Kunjungan Paus Fransiskus

Kisah Cia, Bocah 6 Tahun Asal Indonesia Dapat Permen dari Paus Fransiskus

Jophiella Gratia ‘Cia’ Deviyani, bocah 6 tahun asal Indonesia memiliki kesan mendalam bertemu Paus.

|
Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/HO
Kisah Permen dari Paus Fransiskus untuk Bocah 6 Tahun Asal Indonesia Bernama Cia. 

Anak kelahiran bulan Februari ini tidak mengeluh, tidak rewel apalagi minta gendong. Ia mematuhi apa yang sudah menjadi perjanjian antara dirinya dengan sang ibu.

Meskipun demikian ia tetaplah anak kecil, dan itu ditunjukkannya dengan membawa boneka. Sementara HP yang biasanya menemaninya, bisa dikata tak tersentuh sejak pagi hingga malam.

Pada Rabu, 17 April 2024, hari audiensi umum. Hari yang ditunggu-tunggu. Cia harus mengikuti jadwal dari rombongan yang diikutinya yakni bangun pagi-pagi.
Mobil jemputan untuk mengantarkannya ke Lapangan St. Petrus mempunyai jadwal ketat dan tidak boleh terlambat.

Jadi mengantuk pun harus dilawan. Tentu sesuai dengan janjinya. Cia juga mengenakan baju berlapis-lapis untuk melawan hawa dingin yang menggigit.

Bersyukur, rombongan mendapat tempat di Reparto Speciale – wilayah khusus, yang lebih dekat dengan Paus Fransiskus.

Namun tempat ini tidak menjamin seseorang akan mendapat anugerah bersalaman dengan orang nomor satu di Gereja Katolik Sedunia itu.

Di wilayah reparto speciale ini, wajah paus terlihat jelas karena berjarak sekitar 25 meter. Untuk bersalaman dengan paus, setiap peziarah harus berebut posisi. Maklum, ada pagar kayu setinggi 1,30 meter yang membatasi area ini dengan area VVIP.

Seperti biasanya, Paus Fransikus keluar ke Lapangan St. Petrus pada pukul 09.30. Sambil menunggu keluarnya Paus Fransiskus dengan mobil putih terbuka, masing-masing peziarah menempati tempat duduknya sesuai dengan urutan. Nampak, para pengawal paus yang berjaga berdiri tegak, tak bergerak dengan wajah tanpa emosi. Hanya pandangannya yang terkadang melihat tajam lingkungan sekitar.

Rombongan dari Indonesia menjadi riuh ketika Rm Markus Solo Kewuta menghampiri. Ia pejabat Vatikan satu-satunya yang berasal dari Indonesia. Tepatnya dari Nusa Tenggara Timur.

Bagi peziarah ataupun orang Indonesia yang berkunjungan ke Vatikan, Rm Markus Solo merupakan perpustakaan berjalan. Ia mengetahui setiap sudut Vatikan dan Kota Roma.

“Gratia artinya rahmat dan seperti namanya semoga mendapat anugerah bisa disentuh Pope. Semoga Cia mendapat anugerah dan bisa bersalaman dengan Paus ya.....“ ujar Rm Markus Solo sambil memegang kepala Cia. Anak kecil ini hanya melihat Rm Markus Solo sambil mengangguk-angguk.

Paus Menghampiri

Paus Fransiskus datang ke Lapangan St. Petrus. Semua peziarah bergembira, bernyanyi dan mengelu-elukan. Paus mengelilingi St Petrus dan menyapa para peziarah.

Anak-anak kecil selalu mendapat perhatian dari Paus Fransiskus. Dan setiba di podium, mimbar utama, semua terdiam dan mendengarkan memberikan sambutan dalam berbagai bahasa.

Setelah pemberian sambutan, Paus menerima audiensi dari para uskup dan kardinal yang hadir dalam acara tersebut.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved