Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Selasa 30 April 2024, Allah Sumber Damai Sejahtera

Mari simak renungan harian Katolik Selasa 30 April 2024.Tema Renungan Harian Katolik yaitu Allah Sumber Damai Sejahtera.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
RENUNGAN HARIAN KATOLIK PATER JOHN LEWAR - Mari simak renungan harian Katolik Selasa 30 April 2024.Tema Renungan Harian Katolik yaitu Allah Sumber Damai Sejahtera. 

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Meditatio:

Tidak akan ada damai di antara negara, jika tidak ada damai di negara. Tidak ada damai dalam negara, jika tidak ada damai dalam orang-orangnya. Tidak ada damai dalam orang-orang, jika orang-orang tidak menyerahkan hidupnya ke
tangan si ‘Raja Damai'. Demikian ungkap Heyden Robinson, penulis buku Salt
And Light.

Tuhan Yesus dalam bacaan Injil (Yohanes) memberikan wejangan-wejangan
terakhir kepada para murid dan seluruh GerejaNya. Kali ini Ia meninggalkan
satu warisan yang sangat berharga yaitu damai sejahtera.

Yesus berkata: “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu, Damai sejahteraKu Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu” (Yohanes 14:27). Damai adalah suatu keadaan hati yang tidak gelisah, tidak gentar, takut atau kuatir akan keadaaan buruk yang mungkin bakal terjadi. Damai yang diberikan Yesus mengandung hal hal positif, mendalam, bersifat abadi dan menetap.

Suatu kedamaian hati yang berasal dari keyakinan bahwa Tuhan selalu menyertai umatNya; damai yang mengalir karena
relasi dengan Dia. Damai yang dapat mengatasi segala ketakutan, kebimbangan dan kuasa maut sekalipun tidak mampu mengambilnya. Damai yang sejati itu berasal dari Tuhan. Tuhan memberinya secara cuma-cuma kepada manusia, begitu indah dan sangat berbeda dengan tawaran damai dari dunia. Benar sekali bahwa damai sejahtera yang sejati hanya dapat kita miliki di dalam Kristus Yesus.

Usaha terbaik manusia untuk menggapai damai sejahtera tidak
akan pernah sampai pada yang sejati jika bukan di dalam Yesus. Damai
sejahtera adalah hak dan sekaligus tanggungjawab setiap orang yang mengikut
Yesus. "Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena
untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah”
(Kolose 3:15).

Tuhan senantiasa menghendaki dan menginginkan kita untuk hidup dalam damai sejahtera. Kita semua membutuhkan damai. Tidak ada seorang pun yang menginginkan konflik, peperangan, perselisihan, dan terus saling menyakiti hati,
atau terus hidup dalam ketegangan dan kemarahan. Hidup yang demikian membuat orang frustrasi, bahkan bisa sampai depresi. Bagaimana dengan realitas hidup manusia sekarang ini?

Bagaimana kehidupan keluarga kita? Bagaimana suasana pekerjaan kita sehari-hari? Bagaimana kita
mengembangkan karier kita, studi kita, hubungan dengan famili dan anggota
keluarga, kehidupan pelayanan kita? Adakah damai sejahtera itu ada di dalam
kehidupan kita? Apa yang kita alami jika dalam kehidupan kita ada damai
sejahtera?

Pertama, damai itu akan mendatangkan sukacita dan kegembiraan. Paulus dan Barnabas tetap bersukacita di dalam Tuhan walau diusir dan dianiaya. Dari dalam hati, pikiran, dan tingkah laku kita akan mengalir dan memancar sukacita dan kegembiraan, yang dapat menular kepada orang lain.

Sukacita yang ada di dalam diri kita memberikan dampak yang luar biasa karena orang-orang yang berada di sekitar kita dapat turut merasakannya. Silakan Anda mencoba bangun pagi besok dengan muka muram, sinis dan menunjukkan kemarahan, maka orang yang kita temui juga akan memberikan respons yang sama.

Berbeda bila setelah bangun pagi, kita menunjukkan sikap yang ramah, wajah penuh senyum, dan pandangan mata yang hangat dan penuh kasih. Pasti orang yang melihat kita akan menyapa dengan senyum dan keramahan.

Kedua, damai memberikan semangat hidup dan semangat kerja yang tinggi. Paulus dan Barnabas tetap bertekun dalam pelayanan mereka. Jika orang-orang di sekitar kita bertampang cemberut, memiliki sorot mata yang penuh curiga, dan tidak
ada rasa saling percaya, maka suasana seperti ini akan membuat kita tidak betah.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved