Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Rabu 24 Juli 2024, Harus Saling Mendengarkan
Mari simak Renungan Harian Katolik Rabu 24 Juli 2024.Tema renungan harian Katolik Harus Saling Mendengarkan.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Harian Katolik Rabu 24 Juli 2024.
Tema renungan harian Katolik Harus Saling Mendengarkan.
Renungan harian Katolik ada dibagian akhir artikel ini.
Rabu 24 Juli 2024 merupakan Hari Rabu Biasa XVI, Peringatan fakultatif Santo Syarbel Makhlouf, Imam, Santo Kristoforus, Martir, Santa Kristina, Perawan dan Martir, dengan Warna Liturgi Hijau.
Baca juga: Bacaan Injil Katolik Hari Ini Rabu 24 Juli 2024 Pekan Biasa
Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Rabu 24 Juli 2024 adalah sebagai berikut:
Bacaan Pertama Yer. 1:1,4-10
Inilah perkataan-perkataan Yeremia bin Hilkia, dari keturunan imam yang ada di Anatot di tanah Benyamin.
Firman Tuhan datang kepadaku, bunyinya: “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau,
dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.”
Maka aku menjawab: “Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda.”
Tetapi Tuhan berfirman kepadaku: “Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan.
Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman Tuhan.”
Lalu Tuhan mengulurkan tangan-Nya dan menjamah mulutku; Tuhan berfirman kepadaku: “Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu.
Ketahuilah, pada hari ini Aku mengangkat engkau atas bangsa-bangsa dan atas kerajaan-kerajaan untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Bacaan Injil 2024,Injil Juli 2024
Mazmur Tanggapan Mzm. 71:1-2,3-4a,5-6ab,15ab,17
Ref. Hanya pada Tuhanlah hatiku tenang.
Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-kali aku mendapat malu. Lepaskanlah dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!
Jadilah bagiku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku. Ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik.
Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku.
Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu. Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.
Bait Pengantar Injil PS 957
Ref. Alleluya, alleluya.
Benih melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus, akan hidup selama-lamanya.
Bacaan Injil Mat. 13:1-9
Pada suatu hari, Yesus keluar dari rumah itu dan duduk di tepi danau. Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke perahu dan duduk di situ, sedangkan orang banyak semuanya berdiri di pantai.
Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: “Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.
Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.
Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.
Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati.
Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Ketika mengakhiri perumpamaan tentang penabur, Yesus berseru, "Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!" Mengapa harus menyebut siapa bertelinga, padahal semua yang berkerumun berdiri di pinggir pantai pasti memiliki telinga? Apa yang harus didengarkan? "Siapa bertelinga" menjadi cara Yesus untuk menekankan "perintah" untuk mendengarkan. Kecuali Anda tidak bertelinga, Anda tidak wajib mendengarkan sabda yang diwartakan.
Mendengarkan menjadi langkah pertama, kemudian akan menjadi seperti benih yang jatuh di pinggir jalan yang dimakan burung, atau jatuh di tanah berbatu-batu yang kemudian layu dan kering, atau di semak duri yang mati terhimpit, atau jatuh di tanah yang baik dan berbuah, menjadi langkah kemudian.
Mendengarkan sabda Tuhan dicontohkan Nabi Yeremia dalam Bacaan Pertama. Sabda Tuhan datang dalam bentuk panggilan menjadi nabi yang diutus. la mendengarkan Tuhan sebelum diutus berbicara. Meskipun awalnya merasa tidak pandai berbicara dan masih muda, Yeremia taat dan mendengarkan Tuhan. la bertelinga untuk mendengarkan sabda Tuhan dan mempunyai mulut untuk menceritakan kebaikan Allah. Mari kita membuka telinga fisik dan telinga hati untuk mendengarkan sabda Tuhan serta membuka mulut untuk mewartakannya.
Tuhan, bukalah telinga kami untuk mendengarkan dan mulut kami untuk bersaksi tentang kebaikan-Mu. Amin. (gg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.