Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Selasa 14 Mei 2024, Akulah yang Memilih Kamu
Mari simak Renungan Harian Katolik Selasa 14 Mei 2024.Tema renungan harian katolik yaitu Akulah yang Memilih Kamu.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak lagi menyebut kamu hamba, sebab hamba tidak tahu apa yang diperbuat oleh tuannya.
Tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepadamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Soal pilih dan memilih adalah hak dasar stiap pibadi manusia. Unsur hak setiap oang itulah yang menjadi ciri khas utama dalam memilih dan dipilih. Dan keputusan apapun yang ada stiap pilihan itu tak bisa diganggu-gugat oleh orang lain. Smua orang bisa saja dipengaruhi oleh banyak hal dalam membuat pilihan itu. Namun pada saat mmilih, scara naluriah dia sndirilah yang mnntukan pilihannya. Hak patn stiap orang inilah yang tak dapat diganggu-gugat apalagi itu hak mmilih itu datangnya dari Tuhan sndiri.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Hari ini kita merayakan pesta santo Matias, rasul. Kisah tentang Matias diketahui lebih banyak hanya dari kisah Para Rasul. Matias adalah salah seorang dari 12 rasul yang merupakan murid Yesus. Ia dipilih menjadi rasul menggantikan Yudas Iskariot yang mengkhianati Yesus. Ketika Yudas mati bunuh diri, para rasul bersepakat untuk memilih orang untuk mengisi tempat Yudas sebagai rasul. Syaratnya adalah orang itu haruslah menjadi pengikut Yesus sejak baptisan Yesus hingga menyaksikan kebangkitan Yesus. Kemudian ada dua orang yang memenuhi syarat tersebut, Matias dan Yustus yang disebut Barsabas. Matias kemudian terpilih menjadi rasul setelah mmbuang undi. Sebagaimana rasul lainnya, ia menerima Roh Kudus pada hari Pentakosta. Akan tetapi, karya dan kehidupannya selanjutnya tidak diketahui banyak. Dikisahkan bahwa ia pertama-tama berkhotbah di daerah Yudea, tetapi kemudian ia berkarya di Kapadokia dan di sekitar Laut Kaspia. St. Matias adalah seorang rasul yang amat baik. Ia mewartakan Kabar Gembira di wilayah Yudea.
Kemudian, ia melanjutkan perjalanannya ke Cappadocia (sekarang Turki). Banyak orang mendengarkan Matias. Mereka percaya akan pesannya yang mengagumkan. Para musuh Kristus amat geram melihat orang banyak mendengarkan Matias. Mereka berusaha menghentikannya. Akhirnya, Matias wafat sebagai martir. Dalam pola pemilihan Matias sebagai rasul itu terlihat jelas bahwa Tuhan sendirilah yang memilihnya karena syarat yang dipakai sangat jelas ada kaitannya dengan menjadi pengikut Yesus sejak pembabtisan Yesus sampai hari Pentakosta. Itu berarti ikatan kedekatan dengan Yesus menjadi tuntutan utama. Dan dari sekian banyak murid yang ada, hanya ada dua oang yang dipilih sesuai dengan syarat yang ada. Dan akhinya jatuh pada Matias. Seluruh proses ini menjadi tanda keterlibatan Allah sendiri dalam memilih setiap orang yang dianggap layak dalam tugas pelayanan yang akan diberikan kepadanya. Tingkat kelayakan itu ditentukan oleh seberapa jauh atau intensnya orang dalam relasinya dengan Yesus. Pengenalan dan pengalaman dengan Yesus akan menentukan iman seseoang kepada Yesus.
Iman inilah yang membawa seseorang murid untuk semakin dekat dengan Yesus. Dan itu terlihat dari cara Yesus menyebut para muridNya dengan sebutan Sahabat dan bukan hamba. Karena bagi Yesus sebuatan sahabat artinya: “Aku menyebut kamu sahabat karena Aku telah memberitahukan kepadamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari BapaKu.” Sebutan Sahabat bagi Yesus tidak hanya karena punya relasi dekat dengan diriNya semata tetapi lebih dari itu karena ada hubungannya dengan Bapa. Untuk itu, semua yang menjadi sahabatNya itu karena hasil pilihanNya dan bukan sekedar masuk dalam bilangan para sahabat. Tetapi memang benar semuanya dipilih oleh Yesus sendiri: “Bukan kamu yang memilih Aku, tteapi Akulah yang mmilih kamu.
Dan Aku telah menetapkan kamu supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam namaKu, diberikanNya kepadamu.” Yesus menegaskan semua ini agar para muridNya telah membangun satu kesadaran baru dalam diri mereka bahwa tugas yang mereka embani itu adalah satu pilihan besar yang telah dilakukan Yesus bagi para muridNya. Kita pun telah dipilih menjadi muridNya, maka kita tak perlu bangga hanya sekedar menyombongkan diri karena kita tak punya sedikit andil apapun dalam pemilihan itu. Tuhanlah yang memilih kita. Namun masih banyak juga di antara kita yang melihat panggilan perutusan dirinya dalam bentuk apa saja adalah benar-benar usaha dirinya dan bukan atas pilihan Tuhan. Maka tak dapat disangkal ada banyak terjadi penyangkalan dan penolakan terhadap Tuhan. Maka marilah kita belajar untuk selalu setia kepada Dia yang telah memilih kita.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: menjadi pengikut Yesus bukan saja karena kita dibaptis tetapi karena kita sudah dipiih langsung olehNya untuk menjadi muridNya. Kedua, setiap pilihan itu selalu punya konskuensi yang harus selalu siap ditanggung untuk dilaksanakan. Ketiga, karena pada akhirnya kita semua dipanggil Sahabat oleh Yesus karena kita pun telah dipilihNya masuk dalam barisan pengikutNya yang setia.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.