Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Hari Ini Jumat 14 Juni 2024, Jangan Berzinah
Mari simak Renungan Harian Katolik Jumat 14 Juni 2024.Tema renungan harian katolik yaitu Jangan Berzinah.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Oleh: Bruder Pio Hayong, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Harian Katolik Jumat 14 Juni 2024.
Tema renungan harian katolik yaitu Jangan Berzinah.
Renungan harian katolik disiapkan oleh Bruder Pio Hayong, SVD.
Renungan Harian Katolik ada dibagian akhir artikel ini.
Baca juga: Teks Misa Minggu 16 Juni 2024 Hari Biasa XI Lengkap Renungan Harian Katolik
Jumat 14 Juni 2024 merupakan Hari Jumat Biasa X, Santo Metodius, Uskup, dengan Warna Liturgi Hijau.
Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Jumat 14 Juni 2024 adalah sebagai berikut:
Bacaan Pertama 1Raj. 19:9a.11-16
Sekali peristiwa tibalah Elia di Gunung Horeb, gunung Allah. Maka bersabdalah Tuhan kepadanya, “Hai Elia, keluarlah dan berdirilah di atas gunung, di hadapan Tuhan.” Lalu Tuhan lewat.
Angin besar dan kuat membelah gunung-gunung dan memecahkan bukit-bukit batu mendahului Tuhan. Namun Tuhan tidak berada dalam angin itu. Sesudah angin itu datanglah gempa.
Namun dalam gempa pun Tuhan tak ada. Sesudah gempa menyusullah api. Namun Tuhan juga tidak berada dalam api itu. Api disusul bunyi angin sepoi-sepoi biasa. Mendengar itu segeralah Elia menyelubungi wajahnya dengan jubah, lalu keluar dan berdiri di depan pintu gua.
Maka terdengarlah suara yang berbunyi, “Apakah kerjamu di sini, Elia?”Jawabnya, “Aku bekerja segiat-giatnya bagi Tuhan, Allah semesta alam, karena orang Israel telah meninggalkan perjanjian-Mu; mereka telah meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu, dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang.
Hanya aku seorang dirilah yang masih hidup, dan mereka ingin mencabut nyawaku. Maka bersabdalah Tuhan kepadanya, “Pergilah, kembalilah ke jalan yang sama, melalui padang gurun ke Damsyik.
Sesampai di sana, engkau harus mengurapi Hazzel menjadi raja atas Aram. Juga Yehu, cucu Nimsi, haruslah kauurapi menjadi raja atas Israel, dan Elisa bin Safat dari Abel-Mehola, harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 27:7-8.8b-9abc.13-14
Ref. Aku percaya kepada-Mu, Tuhanlah pengharapanku.
Tuhan, pada-Mu ‘ku berserah, dan mengharap kerahiman-Mu.
Dengarlah, ya Tuhan, seruan yang kusampaikan, kasihanilah aku dan jawablah aku! Wajah-Mu kucari seturut firman-Mu, “Carilah wajah-Ku!
Wajah-Mu kucari, ya Tuhan, janganlah menyembunyikan wajah-Mu dari padaku, janganlah menolak hamba-Mu ini dengan murka. Engkaulah pertolonganku, ya Allah penyelamatku.
Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan.
Bait Pengantar Injil Alleluya
Ref. Alleluya.
Perintah baru Kuberikan kepada kamu, sabda Tuhan, yaitu supaya kamu saling mengasihi, sebagaimana Aku telah mengasihi kamu.
Bacaan Injil Mat 5:27-32
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, “Kalian telah mendengar sabda, ‘Jangan berzinah!’ Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Barangsiapa memandang seorang wanita dengan menginginkannya dia sudah berbuat zinah dalam hatinya.
Maka jika matamu yang kanan menyesatkan dikau, cungkillah dan buanglah, karena lebih baik bagimu satu anggota badanmu binasa daripada badanmu seutuhnya dicampakkan ke dalam neraka.
Dan jika tangan kananmu menyesatkan dikau, penggallah dan buanglah, karena lebih baik bagimu satu anggota badanmu binasa daripada dengan badanmu seutuhnya masuk neraka.
Tetapi disabdakan juga, ‘Barangsiapa menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya.’ Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, dia membuat isterinya berzinah. Dan barangsiapa kawin dengan wanita yang diceraikan, dia pun berbuat zinah.'”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Seperti yang kita ketahui, berzinah adalah satu perbuatan salah karena melakukan hubungan tanpa ada ikatan antar pria dan wanita. Masalah perzinahan bukan saja baru terjadi pada tahun atau abad-abad kita tetapi juga sudah terjadi berabad-abad lamanya sebelum kita bahkan dalam Kitab Suci pun telah disampaikan oleh para nabi sejak jaman dahulu tentan hal yang sama. Mengapa? Karena perzianahan itu berhubngan dengan kebutuhan dasar manusiawi kita. Maka masalah ini akan tetap ada selama manusia ada di atas bumi.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Kembali lagi pada hari ini, kita disegarkan dengan bacaan dari kitab suci sebagai firman Tuhan. Kita masih mendengar kisah tentang nabi Elia dalam bacaan pertama. Dalam kisah itu diceritakan bahwa Elia diminta Tuhan untuk naik ke gunug Horeb, gunung Allah dan berdiri di hadapan Tuhan. Elia menyaksikan ada beberapa kali bentuk kejadian alam, seperti angin yang membelah gunung, ada gempa, lalu disusul dengan api namun dalam kejadian alam yang menggemparkan itu, Allah tidak tampak di sana, namun ketika angin sepoi-spoi basa, baru Allah tampak di sana.
Allah mau menyampaikan pesan kepada Elia dan bangsa Israel itu bahwa Allah yang mereka sembah itu bukan Allah yang tampak mengguncangkan seperti badai atau gempa dan lain-lainnya, tetapi Dialah Allah yang hadir dalam kelembutan yang menghidupkan. Namun pada saat yang sama Dia juga mau mengajarkan bahwa Allah juga akan bisa lebih dasyat dari kejadian-kejadian alam itu, jika manusia berbuat dosa seperti yang telah dilakukan oleh raja Ahab bersama seluruh bangsa Israel. Mereka telah berbuat zinah dan melawan Allah dan menyembah allah-allah lainnya.
Kisah perzinahan yang dilakukan oleh raja dan semua bangsa Israel itu telah membuat Allah menjadi murka maka Dia memanggil nabi Elia ke hadapanNya dan menyuruh mengurapi Hazzel menjadi raja Aram dan Yehu diurapi menjadi raja Israel sedangkan Elisa bin Safat, diurapi menjadi nabi menggantikan Elia. Begitulah pada zaman itu, Allah bisa langsung berhadapan muka dengan Nabi yang dipercayakan Tuhan dan menjadi nabi besar dalam sejarah bangsas Israel karena mereka telah melakukan tugas Allah dengan baik dan selalu mengikuti kehendak dan perintahNya.
Dan dalam injil kita mendengar Yesus masih berkotbah dari atas bukit dalam rangakian pengajaranNya sebagai satu paket lengkap pengajaranNya kepada para muridNya. Pada hari ini Yesus berbicara tentang perzinahan: “Kalian telah mendengar sabda, ‘Jangan berzinah!’ Tetapi Akau berkata kepadamu, ‘Barangsiapa memandang seorang wanita dengan menginginkannya, dia sudah berbuat zinah di dalam hatinya.” Yesus memberikan satu pemahaman yang baru tentang perzinahan itu dengan konteks yang lebih nyata dalam situasi yang biasa dialami oleh masyarakat pada umumnya.
Bagi Yesus, perzinahan itu bukan sekedar sebuah relasi intim antara seorang perempuan dan laki-laki saja secara fisik tetapi Yesus memperluas pemahaman itu agar manusia tidak begitu saja melakukan kesalahan itu.
Karena bagi Yesus, tindakan intimasi antara perempuan dan laki-laki itu sebagai hasil dari satu proses yang lainnya dan tidak serta merta sekali jadi. Maka Yesus mengajarkan lagi satu konteks yang lebih konkrit untuk diperhatikan dalam hal perzinahan adalah “Barangsiapa memandang seorang wanita dengan menginginkannya, dia sudah berbuat zinah di dalam hatinya.” Konteks baru inilah yang mau ditekankan oleh Yesus yaitu bahwa zinah itu tidak hanya dalam konteks fisik tetapi terlebih mata dan hati kitalah yang menjadi jalan utama kita telah berbuat zinah. Maka Yesus melanjutkan pengajaranNya: “Maka jika matamu yang kanan menyesatkan dikau, cungkilah dan buanglah karena lebih baik bagimu satu anggota badanmu binasas dari pada tubuhmu seutuhnya dicampakkan ke dalam neraka.” Bagi Yesus mata juga adalah pelita tubuh maka jika mata dapat dikontrol maka dia akan selamat. Maka marilah kita belajar mata fisik dan mata hati kita agar selalu diarahkan pada Allah sehingga kita tidak jatuh dalam masalah perzinahan baik itu secara fisik maupun secara batin. Maka jagalah matamu.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: semua kita telah dipanggil menjadi murid Tuhan dalam dan melalui pembaptisan yang dimeteraikan dalam darah Anak Domba dan dalam Roh Kudus. Kedua, untuk itu, kita diperingati untuk selalu bisa menjaga mata fisik dan mata hati kita dengan lebih baik agar tidak jatuh dalam dosa. Ketiga, maka tak ada cara lain selain menjaga mata dan hati kita untuk terus diarahkan pada Allah sehingga kita tak gampang jatuh dalam dosa.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Teks Misa Minggu 16 Juni 2024 Hari Biasa XI Lengkap Renungan Harian Katolik |
![]() |
---|
Bacaan Liturgi Hari Ini Jumat 14 Juni 2024 Perayaan Fakultatif St Metodius, Uskup |
![]() |
---|
Kalender Liturgi Katolik Hari Ini Jumat 14 Juni 2024, Peringatan Wajib St. Aloisius Gonzaga |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Jumat 14 Juni 2024, Ikutilah Aturan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.