Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Jumat 21 Juni 2024, Hati Kita Berada di Mana?
Mari simak Renungan Harian Katolik Jumat 21 Juni 2024.Tema renungan harian katolik yaitu Hati Kita Berada di Mana?.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Oleh: Pastor John Lewar, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Harian Katolik Jumat 21 Juni 2024.
Tema renungan harian katolik yaitu Hati Kita Berada di Mana?.
Renungan harian katolik disusun oleh Pastor John Lewar, SVD.
Renungan Harian Katolik ada dibagian akhir artikel ini.
Hari Jumat Biasa XI, Perayaan Wajib Santo Aloysius Gonzaga, Biarawan dan Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Putih.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 21 Juni 2024, Mata adalah Pelita Tubuh
Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Jumat 21 Juni 2024 adalah sebagai berikut:
Bacaan Pertama 2Raj. 11:1-4,9-18,20
Ketika Atalya, ibu Ahazia, melihat bahwa anaknya sudah mati, maka bangkitlah ia membinasakan semua keturunan raja.
Tetapi Yoseba, anak perempuan raja Yoram, saudara perempuan Ahazia, mengambil Yoas bin Ahazia, menculik dia dari tengah-tengah anak-anak raja yang hendak dibunuh itu, memasukkan dia dengan inang penyusunya ke dalam gudang tempat tidur, dan menyembunyikan dia terhadap Atalya, sehingga dia tidak dibunuh.
Maka tinggallah dia enam tahun lamanya bersama-sama perempuan itu dengan bersembunyi di rumah Tuhan, sementara Atalya memerintah negeri.
Dalam tahun yang ketujuh Yoyada mengundang para kepala pasukan seratus dari orang Kari dan dari pasukan bentara penunggu.
Disuruhnyalah mereka datang kepadanya di rumah Tuhan, lalu diikatnya perjanjian dengan mereka dengan menyuruh mereka bersumpah di rumah Tuhan. Kemudian diperlihatkannyalah anak raja itu kepada mereka.
Para kepala pasukan seratus itu melakukan tepat seperti yang diperintahkan imam Yoyada. Masing-masing mengambil orang-orangnya yang selesai bertugas pada hari Sabat bersama-sama dengan orang-orang yang masuk bertugas pada hari itu, lalu datanglah mereka kepada imam Yoyada.
Imam memberikan kepada para kepala pasukan seratus itu tombak-tombak dan perisai-perisai kepunyaan raja Daud yang ada di rumah Tuhan. Kemudian para bentara itu, masing-masing dengan senjatanya di tangannya,
mengambil tempatnya di lambung kanan sampai ke lambung kiri rumah itu, dengan mengelilingi mezbah dan rumah itu untuk melindungi raja.
Sesudah itu Yoyada membawa anak raja itu ke luar, mengenakan jejamang kepadanya dan memberikan hukum Allah kepadanya. Mereka menobatkan dia menjadi raja serta mengurapinya,
dan sambil bertepuk tangan berserulah mereka: “Hiduplah raja!” Ketika Atalya mendengar suara bentara-bentara penunggu dan rakyat, pergilah ia mendapatkan rakyat itu ke dalam rumah Tuhan.
Lalu dilihatnyalah raja berdiri dekat tiang menurut kebiasaan, sedang para pemimpin dengan para pemegang nafiri ada dekat raja. Dan seluruh rakyat negeri bersukaria sambil meniup nafiri.
Maka Atalya mengoyakkan pakaiannya sambil berseru: “Khianat, khianat!” Tetapi imam Yoyada memerintahkan para kepala pasukan seratus, yakni orang-orang yang mengepalai tentara,
katanya kepada mereka: “Bawalah dia keluar dari barisan! Siapa yang memihak kepadanya bunuhlah dengan pedang!” Sebab tadinya imam itu telah berkata: “Janganlah ia dibunuh di rumah Tuhan!”
Lalu mereka menangkap perempuan itu. Pada waktu ia masuk ke istana raja dengan melalui pintu bagi kuda, dibunuhlah dia di situ. Kemudian Yoyada mengikat perjanjian antara Tuhan dengan raja dan rakyat, bahwa mereka menjadi umat Tuhan; juga antara raja dengan rakyat.
Sesudah itu masuklah seluruh rakyat negeri ke rumah Baal, lalu merobohkannya; mereka memecahkan sama sekali mezbah-mezbahnya dan patung-patung dan membunuh Matan, imam Baal, di depan mezbah-mezbah itu.
Kemudian imam Yoyada mengangkat penjaga-penjaga untuk rumah Tuhan. Bersukarialah seluruh rakyat negeri dan amanlah kota itu, setelah Atalya mati dibunuh dengan pedang di istana raja.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 132:11,12,13-14,17-18
Ref. Tuhan telah memilih Sion menjadi tempat kedudukan-Nya.
Tuhan telah menyatakan sumpah setia kepada Daud , Ia tidak akan memungkirinya: “Seorang anak kandungmu akan Kududukkan di atas takhtamu.
Jika anak-anakmu berpegang pada perjanjian-Ku, dan pada peraturan yang Kuajarkan kepada mereka, maka selamanya anak-anak mereka akan duduk di atas takhtamu.”
Sebab Tuhan telah memilih Sion, dan mengingininya menjadi tempat kedudukan-Nya, “Inilah tempat peristirahatan-Ku untuk selama-lamanya, di sini Aku hendak diam, sebab Aku mengingininya”.
Di sanalah Aku akan menumbuhkan sebuah tanduk bagi Daud, dan menyediakan pelita bagi orang yang Kuurapi. Musuh-musuhnya akan Kutudungi pakaian keaiban, tetapi ia sendiri akan mengenakan mahkota yang semarak!”
Bait Pengantar Injil PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, sebab milik merekalah Kerajaan Allah.
Bacaan Injil Mat 6:19-23
Dalam khotbah di bukit, berkatalah Yesus, “Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.
Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.
Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Meditatio:
Saudari-saudara yang terkasih dalam Kristus. Pasti masing-masing kita punya hal yang berharga dalam kehidupan ini. Ada sebagian orang mengganggap bahwa yang paling berharga di dunia
ini adalah uang. Orang itu lalu berusaha sedemikian rupa agar mampu
mengumpulkan uang sebanyak mungkin. Orang lain berpandangan bahwa
yang paling berharga di dunia ini adalah properti dan barang-barang
duniawi.
Orang itu lalu berusaha untuk menguasai tanah dan rumah sebanyak-banyaknya, lalu menjaga itu semua sekuat tenaga, jangan sampai hilang direbut orang lain. Ada juga yang meyakini bahwa sahabat
dan keluarga adalah hal yang paling berharga. Orang itu lalu berupaya untuk selalu menjaga relasi persahabatan dan ikatan kekeluargaan. Intinya, hal yang berharga pasti akan diperjuangkan dan terus dipertahankan!
Tuhan hari ini bersabda, “Di mana hartamu berada, di situ juga hatimu
berada.” Sabda ini sungguh benar. Hati kita pasti akan tertambat pada
segala sesuatu yang kita anggap berharga. Orang akan selalu melihat,
mencari, memperjuangkan, dan terus mempertahankan apa yang berharga baginya. Hal itu juga terjadi kalau yang kita anggap berharga misalnya saja harta kekayaan.
Hasrat untuk menumpuk harta bisa jadi akhirnya membuat kita gelap mata. Karena sibuk mengejar materi, kita
tidak peduli lagi pada saudara dan saudari di sekitar kita. Inilah fakta
yang menyedihkan: orang yang hidupnya melulu hanya untuk memburu
barang-barang duniawi pasti akan lupa bahwa dirinya juga perlu
memikirkan kehidupan surgawi.
“Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat,
gelaplah seluruh tubuhmu.” Kerap kali hal-hal duniawi yang kita anggap
berharga justru membuat mata kita gelap, sehingga kita tidak mampu
melihat Allah dan segala kebaikan-Nya. Apa yang seharusnya hanya
menjadi sarana justru sering kali dijadikan tujuan.
Pada jaman ini banyak orang sibuk menghabiskan waktunya hanya untuk
mencari harta sebanyak-banyak nya di dunia. Pengertian tentang harta di
dunia adalah orang-orang mengumpulkan harta dalam berbagai investasi
seperti rumah, mobil, tanah, tabungan, emas, saham dll
Pada awalnya orang-orang berpikir bahwa harta sangat penting untuk
mendapatkan kesejahteraan hidup. Tetapi semakin hari orang
orang tidak puas dan tidak bersyukur dengan apa yang di
dapatnya. Orang-orang semakin berambisi mencari harta lebih banyak
untuk mendapatkan kedudukan, jabatan dan kekuasaan.
Tidak heran apabila korupsi, kolusi, dan nepotisme sangat erat kaitannya dengan
keserakahan akan harta. Karena akar kejahatan adalah cinta uang.
Apa yang kita cari di dunia ini? Sampai seberapa banyak kita merasa itu
cukup? Sampai seberapa lama kita akan berpegang pada sesuatu dan kita
takut melepaskan itu? Seberapa berani kita melepaskan apa yang
menjadi keinginan kita di dunia ini dan mendahulukan Tuhan dalam
kehidupan kita?
Saudara-saudari yang terkasih, Kita tanyakan sekali lagi, “Di manakah
hartaku berada?” Orang yang biasa-biasa saja hidup dengan kelekatan
kelekatan mereka. Sebagai orang yang luar biasa, kita diminta untuk
berani lepas bebas. Buang kelekatan-kelekatan duniawi. Mari kita
tambatkan hati kita kepada Tuhan dan seluruh penyelenggaraan-Nya.
Missio:
Mari kita renungkan bersama selama ini hati kita berada dimana? Kita hidup hanya sementara di dunia selagi ada waktu kumpulkan harta yang kekal di sorga. Semoga melalui renungan ini kita dapat bertumbuh bersama menjadi pribadi sesuai Firman Tuhan.
Doa:
Tuhan Yesus, ajarlah aku untuk berani mengumpulkan harta di surga agar aku layak dan boleh mendiami kerajaan-Mu bersama para kudusMu.
Amin.
Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Jumat. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
| Bacaan Liturgi Hari Ini Jumat 21 Juni 2024 Pesta Wajib St. Aloisius Gonzaga, Pengaku Iman |
|
|---|
| Renungan Harian Katolik Jumat 21 Juni 2024, Mata adalah Pelita Tubuh |
|
|---|
| Injil Katolik Hari Ini Jumat 21 Juni 2024 Lengkap Mazmur Tanggapan |
|
|---|
| Peringatan Santu dan Santa Pelindung Hari Ini Jumat 21 Juni 2024 |
|
|---|
| Kalender Liturgi Katolik Hari Ini Jumat 21 Juni 2024 Peringatan Wajib St. Aloisius Gonzaga |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/PATER-JOHN-Pater-John-Lewar-SVD.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.