Berita Ende
Bhabinkamtibmas Kurulimbu Ende Sering Dikritik Warga, Aipda Rasyidi: Harus Terima
Ia selalu menerima masukan dan serta usul saran terhadap institusi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) khususnya untuk jajaran Polsek Ndona, Ende.
Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Gordy Donovan
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo
TRIBUNFLORES.COM, ENDE - Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo tak henti-hentinya menghimbau anggotanya agar selalu humanis dalam tugas pelayanan masyarakat.
Kapolri meminta anggotanya berbenah diri dengan melakukan berbagai macam program pendekatan komunikasi humanis kepada masyarakat.
Polri seolah sadar apa yang harus dilakukan ditengah gempuran kritik-kritik pedas masyarakat yakni dengan menginisiasi beberapa program pelayanan diantaranya Program Jumat Curhat dan Minggu Kasih.
Aipda Rasyidi Irfat Ibrahim, Bhabinkamtibmas Desa Kurulimbu, Kecamatan Ndona, Kabupaten Ende, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur sebagai salah satu ujung tombak Polri yang berada di garis paling depan tentu paling sering menerima kritikan pedas.
Baca juga: Polisi Tetapkan Pelaku Pembunuhan saat Pesta Syukuran Komuni Pertama di Sikka Sebagai Tersangka
Ia selalu menerima masukan dan serta usul saran terhadap institusi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) khususnya untuk jajaran Polsek Ndona, Polres Ende, Polda NTT.
Menariknya, Aipda Rasyidi Irfat Ibrahim tetap menerima kritikan-kritikan itu dengan santun dan humanis ditengah rasa takut masyarakat ketika berhadapan dengan anggota polisi.
Bagi orang kampung seperti di Desa Kurulimbu dan beberapa kampung-kampung di Kabupaten Ende, anggota polisi itu ditakuti, disegani dan dihormati.
Jangankan untuk mengkritik, berpapasan atau berjalan di depan anggota Polisi saja pasti harus membutuhkan keberanian yang cukup.
“Ada juga kritikan dari masyarakat tapi kita harus terima karena itu memang tugas kita, apapun kritikan dari masyarakat, keluhan dari masyarakat kita harus terima karena memang itu untuk kebaikan tugas kita kedepannya,” tutur Aipda Rasyidi dihadapan Kapolsek Ndona, Iptu I Gede Wisna, SH, Selasa, 11 Juni 2024.
Ditengah rasa takut dan segan masyarakat terhadap anggota Polri seperti Aipda Rasyidi, masih ada sebagian besar masyarakat yang mengkritisi institusi Polri tetapi takut berhadapan langsung namun hanya kritis di belakang layar.
Menyikapi rasa takut yang berlebihan dari masyarakat terhadap institusi Polri, ternyata Aipda Rasyidi Irfat Ibrahim mempunyai trik jitu.
Baca juga: Final, Partai Demokrat Usung Yosep Badeoda dan dr Domi di Pilkada Ende 2024
“Awalnya mereka segan, takut karena kita polisi jadi masyarakat mau ngomong sesuatu juga takut tetapi dengan caranya kami selalu bangun komunikasi yang baik, yang humanis sehingga mereka bisa dekat dengan kami dan bisa mengungkapkan sesuatu yang mereka pendam atau mereka pikirkan dan itu mereka sempat akui tetapi sebagai seorang polisi kita wajib untuk memberikan pengertian kepada mereka,” ungkap dia.
Dia juga berusaha menjelaskan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat di desa binaannya terkait dengan tugas dan fungsi Polri yakni melayani masyarakat dan dia juga menghimbau kepada masyarakat agar jangan takut terhadap Polisi karena bagi Aipda Rasyidi Irfat Ibrahim, Polisi ada karena ada masyarakat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.