Misa Hari Minggu

Panduan Tata Perayaan Ekaristi Minggu 23 Juni 2024 Hari Biasa Pekan XII Tahun B

Simak teks IPanduan Tata Perayaan Ekaristi hari Minggu 23 Juni 2024.Teks Panduan Tata Perayaan Ekaristi hari minggu disiapkan untuk pekan biasa XII.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-ARJAN
Gereja Katolik Yesus Kerahiman Ilahi, Aeramo di Kabupaten Nagekeo. Mari simak teks Panduan Tata Perayaan Ekaristi hari Minggu 23 Juni 2024. Teks Panduan Tata Perayaan Ekaristi hari minggu disiapkan untuk pekan biasa XII tahun B lengkap renungan harian katolik. 

Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks Panduan Tata Perayaan Ekaristi hari Minggu 23 Juni 2024.

Teks Panduan Tata Perayaan Ekaristi hari minggu disiapkan untuk pekan biasa XII tahun B lengkap renungan harian katolik.

Teks Panduan Tata Perayaan Ekaristi hari minggu disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Ikuti misa hari minggu dengan penuh iman.

Baca juga: Teks Misa Hari Minggu 23 Juni 2024 Lengkap Renungan Harian Katolik

 

Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian.

Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan. Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.

Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk Masa Biasa.

NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu

01. TANDA SALIB DAN SALAM

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.

02. KATA PEMBUKA

P : Hari ini kita merayakan Hari Minggu Biasa Keduabelas dalam Masa Biasa. Kita akan dihantar untuk merenungkan kebesaran Tuhan yang selalu menyertai kita. Dalam bacaan Injil, kita akan mendengarkan tentang Yesus yang meredakan angin badai. Dia berada dalam perahu bersama para murid Nya, dan Dia membuat semuanya menjadi tenang. Hal yang sama Tuhan buat hingga kini untuk kita. Tuhan menyiapkan segala sesuatu yang baik bagi kita. Dalam bacaan pertama, kita akan mendengarkan jawaban Tuhan terhadap keluhan Ayub. Ayub merasa tidak adil bahwa ia menderita tanpa salah. Namun, Tuhan menjawab Ayub dengan menegaskan bahwa Dia membuat semuanya baik. Yang diminta dari Ayub dan kita adalah iman yang kokoh dan pasrah kepada-Nya. Dalam bacaan kedua, kita akan diajak untuk mendengarkan kebesaran Tuhan dalam diri Yesus. Dia rela wafat untuk membebaskan kita dari dosa. Kita patut bersyukur karena Ketika kita tidak bisa lagi menyelamatkan diri kita, maka Tuhan sendiri menolong kita dengan cara-Nya yang luar biasa. Tuhan pasti selalu menyertai kita. [hening sejenak]

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN

P : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita menjadi layak untuk perayaan Sabda ini.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita.
U : Amin.

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN

P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin

05. DOA PEMBUKA

P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkaulah keselamatan bagi semua orang yang berseru kepada Mu. Bersabdalah kepada kami, ya Tuhan, agar kami terbebaskan dari rasa takut dan ragu. Teguhkanlah iman kami dan hadirlah bersama kami, dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu.
Dialah Tuhan kami dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN

P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita. [Untuk bacaan, bacalah dari Alkitab]

07. BACAAN PERTAMA (Ayb. 38:1.8-11)

L : Bacaan dari Kitab Ayub Maka dari dalam badai TUHAN menjawab Ayub: Siapa telah membendung laut dengan pintu, ketika membual ke luar dari dalam rahim? ketika Aku membuat awan menjadi pakaiannya dan kekelaman menjadi kain bedungnya; ketika Aku menetapkan batasnya, dan memasang palang dan
pintu; ketika Aku berfirman: Sampai di sini boleh engkau datang, jangan lewat, di sinilah gelombang gelombangmu yang congkak akan dihentikan!
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN

Refren (Mzm. 107:1)

Bersyukurlah kepada Tuhan, kekal abadi kasih setia-Nya.
Mzm. 107:23-24,25-26,28-29,30-31

Ada orang-orang yang mengarungi laut dengan kapal-kapal, yang melakukan perdagangan di lautan luas;
mereka melihat pekerjaan-pekerjaan TUHAN, dan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib di tempat yang dalam. (Refren)

Tuhan berfirman, maka dibangkitkan-Nya angin badai yang meninggikan gelombang-gelombangnya.
Mereka naik sampai ke langit dan turun ke samudera raya, jiwa mereka hancur karena celaka. (Refren)

Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan dikeluarkan-Nya mereka dari kecemasan mereka, dibuat-Nyalah badai itu diam, sehingga gelombang-gelombangnya tenang. (Refren)

Mereka bersukacita, sebab semuanya reda, dan dituntun-Nya mereka ke pelabuhan kesukaan mereka.
Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia. (Refren)

09. BACAAN KEDUA (2Kor. 5:14-17)

L : Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus. Saudara-saudari, kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka. Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang jugapun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilainya demikian. Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
Demikianlah Sabda Tuhan.

U : Syukur kepada Allah.

10. ALLELUIA (Yoh. 14:23)

P : Alleluia
U : Alleluia
P : Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita, dan Allah telah melawat umat-Nya.
U : Alleluia, Alleluia, Alleluia

11. INJIL (Mrk. 4:35-40)

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Markus. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang." Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia. Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangun kan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak peduli kalau kita binasa?" Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?" Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?"
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.

12. RENUNGAN SINGKAT

Kita baru saja mendengarkan Injil tentang Yesus yang meredakan angin ribut. Kisah ini mengingatkan kita bahwa Allah tidak pernah tidur. Ia menjaga kita, pun ketika merasa bahwa Ia sedang tidak bersama kita. Mari kita renungkan satu dua poin dari bacaan ini. Pertama, perahu, danau dan badai. Yesus dan para murid-Nya masuk ke dalam perahu lalu bertolak ke tengah danau. Sepertinya mereka tidak mengantisipasi cuaca, padahal beberapa dari adalah orang-orang yang mengenal danau ini. Badai begitu kencang sampai-sampai mereka mau tenggelam. Badai ini hanya bisa ditenangkan oleh Yesus. Kadangkala hidup kita ibarat masuk dalam perahu dan terjun ke dalam danau. Meskipun kita sudah menduga atau merencanakan hidup kita dengan baik, kita toh akan menghadapi tantangan dan kesulitan. Tantangan dan kesulitan itu kadangkala jauh melebihi kemampuan kita dan kita tidak bisa mengantisipasinya dengan baik. Kita perlu Dia yang memiliki kuasa atas segala sesuatu. Kita butuh Tuhan untuk menolong kita. Kita tidak bisa melupakan Tuhan dalam merencanakan hidup kita atau dalam berlayar di tengah danau kehidupan kita. Kedua, Yesus tertidur. Para murid
sibuk menyelamatkan perahu supaya mereka tidak tenggelam. Mereka berjuang, namun mereka menjadi kecewa karena Yesus, Sang Guru tertidur dengan tenang. Para murid pun menuduh Yesus tidak peduli dengan keselamatan mereka. Bisa jadi, menurut mereka, Yesus menginginkan agar mereka binasa.
Yesus pun menghardik angin dan kecewa atas ketidakpercayaan para murid-Nya. Hanya orang yang menyadari bahwa Tuhan berada dalam perahu kehidupannyalah yang akan dituntun kepada keselamatan. Kita pun seringkali dihadapkan pada persoalan yang sama. Mungkin kita berdoa atau merasa Tuhan memang ada bersama kita. Hanya saja kita selalu mendapatkan banyak tantangan dan kesulitan. Mungkin kita merasa putus asa dan menyalahkan Tuhan, karena sepertinya Tuhan tidak mendengarkan kita atau tidak peduli dengan kita. Kisah Injil ini mengajarkan kita untuk berusaha tenang dalam menghadapi masalah hidup kita. Selama manusia hidup, ia akan selalu mendapatkan tantangan dan kesulitan. Hanya orang yang tenang yang bisa menemukan jalan keluar. Tuhan hadir dan Ia mau kita tenang dan percaya bahwa Dia pasti akan memberikan jalan keluarnya kepada kita. Kepanikan dan saling menyalahkan hanya akan menambah rumit situasi yang sudah ada. Baiklah kita belajar untuk menjadi tenang, karena Yesus sendiri berkata, “Diam! Tenanglah!” Doa dan kedekatan kita kepada Tuhan mesti membantu kita untuk menjadi lebih tenang sehingga kita tidak kalut atau pikiran kita tidak kacau dan akhirnya mengacaukan orang lain. Tuhan, bantulah kami untuk selalu tenang menghadapi persoalan hidup kami.

13. HENING

14. SYAHADAT

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..

15. DOA UMAT

P : Saudara-saudari seiman dalam kenyataan hidup yang penuh tantangan dan rintangan ini, kita dapat merasa aman dan tenteram karena Tuhan senantiasa bersama kita. Oleh sebab itu, marilah kita berdoa kepada-Nya.
P : Bagi para pemimpin Gereja. Kita berdoa bagi para pemimpin Gereja, agar mereka diberikan kekuatan dan ketabahan dalam melakukan tugas dan pelayanan mereka bagi kesejahteraan umat beriman. Marilah kita mohon….
P : Bagi para pemimpin bangsa kita. Semoga Tuhan mendampingi para pemimpin bangsa dalam upaya mereka membangun dan meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat, yang dilandasi oleh semangat pengabdian dan keselarasan dengan kehendak Tuhan. Marilah kita mohon….
P : Bagi mereka yang hampir putus asa. Kita mohon kebaikan Tuhan bagi orang-orang yang hampir putus asa arena berbagai kesulitan hidup. Semoga mereka menemukan titik terang dan pengharapan baru akan Allah yang menyelamatkan. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita sendiri. Kita mohonkan belas kasih Tuhan, agar kita diberi kekuatan dalam menghadapi berbagai kesulitan. Semoga cara hidup kita sendiri dapat menumbuhkan pengharapan dalam diri orang-orang lain yang mengalami ketakutan dalam hidup mereka. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah, ya Bapa, doa-doa yang kami sampaikan ke hadirat-Mu. Semoga Engkau berkenan mengabulkannya, sebab semua ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin

16. KOLEKTE

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang
berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.

17. DOA PUJIAN

[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]

P : Saudara-saudari yang terkasih, setelah menyadari karya keselamatan Allah bagi hidup kita, marilah kita memuji Dia: Terpujilah Engkau di Surga.
U: Terpujilah Engkau di Surga.
P : Allah Bapa yang maharahim, kami memuji nama-Mu, karena Engkau telah mengangkat kami menjadi putra putri-Mu. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Ya Bapa, terdorong oleh cinta kasih, Engkau memelihara kami dengan menyediakan segala yang kami perlukan untuk hidup. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Ketika kami berdosa dan karenanya menjauhkan diri dari-Mu, Engkau tidak membiarkan kami binasa. Sebaliknya, Engkau mendekati kami dalam diri Yesus, Putra-Mu. Melalui sengsara, wafat, dan kebangkitan Nya, Engkau membebaskan kami dari kuasa dosa dan maut. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Engkau telah mengutus Roh Kudus untuk membimbing dan mendampingi hidup kami, dan menjadikan kami anak-anak terang. Maka kami memuji Engkau:

U: Terpujilah Engkau di Surga.
P : Maka, ya Bapa, bersama seluruh umat beriman, dan dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus,
Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan
bernyanyi:

Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).

18A. Cara A: DENGAN KOMUNI

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]

19A. BAPA KAMI

Berdiri

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan
Nya.Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. ----------------------------------------------------------------------------------------------
18B. Cara B. TANPA KOMUNI

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.

19B. BAPA KAMI

Berdiri

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-PutriBapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.

20B. DOA KOMUNI BATIN

Berlutut/berdiri

Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4). [hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang kurangnya secara rohani ke dalam hatiku,
meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu SYUKUR

21. MENDARASKAN MAZMUR 98:1-9

Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, sebab Ia telah melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan kepada-Nya oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
TUHAN telah memperkenalkan keselamatan yang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di depan mata bangsa-bangsa. Ia mengingat kasih setia dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel, segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang dari pada Allah kita. Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi, bergembiralah, bersorak-sorailah dan bermazmurlah! Bermazmurlah bagi TUHAN dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu yang nyaring, dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring bersorak-soraklah di hadapan Raja, yakni TUHAN! Biarlah gemuruh laut serta isinya, dunia serta yang diam di dalamnya! Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gunung bersorak-sorai bersama-sama di hadapan TUHAN, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi.
Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kebenaran. Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin

22. AMANAT PENGUTUSAN

P : Saudara-saudari terkasih, Gereja dan kita masing masing selalu dihadapkan pada tantangan dan ancaman. Percaya akan Dia yang selalu menyertai Gereja-Nya, merupakan jaminan akan keselamatan. Badai dan ombak akan selalu datang dalam pelayaran hidup kita, namun kita akan tiba dengan selamat di pantai atau pelabuhan yang aman. Tentu saja kita percaya bahwa Dia selalu menjaga dan mendampingi kita.

23. DOA PENUTUP

P : Marilah kita berdoa, Allah Bapa yang berbelas kasih, Engkau senantiasa menyertai kami dan tidak pernah membiarkan kami sendirian dalam menghadapi berbagai kesukaran hidup. Kami mohon, sadarkanlah kami akan belas kasih-Mu, yang senantiasa tampak dalam kehadiran dan penyertaan Yesus Kristus, Putra-Mu. Dialah Tuhan dan Pengantara kami, sepanjang segala masa.
U : Amin

24. MOHON BERKAT TUHAN

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan. [hening sejenak]

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.

U : Amin.

P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.

U : Syukur kepada Allah.

25. PENGUTUSAN

P : Marilah pergi, kita diutus

U : Amin.

26. LAGU PENUTUP

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved