Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Sabtu 25 Mei 2024, Anak Kecil Empunya Kerajaan Allah
Mari simak renungan harian Katolik Sabtu 25 Mei 2024.Tema Renungan Harian Katolik yaitu Anak Kecil, Empunya Kerajaan Allah.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Oleh: Pastor John Lewar, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan harian Katolik Sabtu 25 Mei 2024.
Tema Renungan Harian Katolik yaitu Anak Kecil, Empunya Kerajaan Allah.
Renungan harian katolik disusun oleh Pastor John Lewar,SVD.
Renungan harian katolik ada di bagian akhir artikel ini.
Sabtu 25 Mei 2024 merupakan Hari Sabtu Biasa, Peringatan fakultatif Santo Gregorius VII, Paus dan Pengaku Iman, Santa Magdalena Sofia Barat, Pengaku Iman, Santo Beda, Pengaku Iman dan Pujangga Gereja, Santa Maria Magdalena de Pazzi, Perawan, dengan Warna Liturgi Hijau.
Baca juga: Teks Misa Minggu 26 Mei 2024 Hari Raya Tritunggal Mahakudus Lengkap Renungan Harian Katolik
Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Sabtu 25 Mei 2024 adalah sebagai berikut:
Bacaan Pertama Yak. 5:13-20
Saudara-saudara, kalau di antara kalian ada yang menderita, baiklah ia berdoa. Kalau ada yang bergembira, baiklah ia menyanyi. Kalau di antara kalian ada yang sakit, baiklah ia memanggil penatua, supaya mereka mendoakan dia serta mengurapinya dengan minyak demi nama Tuhan.
Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan si sakit dan Tuhan akan membangunkan dia. Dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni.
Karena itu hendaklah kalian saling mengaku dosa dan saling mendoakan, supaya kalian sembuh. Doa orang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
Elia adalah manusia biasa sama seperti kita! Ketika ia bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, maka hujan pun tidak turun di bumi selama tiga tahun enam bulan. Lalu ia berdoa pula, dan langit menurunkan hujan, dan bumi pun mengeluarkan hasilnya.
Saudara-saudara, jika ada di antara kalian yang menyimpang dari kebenaran, dan ada orang yang mau mengantarkan dia berbalik, ketahuilah, barangsiapa membuat orang berdosa berbalik dari jalannya yang sesat, ia akan menyelamatkan jiwa orang itu dari maut dan menutupi banyak dosa.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 141:1-2.3.8
Ref. Semoga doaku membubung ke hadapan-Mu, ya Tuhan, bagaikan dupa.
Ya Tuhan, aku berseru kepada-Mu, datanglah segera kepadaku, dengarkanlah suaraku, di kala aku berseru kepada-Mu! Bagi-Mu biarlah doaku seperti persembahan ukupan, dan tanganku yang tengadah menjadi seperti kurban petang.
Awasilah mulutku, ya Tuhan, berjagalah pada pintu bibirku! Tetapi kepada-Mulah mataku tertuju, ya Allah, Tuhanku; pada-Mulah aku berlindung, jangan campakkan aku!
Bacaan Injil Mrk. 10:13-16
Sekali peristiwa orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus supaya Ia menjamah mereka. Tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.
Melihat itu, Yesus marah dan berkata kepada mereka, “Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku! Jangan menghalang-halangi mereka! Sebab orang-orang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Aku berkata kepadamu:
Sungguh, barangsiapa tidak menerima Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya.”
Kemudian Yesus memeluk anak-anak itu, meletakkan tangan ke atas mereka dan memberkati mereka.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Meditatio:
“…sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah”
(ay.14). Tidak bisa dipungkiri bahwa di Indonesia, anak kecil sering tidak
mendapatkan tempat penting dalam kehidupan masyarakat. Anak kecil
sering dianggap remeh dan rendah oleh orang-orang dewasa. Kita ambil
contoh Sambut baru atau Komuni pertama. Komuni pertama adalah hari
bahagia bagi anak-anak.
Tapi survey membuktikan, bahwa yang hadir dalam acara resepsi itu adalah orang muda dan orang dewasa, anak-anak bermain di belakang tenda. Bila ada acara hiburan juga yang tampil dansa atau tebe orang muda dan orang dewasa. Anak-anak tidak ada tempat di tenda sukacita, mereka tidak diberi kursi atau tempat duduk, tapi hanya berdiri sebagai penonton kalau ada hiburan. Hal yang sama juga terjadi dalam kehidupan masyarakat Yahudi pada zaman Yesus. Pada zaman itu, anak kecil sangat dianggap remeh, dan rendah oleh
orang dewasa karena anak-anak belum matang, belum tahu apa-apa,
masih bodoh.
Injil Markus ini berkisah tentang orang-orang yang membawa anak-anak
mereka kepada Yesus agar Ia berkenan memberkati mereka. Namun, apa
yang terjadi? Para murid malah marah dan melarang mereka mendekati
Yesus. Mungkin saja para murid tidak ingin Yesus terganggu oleh
kehadiran anak-anak itu, apalagi dalam tradisi Yahudi, anak-anak sering
kali dianggap tidak penting.
Namun, sikap para murid bertentangan dengan sikap Yesus. Melihat tindakan para murid, Yesus ganti memarahi mereka. “Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku! Jangan
menghalang-halangi mereka! Sebab orang-orang seperti itulah yang
empuya Kerajaan Allah.” Kedatangan anak kecil menjadi sukacita bagi
Yesus tetapi justru kekhawatiran bagi para murid karena akan
menghalangi Yesus dalam berkarya.
Peristiwa ini justru menjadi kesempatan bagi Yesus untuk mengajar para murid sekaligus
menyingkapkan tentang siapa yang dapat masuk ke dalam Kerajaan
Allah. Menurut Yesus, justru orang seperti anak-anak itulah pemilik
Kerajaan Allah. Ia pun kemudian memeluk dan memberkati anak-anak itu
dan meletakkan tangan-Nya atas mereka.
Keterkaitan antara anak-anak dan Kerajaan Allah begitu kuat. Yang
pertama, untuk dapat memiliki Kerajaan Allah, kita harus seperti seorang
anak kecil: polos, spontan, jujur, apa adanya, mau bertumbuh, mau
belajar dan hidup dengan mempercayakan diri sepenuhnya kepada orang
tua masing-masing.
Sifat-sifat inilah yang juga harus kita miliki agar kita memperoleh Kerajaan Allah. Yang kedua, agar kita bisa masuk ke dalam Kerajaan Allah, kita harus menyambut kedatangannya seperti seorang
anak kecil. Yang dimaksud adalah penyambutan yang penuh
kegembiraan, kehangatan, dan cinta. Kerajaan Allah harus disambut
demikian, sebab di sanalah masa depan kita.
Dalam pengalaman hidup, saya selalu terkesan ketika mendengar kata
anak kecil. Setiap orang pernah menjadi anak kecil. Bahkan, mereka yang
sudah lanjut usia terkadang cenderung memiliki atau akan kembali ke
sifat anak kecil lagi. Tak dipungkiri, inilah siklus hidup yang terjadi dan
dialami hampir setiap orang.
Ketika beranjak remaja lalu tumbuh dewasa dan lanjut usia, terkadang kita memiliki kerinduan ingin memiliki mata seorang anak kecil. Mereka yang melihat dunia tanpa kepahitan, yang
melompat girang di taman rumput, dan yang bertanya tentang hal-hal
kecil, dengan rasa penuh ingin tahunya. Anak kecil bahagia bukan karena
harta yang melimpah, tetapi karena teman yang banyak, yang bisa diajak
untuk berbagi canda dan tawa. Dibalik itu, kualitas seperti anak kecil:
polos, ceria, dan bahagia itulah yang dibutuhkan saat ini.
Missio:
Marilah kita belajar dari seorang anak kecil yang kedatangannya
selalu membawa penghiburan dan sukacita. Kita mewujudkan Kerajaan
Allah dengan penuh kegembiraan dan sukacita, lewat perbuatanperbuatan kita yang kecil dan sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
Doa:
Allah Bapa Mahakasih, ajarilah kami untuk dapat memahami kasih setia-Mu. Bukalah mata hati kami untuk dapat melihat dan menemukan kualitas diri seperti anak kecil yang kedatangannya menjadi penghiburan
dan sukacita.
Semoga kehadiran kami di tengah-tengah masyarakat juga menjadi berkat penghiburan dan sukacita bagi sesama. Demi Kristus,
Tuhan dan perantara kami. Amin
Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Sabtu. Salam doa dan berkatku
untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh
Kudus...Amin.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Bacaan Liturgi Hari Ini Sabtu 25 Mei 2024, Perayaan Fakultatif St Gregorius VII |
![]() |
---|
Injil Katolik Hari Ini Sabtu 25 Mei 2024 Lengkap Mazmur Tanggapan |
![]() |
---|
Peringatan Santu-Santa Pelindung Hari Ini Sabtu 25 Mei 2024 |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Sabtu 25 Mei 2024, Seperti Seorang Anak Kecil |
![]() |
---|
Kalender Liturgi Katolik Hari Ini Sabtu 25 Mei 2024 Masa Biasa Pekan VII |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.