Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Sabtu 1 Juni 2024, Menggugat Kuasa Yesus
Mari simak Renungan harian Katolik Sabtu 1 Juni 2024.Tema Renungan harian Katolik yaitu Menggugat Kuasa Yesus.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Meditatio:
Hari ini seluruh Gereja Katolik merayakan Pesta st. Yustinus. Orang kudus ini
adalah orang asli Palestina, kelahiran Nablus, Samaria pada permulaan abad
kedua. Ketika masih kecil ia mendapat pendidikan yang baik. Ia tertarik belajar
Filsafat untuk mendapat kepastian tentang diri sebagai manusia dan Tuhan. Ia
juga belajar Kitab Suci. Setelah melewati semua ini ia dibaptis sebagai pengikut
Kristus. Ia kemudian menjadi pembela atau apologet kristiani terkenal. Ia
mengajar di tempat-tempat umum dan menjelaskan tentang kebenaran agama
kristiani yang percaya pada Yesus Kristus.
Dengan bangga sebagai pengikut Kristus, dalam bukunya “Dialog dengan
Tryphon Yahudi”, Yustinus menulis: “Meski kami orang Kristen dibunuh dengan
pedang, disalibkan atau dibuang ke moncong-moncong binatang buas, atau pun
disiksa dengan belenggu dan api, kami tidak akan murtad dari iman kami.
Sebaliknya semakin hebat penyiksaan, semakin banyak orang demi nama Yesus,
bertobat dan menjadi orang saleh”. Ia meninggal sebagai martir di Roma tahun
165. Yustinus memilih menjadi martir karena panggilan untuk mewujudkan
cintanya kepada Kristus.
Ia membuktikan bahwa kuasa yang besar itu hanya
ada pada Tuhan yang ia layani. Segala kuasa dunia, kepintaran disingkirkan dan
yang ada hanya untuk kemuliaan Tuhan (https://pejesdb.com/2013/06/01)
Salah satu godaan yang sering di hadapi oleh manusia adalah kekuasaan.
Dikatakan sebagai satu godaan karena setiap pribadi memiliki gerakan-gerakan
tertentu dari dalam hatinya untuk memimpin dan dipimpin, menguasai dan
dikuasai. Biasanya ada kecederungan tertentu untuk menguasai pribadi-pribadi
tertentu, umumnya mereka yang lebih lemah itu mudah dikuasai.
Di samping itu orang-orang asing, kaum minoritas juga dianggap sebagai kelompok yang
mudah dikuasai bahkan diintimidasi oleh kelompok mayoritas atau pribadi
tertentu yang memiliki power. Kelompok yang berkuasa atau si penguasa sering
mengalami kesulitan pribadi karena ada ketakutan tertentu di dalam hidupnya
misalnya takut kehilangan kekuasaan, takut persaingan tertentu dengan pihak
lain. Begitulah situasi dunia kita.
Dalam konteks Indonesia, kita menyaksikan
berbagai pergolakan dalam tubuh partai tertentu. Ada korupsi di mana-mana,
suap menyuap dengan uang rakyat. Rasa malu dan bersalah sudah mulai hilang.
Inilah krisis kekuasaan di dalam masyarakat kita. Situasi chaos dalam hubungan
dengan kekuasaan sebenarnya ada sejak zaman dahulu.
Ketika Yesus dan para muridNya tiba di Yerualem, Dia mengambil kesempatan
berjalan di halaman Bait Allah. Sebelumnya Ia mengusir para pedagang dari Bait
Allah (Mrk 11:15-17). Para imam kepala dan ahli-ahli Taurat mendekati Yesus
dan bertanya kepadaNya perihal kuasaNya untuk mengusir orang dari Bait Allah,
mengajar dan membuat mukjizat-mukjizat. Yesus tidak menjawab dengan kuasa
mana dan dari siapa tetapi sebaliknya Ia berkata kepada mereka: “Aku akan
mengajukan satu pertanyaan kepadamu.
Berikanlah Aku jawabannya, maka Aku
akan mengatakan kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal itu.
Baptisan Yohanes itu dari sorga atau dari manusia? Berikanlah Aku
jawabannya!”. Perkataan Yesus ini ternyata menimbulkan kesulitan bagi mereka.
Mereka pun mengatakan bahwa mereka tidak tahu perihal asal muasal baptisan
Yohanes. Yesus pun tidak memberikan jawaban dengan kuasa mana Ia
mengajar dan membuat mukjizat.
Di dalam Injil sebagaimana kita baca dan dengar, Yesus suka mengajukan
pertanyaan dan pernyataan penting kepada orang-orang disekitarNya. Misalnya,
“Selidikilah Kitab Suci” (Yoh 5:39). Dia mengajukan pertanyaan-pertanyaan
untuk menguji apakah orang itu mengimaniNya: “Apa yang kaukehendaki
supaya Aku perbuat bagimu?” (Luk 18:41). Ketika mengajar dalam bentuk
perumpamaan, pada bagian terakhir Ia selalu bertanya kepada mereka dan
butuh jawaban penting (Mat 21: 31.41).
Sabda Tuhan hari ini mengarahkan kita untuk mengerti niat-niat kita untuk
bertemu dengan Yesus. Ada yang mirip dengan para imam-imam kepala dan
ahli-ahli Taurat yang datang tanpa ada iman kepadaNya. Mereka tidak
mengimaniNya dan tidak mengenal kuasa Yesus sehingga mempertanyakannya.
Butuh iman yang kuat kepada Tuhan Yesus.
Missio:
Sebagai pengikut Kristus, kita harus memiliki dasar iman yang kuat kepada
Tuhan. Iman adalah anugerah cuma-cuma dari Tuhan yang membuat kita
bertumbuh sebagai anak-anak Tuhan sesuai dengan kehendakNya sendiri. Dia
yang membuka pikiran kita untuk mengenalNya lebih dalam dan mengimaniNya.
Kita memulai perjalanan iman sejak dibaptis. Dalam nama Allah Tritunggal
Mahakudus kita berjalan dan mengarahkan hidup kita kepadaNya.
Doa:
Ya Tuhan, bantulah kami untuk memiliki iman yang kuat dan tahan uji. Amin.
Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Sabtu Pekan Biasa VIII. Salam doa dan
berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh
Kudus...Amin
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.