Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, Waspadalah terhadap Nabi Palsu
Mari simak Renungan Harian Katolik Rabu 26 Juni 2024.Tema Renungan Harian Katolik yaitu Waspadalah terhadap nabi palsu.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?
Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.
Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.
Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Meditatio:
Semua anggota persekutuan doa tiba-tiba merasa kaget luar biasa. Pa Blacky,
ketua persekutuan doa ini, ditangkap polisi dengan tuduhan penipuan. Mereka
tak percaya pada berita ini. Namun, ketika penyelidikan terus berjalan, ketika
pengadilan akhirnya berlangsung, bukti-bukti tak terbantahkan menunjukkan
bahwa dia memang seorang penipu. “Bagaimana mungkin orang yang begitu
bersemangat membina orang lain selama ini, ternyata seorang penipu lihai
yang telah memperdaya banyak orang?
Demikian cetusan hati yang kecewa dari seorang anggota: “Pasti ada yang irihati dan memfitnah dia”. Seorang anggota lain yang juga kecewa melihat dari sudut pandang yang berbeda. Tuhan tidak
mengizinkan dia lebih lama mencemari persekutuan doa ini. Ia sudah menabur
benih yang tak baik, jelas akan ada buah yang tidak baik. Sebelum lebih besar
kerusakan yang ditimbulkan, Tuhan berkenan membuka kedoknya. Jelas dia
bukan orang baik. Ia hanya memakai kedok kerohanian untuk menutupi
kejahatannya.
Dalam perikop injil hari ini, Yesus berkata:” Waspadalah terhadap nabi-nabi
palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi
sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Dari buahnyalah kamu akan
mengenal mereka. Kita diingatkan supaya waspada dan jeli akan berbagai
perkabaran kenabian. Tidak semua yang menamakan diri nabi merupakan nabi
sungguh. Banyak terjadi nabi yang datang bukan nabi sungguhan. Nabi
sesungguhnya adalah nabi yang membawa kebenaran dari Allah tanpa ada
modus apapun.
Namun sekarang yang banyak terjadi nabi-nabi dibalik
kenabiannya mempunyai modus-modus yang menguntungkan diri sendiri.
Dewasa ini sekte dan ajaran baru banyak bermunculan. Kehadiran sekte dan
ajarannya menimbulkan keresahan bagi banyak orang. Ajaran yang dihidupi
bertentangan dengan agama yang lazim, yang kemudian menimbulkan
perpecahan dan konflik di dalam masyarakat. Meskipun demikian, kehadiran
sekte-sekte ini acapkali menarik banyak orang untuk bergabung. Berbagai karya
karitatif dan dan bahan iming-iming uang yang berlimpah seringkali digunakan
sebagai produk jualan yang dipakai untuk menarik hati banyak orang.
Masyarakat kita yang miskin dan sederhana tentu amat mudah tergiur dengan
tawaran tersebut.
Keadaan sebuah sekte amat dipengaruhi oleh figur pendiri atau pemimpinnya
yang konsisten mewartakan dan mempropagandakan berbagai ajaran dan
nubuat kepada calon pengikutnya. Acapkali pemimpin dipandang sebagai nabi
atau utusan Tuhan. Berhadapan dengan kenyataan ini, pada zamanNya, Yesus
mewanti-wanti para pengikutNya untuk berwaspada dengan kehadiran nabi
palsu dan ajarannya. Nabi itu digambarkan Yesus seperti domba yang berbulu
serigala. Mereka tampak baik dan murah hati, tetapi sesungguhnya memiliki
hati yang busuk untuk merusak dan menghancurkan fondasi iman umat akan
Allah.
Karena itu Tuhan Yesus memberikan pedoman untuk mengetahui apakah ajaran
itu baik atau palsu. Dia mengambil contoh kehidupan sebuah pohon. Jika
buahnya baik, pasti berasal dari pohon yang baik. Sebaliknya, jika buahnya
tidak baik, pasti berasal dari pohon yang tidak baik. Karena itu ajaran yang
membawa penyesatan, perpecahan dan penghasutan bukanlah sebuah ajaran
yang benar dan baik.
Semua itu merupakan buah yang tidak baik, yang
tentunya berasal dari pohon atau ajaran yang tidak baik.
Yesus menghendaki agar para murid menjadi pohon yang baik, agar
menghasilkan buah yang baik. tanggung jawab mereka lebih, karena buah-buah
kebaikan itu dimaksudkan untuk seluruh umat. Jika umat menjadi satu
kesatuan, satu pohon yang tidak baik akan merusak semuanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.