Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Selasa 16 Juli 2024, Celakalah Engkau

Mari simak renungan harian Katolik Selasa 16 Juli 2024.Mari simak renungan harian Katolik Selasa 16 Juli 2024.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-BRUDER
Br. Pio Hayon, SVD. Mari simak renungan harian Katolik Selasa 16 Juli 2024.Mari simak renungan harian Katolik Selasa 16 Juli 2024. 

Oleh: Bruder Pio Hayon, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan harian Katolik Selasa 16 Juli 2024.

Mari simak renungan harian Katolik Selasa 16 Juli 2024.

Renungan harian katolik disusun oleh Bruder Pio Hayon, SVD.

Renungan harian katolik ada dibagian akhir artikel ini.

Selasa 16 Juli 2024 merupakan Hari Selasa Biasa XV, Peringatan fakultatif Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel, Santa Reinildis, Martir, dengan Warna Liturgi Hijau.

Baca juga: Bacaan Injil Katolik Hari Ini Selasa 16 Juli 2024 Pekan Biasa

 

Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Selasa 16 Juli 2024 adalah sebagai berikut:

Bacaan Pertama Yes. 7:1-9

Dalam zaman Ahas bin Yotam bin Uzia, raja Yehuda, maka Rezin, raja Aram, dengan Pekah bin Remalya, raja Israel, maju ke Yerusalem untuk berperang melawan kota itu. Namun mereka tidak dapat mengalahkannya.

Lalu diberitahukanlah kepada keluarga Daud, “Aram telah berkemah di wilayah Efraim.” Maka hati Ahas dan hati rakyatnya gemetar ketakutan seperti pohon-pohon hutan bergoyang ditiup angin.

Bersabdalah Tuhan kepada Yesaya, “Baiklah engkau keluar menemui Ahas, engkau dan Syear Yasyub, anakmu laki-laki, ke ujung saluran kolam atas, ke jalan raya pada Padang Tukang Penatu,

dan katakanlah kepadanya, “Teguhkanlah hatimu dan tinggallah tenang; janganlah takut dan janganlah hatimu kecut karena kedua puntung kayu api yang berasap ini, yaitu kepanasan amarah Rezin dari Aram dan anak Remalya.

Sebab Aram dan Efraim dengan anak Remalya telah merancang yang jahat atasmu, dengan berkata: Marilah kita maju menyerang Yehuda dan menakut-nakutinya serta merebutnya. Lalu kita mengangkat anak Tabeel sebagai raja di tengah-tengahnya.

Beginilah sabda Tuhan Allah, ‘Hal itu tidak akan sampai terjadi, sebab ibu kota Aram ialah Damsyik, dan kepala Damsyik ialah Rezin. Ibu Kota Efraim ialah Samaria, dan kepala Samaria ialah anak Remalya.

Dalam enam puluh lima tahun Efraim akan pecah, tidak menjadi bangsa lagi. Jika kalian tidak percaya, niscaya kalian tidak teguh jaya.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm. 48:2-3a,3b-4,5-6,7-8

Ref. Allah menegakkan kota-Nya untuk selama-lamanya.

Agunglah Tuhan dan sangat terpuji di kota Allah kita! Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi.

Gunung Sion, pusat kawasan utara, itulah kota Raja Agung. Dalam puri-purinya Allah memperkenalkan diri sebagai benteng.

Lihat, raja-raja datang bersekutu, dan maju serentak menyerang. Demi melihat kota itu, mereka tercengang-cengang, kacau-balau, lalu lari kebingungan.

Kegentaran menimpa mereka di sana; mereka mengerang seperti perempuan yang hendak melahirkan. Tak ubahnya seperti angin timur yang menghancurkan kapal-kapal Tarsis.

Bait Pengantar Injil Alleluya
Ref. Alleluya, alleluya

Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah sabda Tuhan.


Bacaan Injil Mat. 11:20-24

Sekali peristiwa Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat meskipun di sana Ia melakukan paling banyak mukjizat. Ia berkata, “Celakalah engkau, Khorazim! Celakalah engkau, Betsaida!

Karena jika di Tirus dan Sidon terjadi mukjizat-mukjizat yang telah Kulakukan di tengah-tengahmu, pasti sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Pada hari penghakiman tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan daripada tanggunganmu.’

Dan engkau, Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak! Engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati!

Karena jika di Sodom terjadi mukjizat-mukjizat yang telah terjadi di tengah-tengahmu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini. Maka Aku berkata kepadamu, ‘Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan daripada tanggunganmu’.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai sejahtera untuk kita semua. Semua kita pasti pernah mendapat celaka baik itu yang ringan saja atau juga bisa yang berat. Namun kata celaka juga bisa berupa satu ungkapan kecaman bagi orang yang mendapatkannya. Kecaman itu bisa terjadi karena ada kesalahan dan orang-orang tidak perduli dengan kesalahan itu. Maka biasanya orang akan mendapat kecaman itu. Kecaman itu bisa terjadi karena tingkat kesalahan yang dibuat juga sudah dianggap cukup fatal. Maka kecaman biasanya menjadi salah satu bentuk kontrol sosial dalam satu tatanan kehidupan masyarakat.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Di hari kedua pekan ke XV ini, kita disuguhkan lagi dengan satu catatan penting tentang dampak dari kesalahan dan ketidakpercayaan umat yang membuat Allah murka dan menyerukan pertobatan melalui para nabiNya. Dan Tuhan selalu menunjukkan belaskasihanNya kepada umatNya. Diceritakan, pada zaman Ahas bin Yonatan bin Uzia, raja Yehuda, Allah mengutus Nabi Yesaya kepada Ahas raja Yehuda itu agar dia tak perlu takut akan ancaman dan serangan yang akan dilakukan oleh bangsa asing yang hendak menyerang mereka. Tuhan berpesan: “Teguhkanlah hatimu dan tinggallah tenang, janganlah takut dan janganlah hatimu kecut karena kedua puntung kayu api yang berasap ini, yaitu kepanasan amarah Rezin dari Aram dan anak Remalya telah merancang yang jahat atasmu.”

Tuhan membantu umatNya untuk tidak perlu merasa takut dan kecut atas ancaman dari raja-raja yang akan menyerang mereka karena Tuhan melindungi mereka. Namun yang perlu dari mereka adalah untuk percaya pada penyelenggaraan Tuhan atas hidup mereka: “Jika kamu tidak percaya, sungguh, kamu tidak teguh jaya.” Tuhan mengingatkan umatNya melalui mulut nabiNya untuk tetap percaya pada kekuatan Allah sendiri dan tidak gampang jatuh dalam dosa dan kesalahan. Prihal ini juga yang disampaikan oleh Yesus dalam pengajaranNya hari ini. Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat walaupun di tempat-tempat itu Yesus banyak melakukan mujizat.

Yesus lalu mengambil contoh kota Tirus dan Sidon yang akhirnya bertobat dari segala kesalahan dan dosa yang mereka lakukan dan Tuhan menyelamatkan mereka dari murka Allah yang hendak dijatuhkan ke atas mereka. Namun kota-kota di Israel saat itu banyak telah jatuh dalam dosa tetapi mereka tidak pernah bertobat juga. Maka pada akhir jaman itu, kota-kota itu akan dihancurkan oleh Tuhan sedangkan Tirus dan Sidon menjadi lebih rendah tangunggunanya atas dosa yang telah mereka lakukan. Maka hari ini kita diajak untuk semakin hari semakin berusaha untuk bertobat agar kita layak berhadapan muka dengan Yesus sang Maha Agung itu. Kita pun diajak untuk tidak selalu menghukum atau mengecam orangn lain tapi diri kita sendiri masih sangat berdosa. Untuk itu kita pun membutuhkan pertobatan sejati di antara kecenderungan manusiawi kita yang selalu mau menyombongkan diri.

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Pesan untuk kita, pertama: semua kita adalah murid-murid Tuhan dan dipanggil untuk menjadi pewarta sabda. Kedua, kita pun butuh pertobatan yang sejati agar kita pun layak di hadapanNya. Ketiga, karena yang diminta dari Tuhan adalah pertobatan. Karena dalam pertobatan itulah kita dilayakan oleh Tuhan. (gg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved