Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Sabtu 8 Juni 2024, Kamu Mencari Aku?

Mari simak Renungan Harian Katolik Sabtu 8 Juni 2024.Tema Renungan Harian Katolik yaitu Kamu Mencari Aku?

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-BRUDER
Br. Pio Hayon, SVD.Mari simak Renungan Harian Katolik Sabtu 8 Juni 2024.Tema Renungan Harian Katolik yaitu Kamu Mencari Aku? 

Oleh: Bruder Pio Hayon, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Harian Katolik Sabtu 8 Juni 2024.

Tema Renungan Harian Katolik yaitu Kamu Mencari Aku?

Renungan Harian Katolik ada dibagian akhir artikel ini.

Renungan harian katolik disusun oleh Bruder Pio Hayon, SVD.

Sabtu 8 Juni 2024 merupakan Hari Sabtu Biasa, Perayaan Wajib Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria, Santo William, Uskup, Santa Maria Droste zu Vishering, Biarawati, dengan Warna Liturgi Putih.

Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Sabtu 8 Juni 2024 adalah sebagai berikut:

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 8 Juni 2024, Maria Bermenung dan Beriman akan Allah

 


Bacaan Pertama Yesaya 61:9-11

Beginilah firman Tuhan, “Keturunan umat-Ku akan terkenal di antara para bangsa, dan anak cucu mereka di tengah-tengah suku-suku bangsa, sehingga semua orang yang melihat mereka akan mengakui, bahwa mereka adalah keturunan yang diberkati Tuhan.”

Aku bersukaria dalam Tuhan, jiwaku bersorak-sorai dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin pria yang mengenakan hiasan kepala dan seperti pengantin wanita memakai perhiasannya.

Sebab seperti bumi memancarkan tetumbuhan, dan seperti kebun menumbuhkan benih yang ditaburkan, demikianlah Tuhan Allah akan menumbuhkan kebenaran dan puji-pujian di depan semua bangsa.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Kidung Tanggapan 1 Samuel 2:4-5.6-7.8abcd

Ref. Hatiku bersukaria karena Tuhan, Juru Selamatku.

Busur para pahlawan telah patah, tetapi orang-orang lemah dipersenjatai kekuatan. Orang yang dulu kenyang kini harus mencari nafkah, tetapi yang dulu lapar kini boleh beristirahat. Orang yang mandul melahirkan tujuh anak, tetapi ibu yang banyak anaknya menjadi layu.

Tuhan berkuasa mematikan dan menghidupkan, Ia berkuasa menurunkan ke dalam maut dan mengangkat dari sana. Tuhan membuat miskin dan membuat kaya. Ia merendahkan dan meninggikan juga.

Ia menegakkan orang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang miskin dari lumpur, untuk mendudukkannya di antara para bangsawan, dan memberi dia kursi kehormatan.

Bait Pengantar Injil Lukas 2:19
Ref. Alleluya.

Maria menyimpan segala perkara itu dalam hati dan merenungkannya.

Bacaan Injil Lukas 2:41-51

Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah. Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun, pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu.

Sehabis hari-hari perayaan, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya. Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka.

Karena mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem sambil terus mencari Dia. Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam bait Allah; sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka.

Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya. Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-Nya, “Nak, mengapa Engkau berbuat demikian terhadap kami?

Bapa-Mu dan aku cemas mencari engkau.” Jawab Yesus kepada mereka, “Mengapa Bapak-Ibu mencari Aku? Tidakkah tahu, bahwa Aku harus berada di rumah Bapa-Ku?” Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka. Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Kamu Mencari Aku?

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai sejahtera untuk kita semua. Mencari adalah salah satu bentuk kegiatan seseorang terhadap satu hal untuk bisa ditemukan. Usaha mencari itu selalu dengan satu tujuan adalah untuk medapatkan apa yang dicarinya. Maka usaha mencari itu tak sekedar satu gerakan fisik mencari dan menemukan tapi juga sekaligus satu keinginan hati yang juga sangat aktif untuk dapat menemukan apa yang kita cari. Ini berarti, seluruh diri kita ikut berperan di dalamnya.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus


Pada hari ini kembali Gereja secara khusus memperingati Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria setelah kemarin kita merayakan Hari Raya Hati Mahakudus Yesus. Gereja memang secara khusus memberi tempat khusus bagi devosi kepada Maria ini langsung setelah Hari Raya Hati Mahakudus Yesus. Itu berarti Maria memang benar-benar bagian tak terpisahkan dari karya penyelamatan umat manusia. Bicara tentang devosi Hati Tak Bernoda Maria, tidak terlepas juga dari karya kasih karunia Allah bagi manusia.

Maka ada baiknya kita melihata sedikit latar belakangnya. Hati Maria Tak Bernoda, dulunya adalah Hati Kudus Maria adalah sebuah nama devosi yang digunakan oleh umat Katolik Roma dan beberapa umat Anglo-Katolik untuk merujuk pada hati fisik Bunda Maria sebagai sebuah lambang kehidupan pribadi Sang Perawan Suci Maria, kebahagiaan dan kesedihannya, kebijaksanaan dan kesempurnaannya yang tersembunyi, dan, di atas semuanya itu, cinta murninya pada Allah Bapa, cinta keibuannya kepada putranya, Yesus, dan cintanya yang mendalam kepada semua orang. Perhatian pada kehidupan pribadi Maria dan kecantikan jiwanya, tanpa perhatian pada hati fisiknya, tidak membentuk devosi tradisional ini.

Juga perhatian pada devosi kepada Hati Kudus Maria ini tidak terbentuk karena merupakan bagian dari tubuhnya yang murni. Pada tahun 1855 Misa bagi Hati yang Paling Murni secara resmi menjadi bagian dari praktik Katolik. Ada dua unsur yang penting bagi devosi ini menurut teologi Katolik Roma, yaitu jiwa dan raga, sebagaimana keduanya penting dalam pembentukan seorang manusia yang utuh. Gereja-gereja Katolik Timur secara umum tidak menggunakan penggambaran, devosi atau teologi yang berhubungan dengan Hati Maria Tak Bernoda karena mereka melihatnya sebagai suatu bentuk latinisasi liturgi. Pandangan Katolik Roma didasarkan pada perhatian Katolik Roma akan Mariologi, seperti yang dikumandangkan oleh surat apostolik Paus Yohanes Paulus II Rosarium Virginis Mariae yang dibentuk atas dasar devosi penuh kepada Bunda Maria, sebuah konsep yang dirintis oleh Santo Louis de Montfort.

Secara tradisi, hati tersebut tampak berlubang akibat tujuh luka tusukan pedang, sebagai kiasan untuk penghormatan pada tujuh sengsara Maria. Konsekuensinya, tujuh doa Salam Maria didaraskan tiap harinya sebagai penghormatan atas devosi ini. Maka apapun bentuk devosi kepada Maria maka akan selalu dihubungkan dengan Puteranya. Dan itu yang kita dengar dalam bacaan Injil hari ini. Kisah Maria dan Yusuf yang mencari Yesus setelah perayaan paskah Yahudi di Yerusalem itu. Menjadi menarik dan menjadi permenungan kita yaitu bahwa Maria dan Yusuf tak ada henti-hentinya mencari Yesus sampai menemukanNya ketika sedang mengajar sebagai seorang yang masih berumur 12 tahun.

Dan ketika menemukanNya, Yesus malahan menjawab Maria: “Mengapa kamu mencari Aku? Tidak tahukah kamu bahwa Aku harus berada di dalam rumah BapaKu?”Jawaban Yesus ini mejadi jelas bahwa Yesus datang benar untuk menjalankan misi Bapa bagi dunia dan manusia. Dan di sana ada Maria yang mencari Yesus sebagai bentuk kepedulian Maria bagi kita untuk menghantar kita kepada Yesus Puteranya. Kepedulian Maria mencari dengan rasa cemas itu juga sebagai tanda kepedulian Maria terhadap kita. Maria tak henti-hentinya mencari kita yang masih salah jalan dan menemukan kita agar kita bisa dihantar kepada Yesus dan mendapatkan keselamatan. Maka marilah kita belajar seperti bunda Maria yang tak kenal lelah mencari yang tertinggal agar dapat dihantar kepada Yesus.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Pesan untuk kita, pertama: Maria adalah ibu Yesus dan juga ibu kita dalam iman yang benar akan Tuhan. Kedua, Maria akan selalu mencari yang tertinggal atau hilang dan membawa kepada Yesus. Ketiga, Maria adalah model utama dalam iman akan Allah yang siap menerima tugas sebagai Bunda Allah.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved