Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Jumat 10 Mei 2024, Berubah Menjadi Sukacita

Mari simak renungan harian Katolik Jumat 10 Mei 2024.Tema Renungan harian Katolik yaitu Berubah Menjadi Sukacita.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-BRUDER
Br. Pio Hayon, SVD.Mari simak renungan harian Katolik Jumat 10 Mei 2024.Tema Renungan harian Katolik yaitu Berubah Menjadi Sukacita. 

Oleh: Bruder Pio Hayon, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan harian Katolik Jumat 10 Mei 2024.

Tema Renungan harian Katolik yaitu Berubah Menjadi Sukacita.

Renungan harian disiapkan oleh Bruder Pio Hayon, SVD.

Renungan harian katolik hari ini ada di bagian akhir artikel ini.

Baca juga: Bacaan Injil Katolik Hari Ini Jumat 10 Mei 2024 Jumat Pekan VI Paskah

 

Jumat Pekan VI Paskah, Peringatan fakultatif Santo Yohanes dari Avila, Pujangga Gereja, Santo Antonius, Uskup dan Pengaku Iman, Santo Gordianus dan Epimakus, Martir, dengan Warna Liturgi Putih.

Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Jumat 10 Mei 2024 adalah sebagai berikut:

Bacaan Pertama Kisah Para Rasul 18:9-18

Ketika Paulus ada di kota Korintus, Tuhan berfirman kepadanya pada suatu malam di dalam suatu penglihatan, “Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam!

Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorang pun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini.”

Maka tinggallah Paulus di situ selama satu tahun enam bulan, dan ia mengajarkan firman Allah di tengah-tengah mereka.

Akan tetapi setelah Galio menjadi gubernur di propinsi Akhaya, bangkitlah orang-orang Yahudi bersama-sama melawan Paulus.

Mereka membawa dia ke depan pengadilan. Kata mereka, “Ia ini berusaha meyakinkan orang untuk beribadah kepada Allah dengan jalan yang bertentangan dengan hukum.”

Ketika Paulus hendak memulai berbicara, berkatalah Galio kepada orang-orang Yahudi itu, “Hai orang-orang Yahudi, sekiranya dakwaanmu mengenai suatu pelanggaran atau kejahatan, sudahlah sepatutnya aku menerima perkaramu.

Tetapi dalam hal ini adalah perselisihan tentang perkataan, nama, atau hukum yang berlaku di antara kamu, maka hendaklah kamu sendiri mengurusnya; aku tidak rela menjadi hakim atas perkara yang demikian.”

Lalu Galio mengusir mereka dari ruang pengadilan. Maka semua orang menyerbu Sostenes, kepala rumah ibadat, lalu memukulinya di depan pengadilan itu; tetapi Galio sama sekali tidak menghiraukan hal itu.

Paulus tinggal beberapa hari lagi di Korintus. Lalu ia minta diri kepada saudara-saudara di situ, dan berlayar ke Siria, sesudah ia mencukur rambutnya di Kengkrea, karena ia telah bernazar.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 47:2-3.4-5.6-7

Ref. Allah telah naik, diiringi sorak-sorai. Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala.

Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai! Sebab Tuhan, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja agung atas seluruh bumi.

Ia menaklukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasa kita, Ia menundukkan suku-suku bangsa ke bawah telapak kaki kita; Ia memilih bagi kita tanah pusaka kita, kebanggan Yakub yang dikasihi-Nya.

Allah telah naik diiringi sorak-sorai, Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala. Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah! Kidungkanlah mazmur bagi Raja kita, kidungkan mazmur!

Bacaan Injil Yohanes 16:20-23a

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita.

Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia.

Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira, dan tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu. Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa pada-Ku.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai sejahtera untuk kita semua. Semua orang pasti akan berusaha menjalani hidup dengan baik agar memperoleh sukacita dalam hidupnya. Tak seorangpun menginginkan dukacita dalam hidupnya walaupan dukacita itu pasti akan juga slalu mendatangi kita. Namun yang pasti bahwa semua kita pasti akan lebih menginginkan sukacita dalam hidup kita.


Saudari/a yang terkasih dalam Kristus


Hari ini kita kembali lagi dengan permenungan kita setelah kita merayakan kenaikan Tuhan kita Yesus Kristus ke surga. Permenungan kita masih tetap terfokus pada kisah Paulus yang mengalami penolakan dan penerimaan saat dia melakukan pengajaan di beberapa tempat. Namun Paulus masih selalu setia mewartakan kabar sukacita Injil karena Tuhan berkata kepadanya dalam penglihatan: “Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam! Sebab Aku menyertai engakau dan tak seorang pun yang akan menjamah dan menganiaya engkau sebab banyak umatKu di kota ini.” Kisah Paulus ini membantu kita untuk mengerti betapa Tuhan selalu menyertai kita dalam tugas pewartaan kita maka kita tak plu takut untuk setia selalu dalam tugas pewartaan firman kepada semua orang. Sedangkan dalam injil masih berkisah tentang amanat perpisahan Yesus dengan para muridNya. Yesus berkata kepada para muridNya:

“Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap tetapi dunia akan bergembira; kamu berdukacita tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita.” Yesus dalam amanatNya yang terakhir ini mau memberikan peneguhan kepada para muridNya untuk tak perlu merasa takut atau pun berdukacita terlalu lama karena dukacita itu akan berubah menjadi sukacita. Yesus menggambarkan itu dengan mengambil contoh seorang perempuan yang berdukacita saat melahirkan tetapi setelah melahirkan anaknya dia akan bersukacita dan tidak akan mengingat lagi penderitaan saat melahirkan karena merasa gembira karena seorang anak manusia telah lahir. Kegembiraan yang dialami oleh semua yang percaya kpada Yesus akan bertahan dan kegembiraan itu tak dapat diambil oleh siapapun dari pada kita karena Tuhan sendiri yang memberikan itu kepada kita. Yesus sendiri mau menyampaikan kepada kita bahwa kesedihan yang mereka alami saat kematianNya itu bukanlah sebuah kedukaan yang kekal tetapi awal dari sebuah sukacita yang akan mereka terima sebagai tanda kasih karunia Tuhan kepada mereka.

Dukacita dan sukacita memang akan selalu datang silih berganti dalam hidup kita. Namun bagi Yesus dukacita kita semua akan menjadi sukacita karena Dia akan mengirimkan seroang Penolong yang lain, Sang Penghibur sejati dari Roh Bapa dan Putera untuk menghibur kita dan menguatkan kita untuk tetap setia pada jalanNya dan mewartakan sukacita itu kepada siapa saja. Mamun dalam hidup kita, kita masih saja terbuai dalam dukacita yang kits sendiri ciptakan karena kita denga tahu dan mau melepaskan diri kita dari kasih Allah sendiri. Kita begitu gampang jatuh dalam kesombongan ego dirk sendiri hanya untuk mendapatkan kepenuhan daging semata seperti harta, kuasa dan kedudukan lalu kita meninggalkan Tuhan. Maka marilah kita belajar untuk tetap setia kepada Tuhan karena hanya dalam Dia dukacita itu hanyalah sementara tapi sukacita yang kita peroleh ada sukacita surgawi yang kekal.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Pesan untuk kita, pertama: kita adalah murid Tuhan yang telah dimeteraikan oleh Roh Kudus dalam darahNya sendiri. Kedua, sukacita yang kita terina dari Tuhan adalah kepenuhan dari kasih Allah bagi kita. Ketiga, Tuhan tak akan pernah meninggalkan kita asap kita selalu setia kepadaNya.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved