Berita Flores Timur

Terkesan Masa Bodoh, DPRD Minta Pj Bupati Flotim Evaluasi Kinerja Kalak BPBD

Warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki semakin memprihatinkan. Tercatat sebanyak 12 desa di Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura dilanda abu

|
Penulis: Paul Kabelen | Editor: Ricko Wawo
TRIBUNFLORES.COM/PAUL KABELEN
Warga menyiram debu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki, Minggu, 23 Juni 2024. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki semakin memprihatinkan. Tercatat sebanyak 12 desa di Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura dilanda abu tebal. Pemukiman sudah tak sehat dan berpotensi mendatangkan penyakit.

12 desa tersebut di antaranya, Desa Dulipali, Desa Klatanlo, Desa Hokeng Jaya, Desa Boru, Desa Persiapan Padang Pasir, Desa Pululera, Desa Nawokote, Desa Persiapan Nawokote B, Desa Boru Kedang, Desa Nileknoheng, Desa Nobo, dan Desa Nurabelen.

Kendati hampir sebulan menghirup belerang akibat erupsi berkepanjangan hingga Senin, 24 Juni 2024, namun warga 12 desa itu belum mendapatkan perhatian serius dan intens dari Pemerintah Kabupaten Flores Timur. Mereka menilai pemerintah masa bodoh atas ribuan warga terdampak.

Tak sedikit warga khususnya anak-anak kini terserangan penyakit kulit, batuk, gangguan pernapasan, hingga krisis air bersih. Air pada bak induk tercemar belerang dari gunung api berstatus Level III (Siaga) itu.

Baca juga: Lomblen Mania Turun Ke Jalan Galang Dana Untuk Penyintas Erupsi Lewotobi Flotim

 

 

Anggota DPRD Flores Timur, Konrardus Kusno Wada, menyesalkan penanganan Pemerintah Kabupaten Flores Timur. Dia menyebut BPBD Flores Timur kurang responsif dengan kondisi warga terdampak langsung.

Politisi dari Partai PDI Perjuangan ini berharap Penjabat Bupati Flores Timur, Sulastri Rasyid mengevaluasi kinerja Pelaksana Tugas (Plt) Kalak BPBD, Achmad Duli.

"Kemampuan (Kalak BPBD) untuk merespon semua persoalan ini lemah sekali. Ini perlu dievaluasi kinerjanya oleh Penjabat Bupati," katanya.

Menurutnya, Kalak BPBD harus tanggap atas kondisi masyarakat dan selalu turun ke lokasi untuk melakukan identifikasi penanganan lebih lanjut.

"Tidak bisa duduk di atas baru Bupati yang panggil. Harus ke lokasi lakukan identifikasi untuk ambil langkah," pungkasnya.

Plt. Kalak BPBD Flores Timur, Achmad Duli, belum merespon saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon dan pesan whatsapp.

TRIBUNFLORES.COM lalu mewawancarai Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Flores Timur, Avelina Manggota Hallan. Disebutkan bahwa saat ini mobil tangki air dikerahkan untuk menyiram jalan dan tanaman warga.

"Hari ini ada pembagian air dan masker. Ada satu mobil tangki kami kerahkan bersihkan jalan dan tanaman," katanya.

Menurutnya, Plt. Kalak BPBD sudah pernah turun ke lokasi dan melihat langsung kondisi warga pada, Kamis, 20 Juni 2024

"Pemda selalu berusaha memantau secara langsung. Hari ini juga ada rapat dipimpin pak Sekda soal perpanjangan status," ucapnya.

 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News 
 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved