Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Kamis 11 Juli 2024, Prinsip Pelayanan Seorang Murid
Mari simak renungan harian katolik Kamis 11 Juli 2024.Tema renungan harian katolik yaitu prinsip pelayanan seorang murid.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Oleh: Pastor John Lewar, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan harian katolik Kamis 11 Juli 2024.
Tema renungan harian katolik yaitu prinsip pelayanan seorang murid.
Renungan harian katolik disiapkan oleh Pastor John Lewar, SVD.
Renungan harian katolik ada dibagian akhir artikel ini.
Kamis 11 Juli 2024 merupakan Hari Kamis Biasa XIV, Peringatan Wajib Santo Benediktus, Abbas, Santa Olga, Janda, Martir-martir Vietnam, dengan Warna Liturgi Putih.
Baca juga: Bacaan Injil Katolik Hari Ini Kamis 11 Juli 2024
Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Kamis 11 Juli 2024 adalah sebagai berikut:
Bacaan Pertama Hos. 11:1-4.8c-9
Beginilah sabda Tuhan, “Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir anak-Ku itu Kupanggil. Akulah yang mengajar Efraim berjalan dan mengangkatnya di tangan-Ku, tetapi mereka tidak mau insaf, bahwa Akulah yang menyembuhkan mereka.
Aku telah menarik mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan kasih. Bagi mereka Aku seperti orang yang mengambil kekang dari rahang mereka, yang membungkuk di hadapan mereka untuk memberi makan.
Hatiku berbalik dari segala murka. Belas kasihan-Ku bangkit serentak. Aku tidak akan melaksanakan murka-Ku yang bernyala-nyala, tidak akan membinasakan Efraim lagi. Sebab Aku ini Allah, dan bukan manusia, Aku ini Yang Kudus di tengah-tengahmu, dan Aku tidak datang untuk menghanguskan.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 80:2ac,3b,15-16
Ref. Tuhan, Engkaulah penyelamatku.
Hai gembala Israel, pasanglah telinga-Mu, Engkau yang duduk di atas para kerub, tampillah bersinar. Bangkitkanlah keperkasaan-Mu dan datanglah menyelamatkan kami.
Ya Allah semesta alam, kembalilah, pandanglah dari langit, dan lihatlah! Tengoklah pohon anggur ini, lindungilah batang yang ditanam oleh tangan kanan-Mu!
Bait Pengantar Injil Mrk. 1:15
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.
Bacaan Injil Mat. 10:7-15
Pada waktu itu Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya, “Pergilah dan wartakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan.
Kalian telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berilah pula dengan cuma-cuma. Janganlah kalian membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu.
Janganlah kalian membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kalian membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Apabila kalian masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka.
Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun kepadanya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. Dan apabila seorang tidak menerima kalian dan tidak mendengarkan perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu, dan kebaskanlah debunya dari kakimu.
Aku berkata kepadamu: Sungguh, pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya daripada kota itu.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Meditatio:
Setelah peristiwa Pentekosta, para rasul melaksanakan perintah Kristus yakni
mewartakan Injil. Mereka memberitakan firman Allah dengan berani (Kis 4:31c).
Hasil dari pewartaan Petrus, orang-orang “memberi diri dibaptis” (Kis 2:41)
“Dan tiap-tiap hari jumlah mereka semakin bertambah (Kis 2:47). Dan
terbentuklah Umat Gereja Perdana. Umumnya Gereja Perdana itu bercirikan
“pewartaan, persekutuan, peribadatan dan pelayanan atau diakonia” (Kis 2:41-
47; 4:32-35). Mereka melayani sesama umat beriman dalam hal rohani maupun
jasmani (Kis 4:34-35).
Dalam pelayanan kita merujuk ke Umat Gereja Perdana.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam sebuah pelayanan. Pertama,
Mulai dari yang terdekat. Dari Matius 10:5-7, Dia ingin murid-murid-Nya bekerja
dari lingkar terdalam. Mulailah dari yang terdekat, memulai dari yang termudah
untuk dijangkau.
Sebagai pengikut Kristus, belajarlah memberitakan Kerajaan
Surga kepada orang terdekat dahulu. Kita awali misi keselamatan dari lingkup
keluarga, teman dekat, dan orang-orang di sekitar. Selain itu, Pulihkan
hubungan. Di sekitar kita, banyak orang yang mungkin sehat secara fisik, tetapi
hatinya sakit. Mereka mengalami kepahitan, dendam, ketakutan, curiga, dengan
sesama maupun Tuhan. Menjadi tugas kita sebagai murid Yesus untuk
menyembuhkan orang-orang tersebut. Kita pulihkan hubungan mereka dan
membawa mereka kepada Tuhan.
Kedua, Lakukan tugas yang diberikan, tanpa mengharapkan imbalan.Tugas yang
diberikan Yesus merupakan suatu pelayanan, bukan pekerjaan. Dan pelayanan
itu perlu kita lakukan dengan tulus hati, dengan murni tanpa mengharapkan
imbalan apa pun. “Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu
berikanlah pula dengan cuma-cuma” (Mat 10: 8b).
Bila kita melayani Tuhan dengan tulus, percayalah Dia akan mencukupi semua kebutuhan kita.
Yesus juga mengingatkan mereka agar jangan kuatir akan hidup. Yesus
kemudian memerintahkan para pengikutnya untuk bepergian. Mereka tidak
boleh membawa uang, pakaian tambahan, atau sandal. Yesus meminta
mereka untuk percaya pada kemurahan hati orang-orang yang akan mereka
layani. Mereka harus percaya dan yakin bahwa apa yang mereka butuhkan
akan disediakan bagi mereka. Saya bertanya-tanya apakah para pengikutnya
merasa heran, terkejut, atau cemas, ketika mendengar perintah Yesus.
Lagi pula, bukankah mereka seharusnya membawa sesuatu untuk perjalanan
mereka, untuk berjaga-jaga? Kerjakan saja bagian kita, yaitu mengasihi dan
memberitakan kerajaan Allah. Selanjutnya, biarlah Tuhan yang mengerjakan
bagian-Nya. Kita juga perlu mengingat bahwa kita hanya pelayan, semua yang
kita lakukan semata-mata hanyalah untuk kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus.
Ketiga, Lupakanlah bila ada penolakan, jangan frustrasi. Bila pelayanan yang
telah kita lakukan dengan sungguh-sungguh dan penuh pengorbanan, ternyata
ditolak atau dilecehkan orang lain. Rasanya memang tidak enak, dan dapat
membuat kita merasa tidak dihargai, tidak dianggap, atau tidak dikasihi. Respon
yang umum terjadi adalah marah, menghakimi, menghujat, bahkan mengutuk
orang yang menolak kita. Kita tidak perlu terbawa perasaan.
Jangan sampai
penolakan itu membekas dalam diri kita. Kita tidak perlu sakit hati, marah dan
mengeluarkan ujaran ketidak senangan kita. Tetapi kita perlu memaafkan orang
tersebut, dan melupakan semua pengalaman jelek yang telah kita terima. Kita
dapat belajar dari pengalaman termasuk kegagalan dan penolakan. Ingatlah
sabda Tuhan: “Dan apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar
perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah
debunya dari kakimu” (Mat 10:14).
Mari kita belajar dari 12 murid Yesus, agar dapat menjadi pengikut Kristus yang
bersemangat memberitakan kabar keselamatan. Kita mulai dari orang-orang
terdekat, bantu pulihkan hubungan mereka, fokus dengan bagian kita, dan
serahkan semua kepada Tuhan. Semoga dengan kekuatan Kristus, kita dapat
melaksanakan tugas perutusan ini dengan penuh sukacita, meski harus
berhadapan dengan berbagai kesulitan.
Missio:
hari ini kita beri perhatian khusus kepada mereka yang sakit dan menderita.
Doa:
Tuhan Yesus, Engkau mengikutsertakan kami untuk mewartakan kehadiranMu di
dunia ini. Berilah kami hati yang peka terhadap seruanMu yang terus bergema.
Amin.
Sahabatku yang terkasih. Selamat hari Kamis. Salam, doa dan berkatku
untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan
Roh Kudus...Amin.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.