Breaking News

Misa Hari Minggu

Panduan Tata Perayaan Ekaristi Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus Minggu 2 Juni 2024

Simak Panduan Tata Perayaan Ekaristi Minggu 2 Juni 2024.Teks Panduan Tata Perayaan Ekaristi minggu disiapkan untuk Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/GG
UMAT IKUT MISA - Mari simak Panduan Tata Perayaan Ekaristi Minggu 2 Juni 2024. Teks Panduan Tata Perayaan Ekaristi minggu disiapkan untuk Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus. 

Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Panduan Tata Perayaan Ekaristi Minggu 2 Juni 2024.

Teks Panduan Tata Perayaan Ekaristi minggu disiapkan untuk Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus.

Teks Panduan Tata Perayaan Ekaristi minggu lengkap dengan Renungan Harian Katolik.

Ikuti misa minggu dengan penuh iman.

Baca juga: Bacaan Injil Katolik Minggu 2 Juni 2024 Lengkap Renungan Harian Katolik

 

Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan, siapkan Alkitab.

Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.

Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. Kemudian dinyanyikan lagu pembuka.

NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu

01. TANDA SALIB DAN SALAM

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.

02. KATA PEMBUKA

P : Hari ini kita merayakan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus. Perayaan ini mengingatkan kita akan pengorbanan Yesus Kristus yang memberikan seluruh diri-Nya untuk menebus kita. Kita pun merayakan dan mengenangkan kembali hal ini dalam perayaan Ekaristi. Tubuh dan Darah Kristus adalah kekuatan kita. Ia adalah makanan jiwa kita dan bekal iman kita menuju hidup kekal. Bacaan-bacaan yang akan kita dengarkan pada hari
ini berbicara tentang pembaharuan perjanjian yang dimeteraikan dengan darah perjanjian. Di Sinai, perjanjian itu dimeteraikan atau disahkan dengan darah lembu, namun dalam perjanjian baru, perjanjian itu dimeteraikan oleh Darah Kristus. Yesus sendiri, pada malam perjamuan terakhir, menyerahkan diri-Nya secara simbolis melalui roti dan anggur, yang melambangkan Tubuh dan Darah Nya. Kita bersyukur bahwa oleh kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, kita pun diselamatkan. Semoga kita yang menerima santapan kudus dalam Ekaristi kudus selalu bersedia untuk membagikan diri kita juga bagi keselamatan banyak orang. [hening sejenak]

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN

P : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita menjadi layak untuk perayaan Sabda ini.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita.
U : Amin.

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN

P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.

05. DOA PEMBUKA

P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Ya Allah, Yesus Putra-Mu telah meninggalkan kenangan akan wafat dan kebangkitan-Nya dalam Sakramen Ekaristi Mahakudus yang mengagumkan. Kami mohon rahmat-Mu agar kami pun mampu memecah dan membagikan hidup kami dalam pelayanan terhadap sesama, sehingga kami pantas
untuk bersatu dalam karya penebusan-Mu. Demi Kristus, Tuhan kami dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN

P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.

07. BACAAN PERTAMA (Kel. 24:3-8)

L : Bacaan dari Keluaran. Di padang gurun Sinai, datanglah Musa dan memberitahukan kepada bangsa itu segala firman TUHAN dan segala peraturan itu, maka seluruh bangsa itu menjawab serentak: "Segala firman yang telah diucapkan TUHAN itu, akan kami lakukan." Lalu Musa menuliskan segala firman TUHAN itu. Keesokan harinya pagi-pagi didirikannyalah mezbah di kaki gunung itu, dengan dua belas tugu sesuai dengan kedua belas suku Israel. Kemudian disuruhnyalah orang-orang muda dari bangsa Israel, maka mereka mempersembahkan korban bakaran dan menyembelih lembu-lembu jantan sebagai korban keselamatan kepada TUHAN. Sesudah itu Musa mengambil sebagian dari darah itu, lalu ditaruhnya ke dalam pasu, sebagian lagi dari darah itu disiramkannya pada mezbah itu. Diambilnyalah kitab perjanjian itu, lalu dibacakannya dengan didengar oleh bangsa itu dan mereka berkata: "Segala firman TUHAN akan kami lakukan dan akan kami dengarkan." Kemudian Musa mengambil darah itu dan menyiramkannya pada bangsa itu serta berkata: "Inilah darah perjanjian yang diadakan TUHAN dengan kamu,berdasarkan segala firman ini."
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN

Refren (Mzm. 116:13)

Aku akan mengangkat piala keselamatan dan akan menyerukan nama Tuhan.

Mzm. 116:12- 13,15,16bc,17-18

Bagaimana akan kubalas kepada TUHAN  segala kebajikan-Nya kepadaku?
Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama TUHAN, (Refren)

Sungguh berharga di mata TUHAN kematian semua orang yang dikasihi-Nya. Ya TUHAN, aku hamba-Mu!
Aku hamba-Mu, anak dari hamba-Mu perempuan! Engkau telah membuka ikatan-ikatanku! (Refren)

Aku akan mempersembahkan korban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan nama TUHAN, akan membayar nazarku kepada TUHAN di depan seluruh umat-Nya, (Refren)

09. BACAAN KEDUA (Ibr. 9:11-15)

L : Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani.  Saudara-saudari, Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal. Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah, betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.
Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

10. ALLELUIA (Yoh. 6:51)

P : Alleluia
U : Alleluia
P : Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama lamanya.
U : Alleluia

11. INJIL (Mrk. 14:12-16,22-26)

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Yohanes. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi, pada waktu orang menyembelih domba Paskah, murid-murid Yesus berkata kepada-Nya: "Ke tempat mana Engkau kehendaki kami pergi untuk mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?" Lalu Ia menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan: "Pergilah ke kota; di sana kamu akan bertemu dengan seorang yang membawa kendi berisi air. Ikutilah dia dan katakanlah kepada pemilik rumah yang dimasukinya: Pesan Guru: di manakah ruangan yang disediakan bagi-Ku untuk makan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku? Lalu orang itu akan menunjukkan kamu sebuah ruangan atas yang besar, yang sudah lengkap dan tersedia. Di situlah kamu harus mempersiapkan perjamuan Paskah untuk kita!" Maka berangkatlah kedua murid itu dan setibanya di kota, didapati mereka semua seperti yang dikatakan Yesus kepada mereka. Lalu mereka mempersiapkan Paskah. Dan ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Ambillah, inilah tubuh-Ku." Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka, dan mereka semuanya minum dari cawan itu. Dan Ia berkata kepada mereka: "Inilah darah Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, dalam Kerajaan Allah." Sesudah mereka menyanyikan nyanyian pujian, pergilah mereka ke Bukit Zaitun.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.

12. RENUNGAN SINGKAT

Dalam bacaan Injil, kita mendengarkan Yesus menyerahkan seluruh diri-Nya untuk menyelamatkan kita. Kita akan merenungkan satu dua poin dari bacaan ini untuk menguatkan iman kita menuju keselamatan. Pertama, kehidupan dan nutrisi kehidupan. Dalam Injil Yesus mengadakan perjamuan terakhir bersama para rasul. Yesus pun memberikan hal baru dalam per jamuan ini. Dia mengidentifikasikan diri-Nya dengan roti dan anggur yang akan disantap oleh semua yang hadir. Yesus telah memberikan seluruh hidup-Nya bagi keselamatan semua orang. Yesus mau agar semua yang percaya kepada Tuhan mendapatkan kekuatan. Menyambut Tubuh dan Darah-Nya berarti menimba kekuatan daripada-Nya, dan menjadikan seluruh Sabda-Nya sebagai santapan yang kemudian mendarahdagingkannya dalam diri kita. Kita bersyukur bahwa Yesus mengorbankan diri-Nya bagi kita. Ketika kita merayakan Ekaristi, atau mendengarkan Sabda-Nya, kita sebenarnya sedang menimba santapan yang menguatkan iman kita. Jika dalam bidang Kesehatan ada donor darah, maka dalam bidang rohani, kita mendapatkan santapan jiwa yang menguatkan kehidupan kita. Ketika kita menyantap Tubuh dan Darah Kristus, kita juga menyantap Sabda-Nya yang menjadi kekuatan dan pedoman bagi hidup kita. Kedua, membagi kehidupan. Yesus memecah mecahkan roti lalu membagi-bagikannya kepada para rasul. Tindakan membagi roti ini adalah tindakan yang menyimbolkan pemberian diri dan berbagi kehidupan. Semua rasul menerima potongan roti itu dan mengambil bagian dalam Yesus, yang memberikannya kepada mereka. Kita semua diajak untuk melakukan hal yang sama. Ketika kita menerima Tubuh dan Darah Kristus, atau menerima Santapan Sabda-Nya, kita diutus untuk rela berkorban dan saling berbagi. Sama seperti Tubuh Kristus menghidupkan kita, maka kita pun menjadi perpanjangan Kristus untuk menghidupkan orang lain. Kita menuntun mereka untuk mengenal dan bersatu dengan Kristus. Semoga kita bisa saling berbagi kehidupan dan tidak mematikan sesama dengan kata kata atau dengan perbuatan-perbuatan kita. Selamatberbagi kehidupan.

13. HENING
14. SYAHADAT

P : Marilah  menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..

15. DOA UMAT

P : Saudara-saudari terkasih, Allah menyediakan rezeki bagi kita, dan selalu menyapa serta memperhatikan kita masing-masing. Maka, marilah kita berdoa kepada Allah di surga.
P : Bagi seluruh kaum beriman. Semoga semua umat beriman yang merayakan ekaristi dan menyambut Tubuh dan Darah Kristus, dimampukan untuk melanjutkan misi perutusan Kristus yang memberikan seluruh diri-Nya bagi penebusan manusia. Marilah kita mohon….
P : Bagi keadilan dan kerukunan. Semoga semua orang meneladani Yesus Kristus yang membawa damai dengan giat mengusahakan keadilan dan kerukunan di tengah-tengah masyarakat. Marilah kita mohon….
P : Bagi sanak saudara yang sedang menghadapi ajalnya. Semoga
mereka mendapatkan penghiburan dari Allah dan masih diperkenankan menyambut tubuh Kristus sebagai bekal serta jaminan kebangkitan. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita semua: Semoga Bapa membimbing kita agar semakin mencintai Ekaristi, tekun mengikuti
perayaan Ekaristi sepenuh hati, dan rajin menghayati doa-doa devosi Ekaristi bagi kekuatan kita untuk berbuat baik dan hidup suci. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing. [hening sejenak lalu lanjut].
P : Ya Bapa, masih banyak yang ingin kami sampaikan ke hadirat-Mu, namun kami yakin, Engkau sudah mengetahui semuanya. Semoga Engkau berkenan mengabulkan doa-doa kami ini, sebab semua ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin

16. KOLEKTE

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang
berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.

17. DOA PUJIAN

[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari yang terkasih! Allah sangat mengasihi kita. Bagi kita, yang sedang berziarah di dunia ini, Ia menyediakan Tubuh dan Darah Putra-Nya sebagai makanan dan minuman sejati. Oleh sebab itu, marilah kita memuji Dia:Terpujilah Engkau di surga.
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Ya Bapa, Tubuh Kristus adalah sungguh makanan, dan Darah-Nya adalah sungguh minuman. Siapa saja yang menyambut-Nya akan beroleh hidup yang kekal. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Karena dengan menyambut Tubuh Kristus, kami dikuatkan; dengan meminum Darah Kristus, kami dimurnikan. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Dengan menghidangkan Tubuh dan Darah Kristus, Engkau telah menghimpun semua orang beriman
menjadi satu tubuh, yakni Tubuh Kristus. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di surga.
P :Dalam perjamuan malam terakhir, Yesus menyerahkan diri-Nya seutuh-utuhnya dalam rupa
roti dan anggur. Dengan itu, Ia menunjukkan penyerahan diri yang ikhlas bagi kami. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Ya Bapa, kami bersyukur karena Yesus, Imam Agung, telah memercayakan tugas keimamatan-Nya kepada para uskup, dan para imam, maka bersama seluruh umat beriman, dan dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan bernyanyi: [menyanyikan satu lagu bertemakan Tubuh dan Darah Kristus] Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).

18A. Cara A: DENGAN KOMUNI

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]

19A. BAPA KAMI

Berdiri

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan Nya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. ----------------------------------------------------------------------------------------------
18B. Cara B. TANPA KOMUNI

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita
menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.

19B. BAPA KAMI

Berdiri

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukanoleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.

20B. DOA KOMUNI BATIN

Berlutut/berdiri Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4). [hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu
lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu SYUKUR atau bertemakan TUBUH DAN DARAH KRISTUS.

21. DOA JIWA KRISTUS

Salah seorang peserta membawakan doa ini dengan suara lantang dan tanpa tergesa-gesa. Jika memungkinkan, bagian yang dimiringkan itu dijawab secara bersama-sama oleh yang lain.

P : Jiwa Kristus, kuduskanlah kami. Tubuh Kristus, selamatkanlah kami. Darah Kristus, sucikanlah kami.
Air lambung Kristus, basuhlah kami. Sengsara Kristus, kuatkanlah kami. Yesus yang murah hati, luluskanlah doa kami. Dalam luka-luka-Mu, sembunyikanlah kami. Janganlah aku dipisahkan, dari pada-Mu Tuhan. Terhadap seteru yang curang, lindungilah kami. Di waktu ajal, terimalah kami. Supaya bersama para Kudus, kami memuji Engkau untuk selama-lamanya.
U : Amin.

22. AMANAT PENGUTUSAN

P : Saudara-saudari, kita telah menerima dan merenungkan Sabda Tuhan dalam kesempatan ini. Itulah sumber kekuatan kita. Kini, kita akan diutus untuk kembali ke dalam keluarga dan tempat kerja kita. Mari kita menghidupi Sabda-Nya agar kita layak menjadi Putra-Putri Tuhan.

23. DOA PENUTUP

P : Marilah kita berdoa, Allah, Bapa, Maha Pengasih, kami bersyukur karena telah Kauanugerahi santapan iman yaitu Tubuh dan Darah Putra-Mu. Kami mohon, ajarilah kami memahami dan menghayati, bahwa Engkau selalu hadir di tengah-tengah kami serta senantiasa mendampingi dan menuntun kami menuju keselamatan kekal.
Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin

24. MOHON BERKAT TUHAN

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal. [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.

U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.

25. PENGUTUSAN

P : Marilah pergi, kita diutus
U : Amin.

26. LAGU PENUTUP

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved