid-murid-Ku." Pesan yang sama digemakan lagi oleh Yohanes dalam suratnya yang pertama, yang akan kita dengarkan sebagai bacaan kedua di hari ini. Yohanes menulis, “marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.” Mencintai itu bukan soal kata-kata tetapi perbuatan. Ia lebih berbicara dalam perbuatan. Perbuatan nyata dari mencinta ini, akan kita dengarkan dalam bacaan pertama. Komunitas beriman di Yerusalem menerima Paulus, seorang penganiaya yang bertobat. Paulus pun menjadi pembela yang luar biasa bagi iman mereka. Semoga kisah ini bisa menginspirasi kita untuk saling  menerima dan membantu perkembangan iman kita. Pada akhirnya, cinta akan memenangkan semua hati, termasuk hati orang yang membenci.
[hening sejenak]

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN

P : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam
hidup kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita menjadi layak untuk perayaan Sabda ini.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan
kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita.
U : Amin.

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN

P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumikepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu,karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.

05. DOA PEMBUKA

P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Allah Bapa yang mahakudus, melalui Yesus, PutraMu, Engkau telah mengajarkan kami untuk saling mengasihi dan saling membantu agar hidup kami selalu terarah kepada-Mu. Semoga berkat kebangkitan Yesus, lenyaplah semua kebencian dan bertumbuhlah rasa cinta di antara kami, agar kami
dapat bersatu dan saling menolong menuju keselamatan kekal. Demi Kristus, Tuhan kami dan Pengantara kami, yang
hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN

P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.

07. BACAAN PERTAMA (Kis. 9:26-31)

L : Bacaan dari Kisah Para Rasul. Setibanya di Yerusalem Saulus mencoba  menggabungkan diri kepada murid-murid, tetapi semuanya takut kepadanya, karena mereka tidak dapat percaya, bahwa ia juga seorang murid. Tetapi Barnabas menerima dia dan membawanya kepada rasul-rasul dan menceriterakan kepada mereka, bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan dan bahwa Tuhan berbicara dengan dia dan bagaimana keberaniannya mengajar di Damsyik
dalam nama Yesus. Dan Saulus tetap bersamasama dengan mereka di Yerusalem, dan dengan keberanian mengajar dalam nama Tuhan. Ia juga berbicara dan bersoal jawab dengan orangorang Yahudi yang berbahasa Yunani, tetapi mereka itu berusaha membunuh dia. Akan tetapi setelah hal itu diketahui oleh saudara-saudara anggota jemaat,
mereka membawa dia ke Kaisarea dan dari situ membantu dia ke Tarsus. Selama beberapa waktu jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN

Refren (Mzm. 22:26)
Karena Engkau, ya Tuhan, aku melambungkan puji-pujian, di tengah jemaat yang besar.
Mzm. 22:26b-27,28,30,31-32

Nazarku akan kubayar di depan mereka yang takut akan Dia. Orang yang rendah hati akan makan dan kenyang,
orang yang mencari TUHAN akan memuji-muji Dia; biarlah hatimu hidup untuk selamanya! (Refren)

Segala ujung bumi akan mengingatnya, dan berbalik kepada TUHAN; dan segala kaum dari bangsa-bangsa
akan sujud menyembah di hadapan-Nya. Ya, kepada-Nya akan sujud menyembah,
semua orang sombong di bumi, di hadapan-Nya akan berlutut, semua orang yang turun ke dalam debu,
dan orang yang tidak dapat menyambung hidup. (Refren)

Anak-anak cucu akan beribadah kepada-Nya, dan akan menceritakan tentang TUHAN, kepada angkatan yang akan datang. Mereka akan memberitakan keadilan-Nya, kepada bangsa yang akan lahir nanti, sebab Ia telah melakukannya.
(Refren)

09. BACAAN KEDUA (1Yoh. 3:18-24)

L : Bacaan dari Surat Pertama Yohanes. Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran.
Demikian pula kita boleh menenangkan hati kita di hadapan Allah, sebab jika kita dituduh olehnya, Allah adalah lebih besar dari pada hati kita serta mengetahui segala sesuatu. Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita
tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah, dan apa
saja yang kita minta, kita memperolehnya dari padaNya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya. Dan inilah perintah-Nya itu: supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita. Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

10. ALLELUIA (Yoh. 15:4a,5b)

P : Alleluia, Alleluia, Alleluia
U : Alleluia, Alleluia, Alleluia
P : Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu, Sabda Tuhan, barangsiapa tinggal di dalam Aku, ia berbuah banyak
U : Alleluia, Alleluia, Alleluia

11. INJIL (Yoh. 15:1-8.)

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Yohanes. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Ny dan setiap ranting yang  berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting  tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah rantingrantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku
kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.

12. RENUNGAN SINGKAT

Ketika kita mendengarkan Sabda Yesus hari ini tentang pokok anggur, kita diarahkan untuk mengingat satu dua hal utama berikut ini, yaitu tentang terikat pada Pokok Anggur dan tentang menghasilkan buah. Mari kita dalami dua pokok ini untuk hidup kita. Pertama, terikat pada Pokok Anggur. Dalam bacaan Injil tadi, Yesus memakai kata ‘tinggal’ di dalam Pokok Anggur, yang berarti berada bersama dan hidup bersama Pokok Anggur itu. Tanaman anggur itu memiliki pohon utama (yang disebut pokok) yang bertahan lama. Dari pokok ini, akan tumbuh rantingrantingnya, yang akan menjalar ke mana-mana untuk menghasilkan buah. Karena itu, Yesus mengatakan bahwa ranting harus tetap tinggal di dalam pokoknya, karena tanpa itu, ranting tidak dapat hidup, apalagi menghasilkan buah. Kita pun diajak untuk tetap tinggal di dalam Pokok Anggur kita yaitu Yesus. Dia menjadi kekuatan kita dan yang memberikan kita nutrisi iman kita. Keterikatan kita pada Pokok Anggur akan membuat ranting iman kita tetap segar dan hidup. Sebaliknya jika kita menjauhkan diri kita dari Pokok Anggur, maka kita sedang memilih jalan untuk hilang dan binasa.
Keterlepasan kita dari Pokok Anggur membuat kita tidak memiliki kekuatan iman untuk tetap bertahan hidup. Semoga kita selalu berupaya untuk tetap terikat dan tinggal di dalam Pokok Anggur dengan selalu mendengarkan Sabda-Nya dan mendekatkan diri kepada-Nya. Kedua, menghasilkan buah. Agar berbuah banyak, ranting-ranting yang tidak berguna dipotong sehingga aliran makanan difokuskan pada ranting yang akan berbuah. Hal yang sama juga dengan daunnya. Daunnya akan dibersihkan sehingga makanan betulbetul diarahkan untuk menghasilkan buah. Nutrisi yang banyak difokuskan pada upaya menghasilkan buah. Anggur yang baik adalah anggur yang menghasilkan buah berlimpah. Perumpamaan Yesus ini mengajak kita untuk betulbetul memanfaatkan energi kehidupan kita untuk halhal yang baik dan yang berguna bagi perkembangan iman kita. Kadangkala hidup kita dipenuhi dengan
ranting atau daun yang menguras energi kita atau yang menjauhkan kita dari iman kita. Mungkin kita tidak rela memangkasnya karena kita menikmatinya. Kita tentu tidak ingin menghasilkan daun yang banyak tetapi buah anggur yang berlimpah. Yesus mengajak kita untuk berani memangkas atau membersihkannya, agar energi positif kita bisa tersalurkan untuk membangun iman kita. Yesus tidak berpesan untuk menghasilkan banyak ranting atau daun, tetapi menghasilkan banyak buah. Katanya, “…jika kamu berbuah banyak,.. kamu adalah murid-murid-Ku." Semoga kita mampu memangkas hal-hal yang tidak baik dalam hidup kita, agar kita bisa bertumbuh dalam iman dan menghasilkan buah iman yang berlimpah. Tuhan memberkati.

13. HENING

14. SYAHADAT

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..

15. DOA UMAT

P : Saudara-saudari terkasih, karena percaya dan berpegang teguh pada Sabda Yesus, kita boleh menyampaikan permohonan kepada Bapa di surga. Maka marilah, dengan keyakinan akan kebaikanNya, kita sampaikan doa-doa permohonan ini.
P : Bagi warga masyarakat kita. Semoga semua orang selalu menyadari kehadiran Tuhan dalam hidup sehari-hari, sehingga segala upaya membangun kehidupan yang lebih baik senantiasa didasarkan pada kehendak Tuhan. Marilah kita mohon….
P : Bagi para biarawan-biarawati. Kita berdoa kepada Bapa di surga, agar para biarawan-biarawati tetap
setia dalam panggilan mereka, makin kuat terikat pada Pokok Anggur sejati, serta mengabdi dengan tulus bagi Tuhan dan sesama. Semoga hidup dan karya mereka semakin menyuburkan Gereja.
Marilah kita mohon….
P : Bagi mereka yang mengalami penderitaan. Kita mohonkan juga rahmat Tuhan bagi semua orang
yang mengalami penderitaan lahir dan batin. Semoga Tuhan membangkitkan dalam diri mereka, kekuatan iman dan kesabaran dalam menghadapi penderitaan mereka. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita semua. Kita mohonkan rahmat Tuhan bagi kita semua, agar semakin menjadi Gereja yang bersatu, hidup dalam persaudaraan iman, kasih dan pengharapan. Semoga Tuhan menumbuhkan
dalam diri kita buah kebaikan dan cinta kasih bagi sesama. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah ya Bapa, doa-doa permohonan yang kami sampaikan ke hadirat-Mu. Semoga Engkau berkenan mengabulkannya, sebab semua ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin

16. KOLEKTE

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.

17. DOA PUJIAN

[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari yang terkasih! Allah sungguh setia akan janji-Nya dengan membangkitkan Yesus, Ia telah membarui hidup kita, sehingga kita pantas hidup sebagai manusia baru. Sebagai orang yang telah diselamatkan, maka
marilah kita memuji Dia dengan berseru: Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Bapa di surga, kami telah berdosa dan terpisah jauh dari-Mu. Tetapi Engkau berkenan mendekati kami,
bahkan merangkul kami dalam cinta kasih kebapaanMu dan memperbaiki cacat cela kami. Maka kami berseru kepadaMu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Kami menjadi domba yang tersesat dan terceraiberai, karena mau mengikuti kehendak sendiri.
Tetapi Engkau telah menghimpun kami kembali menjadi satu kawanan dan satu Gembala, yakni Kristus Tuhan. Maka kami berseru kepada-Mu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Yesus Kristus, Putera-Mu, telah menyerahkan diri seutuhnya sebagai kurban penebusan atas dosa dan
pelanggaran kami, sehingga kami layak menjadi putera-puteri-Mu. Maka kami berseru kepada-Mu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Kebangkitan-Nya dari alam maut telah memberi kami harapan yang kokoh akan jaminan abadi dalam kehidupan bersama Dikau. Maka kami berseru kepada-Mu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa
Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan bernyanyi:

[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur atau lagu Masa Paskah] Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).

18A. Cara A: DENGAN KOMUNI

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]

19A. BAPA KAMI Berdiri

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------
18B. Cara B. TANPA KOMUNI

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita
menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.

19B. BAPA KAMI Berdiri

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.

20B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri

Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4). [hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam
Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini
di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Masa Paskah.

21. MENDOAKAN MAZMUR 15

TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus?
Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran
dengan segenap hatinya, yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya, yang tidak berbuat jahat terhadap temannya dan yang tidak menimpakan cela kepada tetangganya; yang memandang hina orang yang tersingkir,
tetapi memuliakan orang yang takut akan TUHAN; yang berpegang pada sumpah, walaupun rugi; yang tidak meminjamkan uangnya dengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang yang tak bersalah.
Siapa yang berlaku demikian, tidak akan goyah selama-lamanya. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad, amin.

22. AMANAT PENGUTUSAN

P : Saudara-saudari, Yesus meminta kita untuk tetap tinggal dalam pokok anggur, karena terlepas dari pokok anggur,
kita tidak dapat menghasilkan buah. Kita Kembali ke dalam rumah kita, ke dalam komunitas kita, dan ke dalam tempat kerja kita, dengan semangat untuk saling mengasihi agar kita tetap bersatu. Kasih selalu membangun dan karena kasih kita dapat bertumbuh dan menghasilkan buah berlimpah.

23. DOA PENUTUP

P : Marilah kita berdoa, Ya Tuhan, kami berterima kasih atas santapan Sabda yang kami rayakan ini. Semoga kami selalu terikat kepada-Mu, pokok kehidupan kami, agar kami dapat menimba kekuatan untuk hidup kami.
Sertailah kami dan keluarga kami agar dapat hidup rukun dan saling mencinta, karena itulah tanda bahwa kami adalah umat-Mu. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin

24. MOHON BERKAT TUHAN

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.

U : Amin.

P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai, alleluia, alleluia
U : Syukur kepada Allah, alleluia, alleluia.

25. PENGUTUSAN

P : Marilah pergi, kita diutus
U : Amin.

26. LAGU PENUTUP

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved