Misa Hari Minggu

Teks Misa Minggu 21 Juli 2024 Pekan Biasa XVI Lengkap Renungan Harian Katolik

Mari simak teks misa Minggu 21 Juli 2024.Teks misa minggu disiapkan untuk pekan biasa XVI lengkap renungan harian katolik.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-IK NAGEKEO
GEREJA KATOLIK - Tampak depan gereja Yesus Kerahiman Ilahi Aeramo di Nagekeo.Mari simak teks misa Minggu 21 Juli 2024.Teks misa minggu disiapkan untuk pekan biasa XVI lengkap renungan harian katolik. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks misa Minggu 21 Juli 2024.

Teks misa minggu disiapkan untuk pekan biasa XVI lengkap renungan harian katolik.

Teks misa minggu disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Ikuti misa minggu dengan penuh iman.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 21 Juli 2024, Wartakanlah Injil ke Penjuru Dunia

 

Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian.

Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.

Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk Masa Biasa.

NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu

01. TANDA SALIB DAN SALAM

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.

U : Amin.

P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.

U : Sekarang dan selama-lamanya.

02. KATA PEMBUKA

P : Bacaan-bacaan dalam Minggu Biasa Keenambelas ini berbicara tentang Tuhan yang selalu menjaga dan menuntun kita. Dalam bacaan pertama, Tuhan yang bersabda melalui nabi Yeremia, menjanjikan untuk menggembalakan sendiri kawanan dombaNya karena para gembala yang diutus-Nya tidak menjalankan tugas mereka dengan baik. Dalam bacaan kedua, kita akan mendengarkan kata-kata Rasul Paulus yang bersyukur atas pengorbanan Kristus. Oleh pengorbanan-Nya, kita menjadi lebih dekat kepada Tuhan. Kita pun memperoleh jalan masuk kepada Bapa. Dalam bacaan Injil, kita akan mendengarkan kisah Yesus yang merasa kasihan kepada orang banyak. Meskipun lelah, Ia tetap menerima dan mengajar mereka. Ia tidak mau mereka menjadi domba tanpa gembala. Karena itulah, Dia menuntun mereka melalui pengajaran-pengajaran-Nya. Kita patut bersyukur bahwa Tuhan selalu menggembalakan kita. Dari pihak kita, kita diminta untuk mendengarkan suara gembala kita dan menjadi domba yang setia kepada Sang Gembala. [hening sejenak]

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN

P : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam
hidup kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita menjadi layak untuk perayaan Sabda ini.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita.
U : Amin.

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN

P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin

05. DOA PEMBUKA

P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Allah yang mahakuasa dan kekal, Engkau tidak pernah membiarkan kami berjalan sendirian. Melalui utusan-Mu, Engkau mewartakan jalan yang benar kepada kami. Yesus Putra-Mu menjadi penunjuk jalan yang benar karena Ia sendiri adalah jalan dan kebenaran dan hidup. Semoga kami selalu setia kepada-Mu, Gembala kami yang Agung sehingga kami dapat diarahkan kepada keselamatan abadi. Demi Kristus, Tuhan kami dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN

P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari ALKITAB]

07. BACAAN PERTAMA (Yer. 23:1-6)

L : Bacaan dari Kitab Yeremia Beginilah Firman Tuhan: "Celakalah para gembala yang membiarkan kambing domba gembalaan-Ku hilang dan terserak!" demikianlah firman TUHAN. Sebab itu beginilah firman TUHAN, Allah Israel, terhadap para gembala yang menggembalakan bangsaku: "Kamu telah membiarkan kambing
domba-Ku terserak dan tercerai-berai, dan kamutidak menjaganya. Maka ketahuilah, Aku akan membalaskan kepadamu perbuatan-perbuatanmu yang jahat, demikianlah firman TUHAN. Dan Aku sendiri akan mengumpulkan sisa-sisa kambing domba-Ku dari segala negeri ke mana Aku menceraiberaikan mereka, dan Aku akan membawa mereka kembali ke padang mereka: mereka akan berkembang biak dan bertambah banyak. Aku akan mengangkat atas mereka gembala-gembala yang akan menggembalakan mereka, sehingga mereka
tidak takut lagi, tidak terkejut dan tidak hilang seekorpun, demikianlah firman TUHAN. Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri. Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram; dan inilah namanya yang diberikan orang kepadanya: TUHAN keadilan kita.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN

Refren (Mzm. 23:1) Tuhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan Mzm. 23:1-3a,3b-4,5,6
TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.

Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku.  (Refren)

Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman,
aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
(Refren)

Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak;
pialaku penuh melimpah. (Refren)

Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa. (Refren)

09. BACAAN KEDUA (Ef. 2:13-18)

L : Bacaan dari Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus. Saudara-saudari, sekarang di dalam Kristus Yesus
kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus. Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu
perseteruan, sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan
segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, dan untuk memperdamaikan keduanya, di
dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu. Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang "jauh" dan damai sejahtera kepada mereka yang "dekat", karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

10. ALLELUIA (Yoh. 10:27)

P : Alleluia
U : Alleluia
P : Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan, * Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku.
U : Alleluia

11. INJIL (Mrk. 6:30-34)

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Yohanes. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!" Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat. Maka berangkatlah mereka untuk mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat mereka dan mengetahui tujuan mereka. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu sehingga mendahului mereka. Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.

12. RENUNGAN SINGKAT

Kisah Injil yang kita dengarkan hari ini menggambarkan dua hal bagi kita semua. Keduanya berhubungan dengan keprihatinan Tuhan terhadap kesibukan hidup kita. Mari kita dalami kedua hal itu dalam
permenungan ini. Pertama, kesibukan dan menyepi bersama Tuhan. Pada awal kisah ini, Yesus meminta para murid untuk menyepi bersama-Nya. Ia mau mereka beristirahat sejenak karena mereka pasti amat lelah melayani banyak orang. Kisah Injil mengatakan bahwa mereka bahkan tidak sempat makan karena melayani banyak orang. Yesus mau agar mereka mengambil waktu untuk beristirahat bersama-Nya. Kita juga selalu diajak oleh Yesus untuk mengambil waktu istirahat bersama-Nya. Di tengah situasi yang kurang baik ini dan di bawah tekanan ekonomi, kadangkala kita merasa cemas dengan hidup kita. Kita sibuk bekerja dan lupa bahwa Tuhan menanti kita untuk menyendiri. Yesus mengundang kita untuk memiliki waktu yang baik untuk datang ke hadapanNya dan berbicara dengan-Nya. Di dalam Dia kita akan mendapatkan ketenangan untuk bisa melanjutkan tugas dan karya kita. Kedua, mencari Tuhan. Yesus dan para murid-Nya mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Namun demikian, orang banyak mencari Yesus. Mereka menemukan bahwa Yesus adalah tokoh yang patut mereka ikuti. Itulah sebabnya, mereka malah tiba duluan sebelum Yesus mendarat. Yesus pun mengajarkan mereka. Yesus tidak pernah meninggalkan orang yang datang kepada-Nya. Kisah ini menunjukkan kepada kita bahwa Tuhan tidak pernah lelah menjaga dan menuntun kita. Dia selalu
meluangkan waktu untuk mengajarkan kita ketika kita menemui jalan buntu dalam hidup kita. Orang yang berharap pada Tuhan dan yang selalu datang kepadaNya, tidak akan pernah ditinggalkan-Nya sendirian. Tuhan selalu menyertai kita. Ketika kita datang kepada-Nya, Dia akan mengajarkan kita jalan menuju kebenaran dan keselamatan. Dia akan menenangkan kita.

13. HENING

14. SYAHADAT

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..

15. DOA UMAT

P : Saudara-saudari terkasih, marilah kita berdoa kepada Allah Bapa, yang selalu berkenan mendengarkan permohonan yang dipanjatkan dengan rendah hati.
P : Bagi kerukunan umat beragama. Semoga Bapa di surga menganugerahkan semangat kerukunan dan damai bagi semua umat beragama, dengan dasar saling menghargai dan menghormati. Marilah kita mohon….
P : Bagi warga masyarakat di sekitar kita. Semoga dengan kehendak baik, mereka mendahulukan kepentingan bersama sesuai dengan kehendak Allah. Marilah kita mohon….
P : Bagi anak-anak kita. Semoga anak-anak kita sejak dini mengenal nilai-nilai kristiani, sehingga tidak mudah dipengaruhi oleh godaan-godaan yang menyebar dewasa ini. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita semua yang berhimpun di sini. Semoga kita semakin membuka diri untuk menerima dan bekerja sama dengan semua orang untuk meningkatkan kesejahteraan hidup bersama. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing. [hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah, ya Bapa, doa-doa yang kami sampaikan ke hadirat-Mu. Semoga Engkau berkenan mengabulkannya, sebab semua ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami.
U : Amin

16. KOLEKTE

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.

17. DOA PUJIAN

[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah begitu baik kepada kita, umat-Nya. Dalam kebaikan-Nya itu, Ia
selalu membimbing kita dalam segala tingkah dan perbuatan kita. Maka marilah kita memuji Dia: Ya Allah yang kekal, sungguh baiklah Engkau.
U : Ya Allah yang kekal, sungguh baiklah Engkau.
P : Allah yang maha pengasih dan penyayang, Engkaulah penyelenggara segala hal dalam hidup kami. Dalam kebaikan-Mu yang tak terhingga, Engkau menciptakan kami dan menganugerahi kami kehidupan. Maka kami memuji Engkau:
U : Ya Allah yang kekal, sungguh baiklah Engkau.
P : Bapa, amat besarlah cinta-Mu kepada kami. Ketika dalam perjalanan hidup ini kami jatuh, Engkau
menyelamatkan kami. Bahkan Putra-Mu yang tunggal Engkau serahkan untuk kami. Maka kami memuji Engkau:
U : Ya Allah yang kekal, sungguh baiklah Engkau.
P : Dan seperti belum cukuplah kebaikan-Mu kepada kami, Engkau masih mencurahkan Roh Kudus-Mu untuk menyempurnakan rencana penyelamatan-Mu dalam diri kami. Maka kami memuji Engkau:
U : Ya Allah yang kekal, sungguh baiklah Engkau.
P : Setiap hari kami Engkau limpahi dengan karunia dan berkat, sehingga kami dapat menunaikan tugas sehari-hari, yakni berbakti kepada-Mu dan melayani sesama lewat karya-karya kami. Maka kami memuji Engkau:
U : Ya Allah yang kekal, sungguh baiklah Engkau.
P : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa
Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan bernyanyi: [menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]

Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).

18A. Cara A: DENGAN KOMUNI

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]

19A. BAPA KAMI Berdiri

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------
18B. Cara B. TANPA KOMUNI

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.

19B. BAPA KAMI Berdiri

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nyasendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.

20B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri

Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4). [hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini
di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu SYUKUR

21. MENDOAKAN MAZMUR 34:2-11

Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku.
Karena TUHAN jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita. Muliakanlah TUHAN bersama-sama dengan aku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya! Aku telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu.
Orang yang tertindas ini berseru, dan TUHAN mendengar; Ia menyelamatkan dia
dari segala kesesakannya. Malaikat TUHAN berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia,
lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya! Takutlah akan TUHAN, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan
orang yang takut akan Dia! Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari TUHAN, tidak kekurangan sesuatupun yang baik. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, Seperti pada permulaan, sekarang, selalu Dan sepanjang segala abad, Amin.

22. AMANAT PENGUTUSAN

P : Saudara-saudari, Tuhan tidak pernah meninggalkan kita sendirian. Dengan berbagai cara, Ia berusaha agar kita dapat dibimbing dan dituntun kepada keselamatan. Marilah kita menjadi domba yang mengetahui Sabda Sang Gembala kita dan yang setia sebagai kawanan-Nya. Semoga kita selalu berusaha untuk meluangkan waktu dan menemuiNya dalam doa di tengah kesibukan perjuangan hidup kita.

23. DOA PENUTUP

P : Marilah kita berdoa, Allah Bapa di surga, kedamaian dan ketentraman hati hanya ada pada-Mu. Perkenankanlah kami datang kepada-Mu dan tinggal bersama-Mu. Tuntunlah kami dalam semua kesibukan kami, agar kami tidak lupa akan penyelenggaraan-Mu yang senantiasa mengarahkan kami kepada kebaikan
dan keselamatan. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin

24. MOHON BERKAT TUHAN

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal. [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.

U : Amin.

P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai

U : Syukur kepada Allah

25. PENGUTUSAN

P : Marilah pergi, kita diutus

U : Amin.

26. LAGU PENUTUP (gg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved