Polemik Seleksi Taruna Akpol di NTT

Demo Aliansi Rakyat NTT, Polda NTT Klarifikasi Polemik Seleksi Catar Akpol 2024

Aliansi yang mendatangi Polda NTT pada Jumat 12 Juli 2024 lalu berdemo disana dan mendesak bertemu Kapolda NTT.

Editor: Gordy Donovan
POS-KUPANG.COM/RYAN TAPEHEN
POSE BERSAMA - Aliansi rakyat NTT usai bertemu Polda NTT, Jumat 12 Juli 2024. 

Laporan Reporter POS KUPANG.COM- Ryan Tapehen

TRIBUNFLORES.COM, KUPANG - Aliansi Rakyat NTT menggugat hasil seleksi Calon Taruna Akpol asal Polda NTT yang menjadi polemik beberapa waktu belakangan lantaran diduga sarat KKN.

Aliansi yang mendatangi Polda NTT pada Jumat 12 Juli 2024 lalu berdemo disana dan mendesak bertemu Kapolda NTT.

Polisi menyanggupi itu dan meminta sejumlah perwakilan yakni Janndi yang mewakili ormas Petir dari Jakarta, lalu Hemax Herewila, Jeremia, Erlin Kupa, Novita Irene, Asten Bait, Max Sinlae, dan Fendi Bia bertemu dengan sejumlah pejabat utama Polda NTT.

Pejabat Utama Polda NTT yang hadir saat itu yakni Irwasda Polda NTT Kombes Pol. I Made Sunarta, Karo SDM Polda NTT Kombes Pol. Satria Yusad, Dir Intelkam Polda NTT Kombes Pol Surisman, Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Ariasandy, Kapolres Kupang Kota Kombes Pol. Aldinan R.J.H Manurung, dan Kabid Dokes Polda NTT AKBP dr Herry Purwanto.

Baca juga: Humas Polda NTT Ungkap Data 11 Catar Akpol, Didominasi Anak Pejabat Polri, Ini Daftarnya

 

Aliansi yang datang meminta Polda NTT memberikan klarifikasi atas polemik yang terjadi sebab menurut mereka ini terjadi akibat hasil seleksi Calon Taruna Akpol asal Polda NTT banyak di dominasi Nama yang bukan putra asli NTT.

Kritikan juga aksi yang mereka lakukan ini menurut aliansi bukan didasari rasa ketidaksukaan pada Polda NTT namun lebih pada rasa mencintai masyarakat kepada institusi ini agar Polda NTT lebih baik kedepan.

Hal yang menjadi pertanyaan selama ini terkait dengan lama waktu domisili calon taruna juga mereka sampaikan kepada Polda agar memberikan klarifikasi, dan meminta agar Polda NTT sebelum seleksi juga mensosialisasikan kuota reguler dan kuota mabes yang santer diperbincangkan.

Terkait pengawasan seleksi Catar ini Irwasda Polda NTT Kombes Pol. I Made Sunarta menjelaskan sebagai oengawas Internal mereka menjamin tak ada intetvensi dari pihak manapun atas hasil seleksi ini termasuk pejabat Polda sekalipun.

Ditambahkan Karo SDM Polda NTT Kombes Pol. Satria Yusad proses seleksi ini tidak lepas dari petunjuk pelaksanaan (Juklak) seleksi Catar Akpol.

Disana tercantum jelas terkait dengan aturan domisili dqn saat mendaftar juga melalui aplikasi bila domisilinya belum mencapai 6 bulan terhitung sampai pembukaan pendidikan langsung otomatis ditolak sistem.

Kombes Satria juga menjelaskan hasil seleksi juga langsung diumumkan secara langsung dan dapat dilihat secara langsung oleh peserta dan tidak ada previlege bagi peserta manapun.

Baca juga: Kompolnas Minta Klarifikasi Kapolri soal Kegaduhan Seleksi Taruna Akpol di Polda NTT

"Pada saat pengumuman diperlihatkan semua nilai dan di crosscek oleh peserta yang dilanjutkan dengan pembobotan nilai, untuk Polda NTT mendapatkan jatah 6 catar yang akan dikirim seleksi di mabes Polri," terang Kombes Satria.

Soal seleksi 11 catar dari dua jalur yakni kuota reguler dan kuota Mabes Polri dia menjelaskan kuota mabes tidak melalui usulan Polda dan juga tidak masuk dalam proses perengkingan.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved