Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Kamis 4 Juli 2024, Jangan Pasrah dengan Keadaan
Mari simak Renungan Harian Katolik Kamis 4 Juli 2024.Tema renungan harian katolik yaitu Jangan Pasrah dengan Keadaan.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Harian Katolik Kamis 4 Juli 2024.
Tema renungan harian katolik yaitu Jangan Pasrah dengan Keadaan.
Renungan harian katolik ada di bagian akhir artikel ini.
Kamis 4 Juli 2024 merupakan Hari Kamis Biasa XIII, Peringatan fakultatif Santa Elisabeth dari Portugal, Pengaku Iman, Santo Ulrich atau Ulrikus, Uskup, dengan Warna Liturgi Hijau.
Baca juga: Bacaan Injil Katolik Hari Ini Kamis 4 Juli 2024, Pekan Biasa
Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Kamis 4 Juli 2024 adalah sebagai berikut:
Bacaan Pertama Am. 7:10-17
Sekali peristiwa, Amazia, imam di Betel, menyuruh orang menghadap Yerobeam, raja Israel, dengan pesan: “Amos telah mengadakan persepakatan melawan tuanku di tengah-tengah kaum Israel; negeri ini tidak dapat lagi menahan segala perkataannya.
Sebab beginilah dikatakan Amos: Yerobeam akan mati terbunuh oleh pedang dan Israel pasti pergi dari tanahnya sebagai orang buangan.” Lalu berkatalah Amazia kepada Amos: “Pelihat, pergilah, enyahlah ke tanah Yehuda! Carilah makananmu di sana dan bernubuatlah di sana!
Tetapi jangan lagi bernubuat di Betel, sebab inilah tempat kudus raja, inilah bait suci kerajaan.” Jawab Amos kepada Amazia: “Aku ini bukan nabi dan aku ini tidak termasuk golongan nabi, melainkan aku ini seorang peternak dan pemungut buah ara hutan.
Tetapi Tuhan mengambil aku dari pekerjaan menggiring kambing domba, dan Tuhan berfirman kepadaku: Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel. Maka sekarang, dengarlah firman Tuhan! Engkau berkata: Janganlah bernubuat menentang Israel, dan janganlah ucapkan perkataan menentang keturunan Ishak.
Sebab itu beginilah firman Tuhan: Isterimu akan bersundal di kota, dan anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan tewas oleh pedang; tanahmu akan dibagi-bagikan dengan memakai tali pengukur, engkau sendiri akan mati di tanah yang najis, dan Israel pasti pergi dari tanahnya sebagai orang buangan.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 19:8,9,10,11
Ref. SabdaMu ya Tuhan, adalah Roh dan kehidupan.
Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
Lebih indah daripada emas, bahkan daripada emas tua; dan lebih manis daripada madu, bahkan dari madu tetesan dari sarang lebah.
Bait Pengantar Injil PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.
Bacaan Injil Mat. 9:1-8
Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu lalu menyeberang. Kemudian sampailah Ia ke kota-Nya sendiri. Maka dibawalah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya.
Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada si lumpuh, “Percayalah, anak-Ku, dosamu sudah diampuni.” Maka berkatalah beberapa ahli Taurat dalam hatinya, “Ia menghujat Allah!” Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata, “Mengapa kalian memikirkan hal-hal yang jahat dalam hatimu?
Manakah yang lebih mudah, mengatakan, ‘Dosamu sudah diampuni’ atau mengatakan, ‘Bangunlah dan berjalanlah’? Tetapi supaya kalian tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa,” lalu berkatalah Ia kepada si lumpuh, “Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu, dan pulanglah ke rumahmu!”
Dan orang itu pun bangun, lalu pulang. Maka orang banyak yang melihat hal itu takut, lalu memuliakan Allah, karena Ia telah memberi kuasa demikian besar kepada manusia.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Betapa bahagia si lumpuh yang sebelumnya terbaring tak berdaya boleh bangun, mengangkat pembaringannya, dan pulang ke rumahnya. la yang sebelumnya sangat tergantung pada orang lain, pasrah, dan tidak bisa menentukan arah dan tujuan hidupnya sendiri, kini boleh memutuskan dan memiliki arah dan tujuan jelas: pulang ke rumah. Luar biasa rahmat yang diterima si lumpuh.
Energi Ilahi yang terpancar dari sabda penuh kuasa dari Yesus benar-benar membuat si lumpuh bangun, mengangkat pembaringannya, dan pulang. la tidak peduli dengan persoalan apakah Yesus menghujat Allah atau tidak. la tidak punya waktu menempatkan hal-hal jahat dalam hatinya seperti para ahli Taurat yang dikritik Yesus. la terpesona pada kasih Yesus; merasakan energi Ilahi yang luar biasa dan mengalami sukacita penyembuhan. la fokus pada kebaikan Yesus, bukan mencari-cari kesalahan Yesus. Apalagi dia sendiri mendengar bahwa dosa-dosanya diampuni; si lumpuh semakin kukuh berdiri, mengangkat pembaringannya, dan pulang ke rumah; kembali pada kebahagiaan bersama keluarganya.
Mari belajar dari si lumpuh; mari kita fokus pada kebaikan dan kasih Tuhan supaya kita selalu bangun dari 'kelumpuhan iman' kita, memikul beban hidup kita sendiri dengan penuh sukacita dan selalu kembali kepada kasih Tuhan.
Tuhan, buatlah kami selalu bangun dan kembali kepada-Mu karena belas kasih dan kerahiman-Mu. Amin.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.