Longsor di Ende
BMKG Sebut Hujan Disertai Petir di Wilayah Ende hingga 6 Mei 2024
"Beradasarkan Pos Pengamatan Meteorologi di Ende kemarin curah hujannya kategori lebat atau 128 mm terjadi di Ende," ungkapnya.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon
TRIBUNFLORES.COM, KUPANG - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan terjadi potensi hujan disertai petir/kilat berdurasi pendek di wilayah Ende hingga tanggal 6 Mei 2024 besok.
Untuk wilayah yang berpotensi angin kencang di tanggal 6 Mei 2024 di Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Pulau Rote Ndao, Sumba Timur dan Sabu Raijua.
"Peringatan dini potensi hujan ringan hingga lebat masih berlanjut di Ende hingga dua hari kedepan," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Sti Nenot'ek, Minggu 5 Mei 2024.
Sementara itu, dirinya menjelaskan bahwa cuaca ekstrem di Ende kemarin yang menyebabkan longsor hingga menelan korba jiwa disebabkan karena curah hujannya sangat lebat.
Baca juga: Setelah Gigit Yosep Wangge, Buaya Muncul di Permukaan Air Muara Bele Kota Baru, Ende
"Beradasarkan Pos Pengamatan Meteorologi di Ende kemarin curah hujannya kategori lebat atau 128 mm terjadi di Ende," ungkapnya.
Sedangkan kata dia, di wilayah NTT lainnya curah hujannya 1-4,4 mm. Dan pihaknya mengakui bahwa curah hujan lebat di Ende kemarin diluar prediksi mereka.
"Namun, 20 hari terakhir cuaca di wilayah NTT pada umumnya cerah hingga cerah berawan," ujarnya.
Kata dia, wilayah Ende diprediksi bakal masih berpotensi hujan ringan hingga sedang di wilayah Ende.
"Untuk wilayah Ende, kami prakirakan potensi hujan ringan sampai sedang hingga dua hari kedepan atau dari tanggal 5-6 Mei 2024," ungkapnya.
Sementara itu, menurut dia beberapa minggu terakhir di wilayah NTT terjadi cuaca ekstrem angin kencang.
"Kemarin di seluruh wilayah NTT terjadinya cuaca angin kencang. Namun hanya di Ende kemarin mungkin anginnya kurang kencang, sehingga awannya terbentuk dan menjadi hujan," terangnya.
Baca juga: Buaya Terkam Yosep Mbete saat Mancing di Muara Bele Kota Baru Ende, Kini Belum Ditemukan
Dia menambahkan, secara umum sebagian wilayah NTT telah memasuki awal musim kemarau. Pertumbuhan awan mulai menurun dan angin monsoon timur sudah mulai aktif.
Gelombang Equatorial Rossby dan Madden Julian Oscillation (MJO) terpantau aktif sehingga menyebabkan sebagian wilayah NTT berpotensi hujan ringan-sedang yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat.
"Masyarakat perlu mewaspadai adanya potensi angin kencang yang sifatnya kering di musim kemarau yang berpotensi menyebabkan meluasnya kebakaran hutan dan lahan di wilayah NTT," tandasnya.
Diharapkan untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem dan terus mengupdate informasi cuaca dan peringatan dini dari BMKG.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.