Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Rabu 29 Mei 2024, Setia dalam Pelayanan

Mari simak Renungan Harian Katolik Rabu 29 Mei 2024.Tema renungan harian katolik yaitu Bukan prestise dan kuasa tapi setia dalam pelayanan.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
RENUNGAN HARIAN KATOLIK PATER JOHN LEWAR -Mari simak Renungan Harian Katolik Rabu 29 Mei 2024.Tema renungan harian katolik yaitu Bukan prestise dan kuasa tapi setia dalam pelayanan. 

Oleh: Pastor John Lewar, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Harian Katolik Rabu 29 Mei 2024.

Tema renungan harian katolik yaitu Bukan prestise dan kuasa tapi setia dalam pelayanan.

Renungan harian katolik disusun oleh Pastor John Lewar, SVD.

Renungan harian katolik ada di bagian akhir artikel ini.

Rabu 29 Mei 2024 merupakan Hari Rabu Biasa, Santa Teodosia dari Konstantinopel, Martir, Santo Max(iminus), Uskup, dengan Warna Liturgi Hijau.

Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Rabu 29 Mei 2024 adalah sebagai berikut:

Baca juga: Bacaan Liturgi Hari Ini Rabu 29 Mei 2024 Perayaan Fakultatif St Paulus VI

 

Bacaan Pertama 1Ptr 1:18-25

Kalian telah ditebus dengan darah yang berharga, darah anak Domba tak bernoda, yaitu darah Kristus.

Saudara-saudara, kalian tahu bahwa kalian telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu.Kalian telah ditebus bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus, yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda

dan tak bercacat.Kristus telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir karena kalian.Oleh Dialah kalian percaya kepada Allah, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan yang telah memuliakan-Nya, sehingga iman dan pengharapanmu tertuju kepada Allah.

Kalian telah menyucikan diri dengan mentaati kebenaran.Maka kalian sanggup mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas.Oleh sebab itu hendaklah kalian sungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hati.

Sebab kalian telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang baka, yaitu oleh sabda Allah yang hidup dan kekal.Sebab semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya laksana bunga rumput!

Rumput menjadi kering dan bunga gugur.Tetapi sabda Tuhan tetap untuk selama-lamanya. Inilah sabda yang disampaikan Injil kepada kalian.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 147:12-13.14-15.19-20

Ref:Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem!

Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion!

Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.

Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik.Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari.

Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel.Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.

Bait Pengantar Injil Mrk 10:45

Putera Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi semua orang.

Bacaan Injil Mrk 10:32-45

Sekarang kita pergi ke Yerusalem, dan Anak Manusia akan diserahkan.

Sekali peristiwa Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan ke Yerusalem. Yesus berjalan di depan. Para murid merasa cemas, dan orang-orang yang mengikuti Dia dari belakang pun merasa takut.

Sekali lagi Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan Ia mulai mengatakan kepada mereka apa yang akan terjadi atas diri-Nya.Yesus berkata, “Sekarang kita pergi ke Yerusalem, dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat.

Mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.Ia akan diolok-olokkan, diludahi, disesah dan dibunuh,dan sesudah tiga hari Ia akan bangkit.”

Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus.Mereka berkata,

“Guru, kami harap Engkau mengabulkan suatu permohonan kami.”Jawab Yesus, “Apakah yang kalian ingin Kuperbuat bagimu?”Mereka menjawab, “Perkenankanlah kami ini duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, seorang lagi di sebelah kanan, dan seorang di sebelah kiri-Mu.”

Tetapi kata Yesus kepada mereka, “Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Sanggupkah kalian meminum piala yang harus Kuminum?Dan dibaptis dengan pembaptisan yang harus Kuterima?”Mereka menjawab, “Kami sanggup.”

Yesus lalu berkata kepada mereka, “Memang, kamu akan meminum piala yang harus Kuminum, dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima.Tetapi hal duduk di sebelah kanan atau di kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang yang baginya telah disediakan.”Mendengar itu,

kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes.Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata, “Kalian tahu, bahwa orang-orang yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi,

dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.Tetapi janganlah demikian di antara kalian!Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kalian,

hendaklah ia menjadi pelayanmu.Dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kalian, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.Sebab Anak Manusia pun datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Meditatio:

Anda dan saya pasti tahu siapa itu Bunda Teresa dari Kalkuta. Sosok yang
dikagumi dunia karena jasanya yang luar biasa terhadap orang-orang
termiskin di antara kaum miskin di kota Kalkuta. Dia melakukan
semuanya itu karena cintanya kepada Tuhan. Dedikasi dan semangat
pengorbanan yang total itu menjadikan Bunda Teresa sebagai teladan
pelayanan dan keberpihakan kepada orang-orang kecil.
Penginjil Markus (10:32-45) hari ini berkisah tentang Yesus dan para
murid-Nya sedang dalam perjalanan ke Yerusalem.

Yesus berada di depan dan para murid mengikuti jejakNya dengan takut dan cemas. Ia
mengungkapkan kepada mereka mengenai penderitaan, kematian, dan
kebangkitan-Nya di Yerusalem. Yesus berkata kepada mereka: “Sekarang
kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada
imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat. Mereka akan menjatuhkan
hukuman mati kepadaNya, mereka akan menyerahkan Dia kepada
bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Ia akan diolok-olok, diludahi,
disesah, dibunuh dan sesudah tiga hari Ia akan bangkit”.

Namun, para murid tidak memahami semuanya. Di tengah
ketidakpahaman tersebut, dua dari antara para murid, yakni Yakobus dan
Yohanes, mengajukan permintaan yang mengejutkan. Apa itu? Mereka
ingin agar kelak diperkenankan duduk di sebelah kanan dan kiri Yesus.
Nampaknya mereka berdua sangat ambisius untuk menduduki posisi atau
jabatan tinggi. Sepuluh murid yang lain marah kepada kedua anak
Zebedeus itu. Ternyata para murid juga masih memiliki ambisi-ambisi
tertentu. Mereka selalu bersama dengan Yesus setiap hari, tetapi masih
menuntut prestise dan kuasa. Mereka mungkin masih berpikir bahwa
menjadi penjala manusia itu menuntut prestise dan kuasa. Padahal yang
dituntut Yesus bukan soal prestise dan kuasa melainkan kesetiaan untuk
mengikuti jalanNya.

Setelah menegur Yakobus dan Yohanes, Yesus memanggil semua muridNya. Ia duduk bersama mereka, lalu menjelaskan tentang ambisi dan kebesaran dalam mengikut diri-Nya: “Barangsiapa ingin menjadi besar di
antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu…” Yesus “mencubit”
kesadaran mereka dengan mengambil realitas kehidupan manusia.
Sebagian besar pemerintah di dunia cenderung bersikap otoriter,
sewenang-wenang, dan bahkan saling mengeksploitasi satu sama lain.
Keinginan berkuasa dan bukan untuk melayani adalah akar dari semua
penyakit sosial, ketidakadilan, korupsi, dan dosa-dosa lain yang merusak
tatanan hidup bermasyarakat. Mereka sering lupa akan cita-cita asli
kepemimpinan sosial dan hanya tertarik kepada yang satu frekuensi
dengan ambisi mereka.

Hal itu sangat bertolak belakang dengan cita-cita pelayanan Kristus.
Sejatinya melayani satu sama lain bukan hanya panggilan bagi mereka
yang mendedikasikan dirinya dalam hidup bakti, melainkan dialamatkan
untuk semua orang beriman. Sebagai murid Kristus di tengah dunia, kita
semua dipanggil untuk melayani sesama, tanpa pamrih, dan tanpa tebang
pilih.

Ukuran kemuridan kita tidak didasarkan pada kekuatan yang kita
miliki, tetapi pada pelayanan yang kita berikan kepada sesama. Cita-cita kemuridan Kristus sangat sederhana, yakni pelayanan yang ditawarkan kepada satu sama lain. “Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani,
melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi
tebusan bagi banyak orang.” Apakah kita siap menerima dan menghayati
cita-cita kemuridan Kristus itu dalam kehidupan setiap hari?

Missio:

Di dalam persekutuan sebagai anggota Gereja, kita semua berusaha untuk menghadirkan Kristus yang kita imani. Aspek pengorbanan diri memang harus dimiliki setiap orang. Kita semua dipanggil untuk melayani sesama, tanpa pamrih, dan tanpa tebang pilih.Oleh karena itu, lupakan prestise dan kuasa dan ikutilah jalan Tuhan. Janganlah takut sebab tidak ada suatu apa pun yang dapat memisahkan kita dari cinta kasih Kristus.

Doa:

Ya Allah Bapa mahakasih, betapa besar pengorbanan Yesus PuteraMu bagi kami. Bimbinglah kami untuk bertumbuh menjadi abdi-abdiMu yang setia dalam pelayanan bagi sesama. Demi Kristus Tuhan kami...Amin.

Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Rabu Pekan Biasa VIII. Salam doa
dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin


Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved