Injil Katolik

Bacaan Injil Katolik Senin 20 Mei 2024 Lengkap Renungan Harian Katolik

Mari simak Bacaan Injil Katolik Senin 20 Mei 2024.Bacaan Injil Katolik Lengkap Renungan Harian Katolik.Bacaan Injil Yoh 19:25-34.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
MISA -Mari simak Bacaan Injil Katolik Senin 20 Mei 2024.Bacaan Injil Katolik Lengkap Renungan Harian Katolik.Bacaan Injil Yoh 19:25-34. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Bacaan Injil Katolik Senin 20 Mei 2024.

Bacaan Injil Katolik Lengkap Renungan Harian Katolik.

Renungan Harian Katolik ada dibagian akhir artikel ini.

Senin 20 Mei 2024 merupakan Hari Senin Sesudah Pentakosta, Peringatan Wajib Santa Perawan Maria Bunda Gereja, Santo Bernardinus dari Siena, Pengaku Iman, Santo Ivo, Uskup, dengan Warna Liturgi Putih.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 19 Mei 2024, Hidup Menurut Roh

 

Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Senin 20 Mei 2024 adalah sebagai berikut:

Bacaan Pertama Kej 3:9-15.20

Aku akan mengadakan permusuhan antara keturunanmu dan keturunan wanita itu.

Pada suatu hari, di Taman Eden, setelah Adam makan buah pohon terlarang, Tuhan Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya, “Di manakah engkau?” Ia menjawab,

“Ketika aku mendengar bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.” Lalu Tuhan berfirman, “Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang?

Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?” Manusia itu menjawab, “Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.”

Kemudian berfirmanlah Tuhan Allah kepada perempuan itu, “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu, “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.” Lalu berfirmanlah Tuhan Allah kepada ular itu, “Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan!

Dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu! Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya.

Keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” Manusia itu memberi nama Hawa kepada istrinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

ATAU BACAAN LAIN: Kis 1:12-14

Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa bersama.

Setelah Yesus diangkat ke surga, dari bukit yang disebut Bukit Zaitun, kembalilah para rasul dari sana ke Yerusalem yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya. Setelah tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas tempat mereka menumpang.

Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus. Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa bersama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 87:1-2.3.5.6.7

Pujilah Tuhan, hai segala bangsa!

Di gunung-gunung yang kudus ada kota yang dibangunkan-Nya; Tuhan lebih mencintai pintu-pintu gerbang Sion dari pada segala tempat kediaman Yakub. Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah.

Tetapi tentang Sion dikatakan: “Tiap-tiap orang dilahirkan di dalamnya,” dan Dia, Yang Mahatinggi, menegakkannya.

Pada waktu mencatat bangsa-bangsa Tuhan menghitung: “Ini dilahirkan di sana.” Dan orang menyanyi-nyanyi sambil menari beramai-ramai, “Semua mendapatkan rumah di dalammu.”

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.

Berbahagialah engkau, Perawan yang mengandung Tuhan; engkaulah Bunda Gereja yang bersukacita yang mengandung dari Roh Kudus dan melahirkan Yesus Kristus, Putramu.

Bacaan Injil Yoh 19:25-34

Inilah ibumu.

Waktu Yesus bergantung di salib, dekat salib itu berdiri ibu Yesus, dan saudara ibu Yesus, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya,

berkatalah Ia kepada ibu-Nya, “Ibu, inilah anakmu!” Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya, “Inilah ibumu!”

Dan sejak sat itu murid itu menerima ibu Yesus di dalam rumahnya. Sesudah itu, karena tahu bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Yesus, supaya genapah yang ada tertulis dalam Kitab Suci “Aku haus!”

Di situ ada suatu wadah penuh anggur asam. Maka mereka mencelupkan bunga karang dalam anggur asam itu, mencucukkannya pada sebatang hisop, lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.

Sesudah meminum anggur asam itu, berkatalah Yesus, “Sudah selesai!” Lalu Yesus menundukkan kepala dan menyerahkan nyawa-Nya. Karena hari itu hari persiapan,

dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib — sebab Sabat itu adalah hari yang besar — maka datanglah para pemuka Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan, dan jenazah-jenazahnya diturunkan.

Lalu datanglah prajurit-prajurit dan mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus. Tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Bapak, Ibu dan Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, Pada Renungan Harian Senin 20 Mei 2024. Dalam Bacaan Injil Yohanes 19:25-34 hari ini mengisahkan tentang berkatalah Ia kepada ibu-Nya, “Ibu, inilah anakmu!” Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya, “Inilah ibumu!”

Bisakah kita memahami rasa sakit Maria yang memandang putranya sekarat di kayu salib? Mary menjalani episode keibuannya yang menyakitkan ini dengan bermartabat. Kesedihan apa pun yang dia rasakan saat itu dia menyimpannya sebanyak mungkin di dalam dirinya.

Dia menderita dalam diam dan dalam penderitaannya dia menyerahkan segalanya kepada Tuhan. Maria tahu jauh di lubuk hatinya bahwa ini adalah rencana Tuhan untuk putranya dan juga untuknya. Maria mempercayai kehendak Tuhan dan menyerahkan segalanya kepada Tuhan.

Yesus menderita dan mati di kayu salib Kalvari tidak sia-sia itu dengan tujuan dan itu adalah untuk keselamatan umat manusia. Saat kita hidup di dunia ini, kita juga akan mengalami penderitaan dan akan ada saat-saat di mana akan sangat sulit bagi kita untuk menerima penderitaan ini.

Tetapi jika Yesus menderita dan jika Maria sedih melihat putranya mati secara brutal, siapakah kita yang tidak mengalami penderitaan dan rasa sakit? Hidup tidak pernah lengkap tanpa penderitaan dan rasa sakit. Kita harus melalui pengalaman-pengalaman ini agar kita dapat menjalani kehidupan yang lengkap dan bermakna di dunia ini.

Episode-episode ini harus kita lalui agar kita memiliki kesadaran akan kehadiran Tuhan dalam hidup kita.

Doa Penutup

Allah Bapa Yang Maharahim, Putra Tunggal-Mu yang dipaku di kayu salib, telah memilih Santa Perawan Maria, Bunda-Nya, untuk menjadi Bunda kami juga.

Semoga dengan pertolongan kasih-Nya, Gereja-Mu semakin berbuah limpah dari hari ke hari dan bersukacita dalam kekudusan anak-anaknya serta mampu merangkul seluruh keluarga umat manusia.

Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin. (Sumber the katolik.com).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved