Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Sabtu 15 Juni 2024, Harus Menjadi Orang Jujur

Mari simak renungan harian Katolik Sabtu 15 Juni 2024.Tema Renungan Harian Katolik Harus Menjadi Orang Jujur.

|
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/MARIA MANGKUNG
PETUGAS LITURGI - Salah satu petugas liturgi sedang membacakan bacaan suci saat misa. Mari simak renungan harian Katolik Sabtu 15 Juni 2024.Tema Renungan Harian Katolik Harus Menjadi Orang Jujur. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan harian Katolik Sabtu 15 Juni 2024.

Tema Renungan Harian Katolik Harus Menjadi Orang Jujur.

Renungan Harian Katolik ada dibagian akhir artikel ini.

Sabtu 15 Juni 2024 merupakan Hari Sabtu Biasa X, Santo Vitus, Modestus dan Santa Kresensia, Martir, Santa Germana Cousin, Perawan Kudus, Beata Paola Gambara Costa, Pengaku Iman, Santo Vladimir, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Hijau.

Baca juga: Teks Misa Minggu 16 Juni 2024 Hari Biasa XI Lengkap Renungan Harian Katolik

 

Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Sabtu 15 Juni 2024 adalah sebagai berikut:

Bacaan Pertama 1Raj 19:19-21

Elisa bersiap-siap lalu mengikuti Elia.

Pada suatu ketika pergilah Elia menemui Elisa, putera Safat,yang sedang membajak dengan dua belas pasang lembu, dan dia sendiri mengendalikan yang kedua belas.Elia lewat di dekatnya dan melemparkan jubah kepadanya.Segera Elisa meninggalkan lembu-lembunya,mengejar Elia dan berkata,”Perkenankanlah aku mencium ayah ibuku,

lalu aku akan mengikuti engkau.” Jawab Elia kepadanya, “Baiklah! Pulanglah dahulu,dan ingatlah apa yang telah kuperbuat kepadamu.”Elisa lalu meninggalkan Elia, mengambil pasangan lembu itu dan menyembelihnya. Lalu ia memasak dagingnya dengan kayu bajak itu sebagai kayu api, dan memberikan daging itu kepada orang-orangnya, dan mereka pun memakannya.Kemudian bersiaplah Elisa,lalu mengikuti Elia dan menjadi pelayannya.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 16:1-2a.5.7-8.9-10

Ref:Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisanku dan pialaku.

Jagalah aku, ya Allah,sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, “Engkaulah Tuhanku! Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisan dan pialaku,Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.

Aku memuji Tuhan, yang telah memberi nasihat kepadaku,pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku.Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.

Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai,dan tubuhku akan diam dengan tenteram;sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.

Bait Pengantar Injil Mzm 119:36a.29b
Condongkanlah hatiku kepada peringatan-peringatan-Mu,dan karuniakanlah hukum-Mu kepadaku.

Bacaan Injil Mat 5:33-37

Aku berkata kepadamu, jangan sekali-kali bersumpah.

Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata,”Kalian telah mendengar apa yang disabdakan kepada nenek moyang kita, ‘Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan. Tetapi Aku berkata kepadamu,

‘Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Agung.

Jangan pula bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut pun.Jika ya, hendaklah kalian katakan: ya, jika tidak, hendaklah kalian katakan: tidak.Apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Tuhan mengatakan kepada kita, "Sudahlah ,.., kenapa Sih ga bisa jujur? Kenapa Sih tidak omong saja apa yang sungguh terjadi? Kenapa harus malu? Kenapa harus menempatkan harga dirimu terlalu tinggi?" Jika ya, katakan ya. Jika tidak, katakan tidak. Sisanya dari si jahat.

Maka, jika akhirnya harus bersumpah, kita bersumpah karena memang kita dalam posisi yang benar. Pada saat bersumpah demi nama Tuhan, hal itu kita lakukan untuk meneguhkan kebenaran kita di hadapan-Nya. Karena itu, jangan mudah bersumpah, apalagi memang kita dalam posisi yang salah. Tidak usah cari-cari alasan untuk membela diri. Mengapa Sih tidak mengatakan, "Iya, saya salah, mohon maaf, dan saya akan berusaha menerima konsekuensinya."

Inilah yang sering terjadi dalam kehidupan kita. Banyak orang pintar bersilat Iidah. Banyak orang mempertahankan reputasi dirinya dengan berbagai macam cara agar tidak jatuh dan malu di hadapan orang lain. Namun, sebenarnya kita melukai hati Tuhan dan bahkan membuat banyak catatan jelek di hadapan Tuhan. Atau lebih baik tidak malu di hadapan manusia dibandingkan di hadapan Tuhan?

Inilah kehidupan kita. Kita sudah tidak menghargai dan menempatkan diri kita lebih berharga di hadapan Tuhan. Mau sampai kapan kita berbohong terus di hadapan Tuhan? Mau sampai kapan kita berkubang dalam dosa? Alih-alih akhirnya kita tetap ingin masuk surga pada akhir hidup kita. Apakah ini fair bagi Tuhan?

Tuhan, tuntunlah kami menuju kejujuran hati dan keberanian untuk tetap memilih jalan-Mu walaupun banyak tantangan dan godaan dalam hidup kami. Amin.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved