Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Selasa 30 Juli 2024, Hendaklah Ia Mendengarkan
Mari simak Renungan Harian Katolik Selasa 30 Juli 2024.Tema Renungan Harian Katolik yaitu Hendaklah Ia Mendengarkan.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Oleh:Bruder Pio Hayon, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Harian Katolik Selasa 30 Juli 2024.
Tema Renungan Harian Katolik yaitu Hendaklah Ia Mendengarkan.
Renungan harian katolik disusun oleh Bruder Pio Hayon, SVD.
Renungan Harian Katolik ada dibagian akhir artikel ini.
Selasa 30 Juli 2024 merupakan Hari Selasa Biasa XVII, Peringatan fakultatif Santo Petrus Krisologus, Uskup dan Pujangga Gereja, Santo Yustinus de Yakobis, Uskup dan Pengaku Iman, Santo Abdon dan Sennen, Martir, Santa Yulita dari Kaesarea, Martir dan Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Hijau.
Baca juga: Bacaan Injil Katolik Hari Ini Selasa 30 Juli 2024 Pekan Biasa
Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Selasa 30 Juli 2024 adalah sebagai berikut:
Bacaan Pertama Yer 14:17-22
Ya Tuhan, janganlah kiranya membatalkan perjanjian-Mu dengan kami.
Air mataku bercucuran siang dan malam tiada hentinya, sebab anak dara, puteri bangsaku, dilukai dengan luka parah, luka yang sama sekali tidak tersembuhkan. Apabila aku keluar ke padang, di sana ada orang-orang yang mati terbunuh oleh pedang!
Apabila aku masuk ke dalam kota, di sana ada orang-orang sakit kelaparan. Bahkan baik nabi maupun imam menjelajah negeri yang tidak dikenalnya.
Telah Kautolakkah Yehuda sama sekali? Telah merasa muakkah Engkau terhadap Sion?
Mengapakah kami Kau pukul sedemikian, hingga tidak ada lagi kesembuhan bagi kami?
Kami mengharapkan damai sejahtera, tetapi tiada sesuatu yang baik. Kami mengharapkan kesembuhan, namun hanya ada kengerian.
Ya Tuhan, kami insaf akan kejahatan kami, dan akan kesalahan leluhur kami; kami sungguh telah berdosa terhadap-Mu; janganlah kiranya menolak kami, dan janganlah Engkau menghinakan takhta kemuliaan-Mu! Ingatlah akan perjanjian-Mu dengan kami, janganlah kiranya membatalkannya.
Adakah yang dapat menurunkan hujan di antara dewa kesia-siaan bangsa-bangsa itu? Atau dapatkah langit sendiri memberi hujan lebat? Bukankah hanya Engkau saja, ya Tuhan Allah kami, pengharapan kami, yang membuat semuanya itu?
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Mazmur Tanggapan Mzm 79:8.9.11.13
Ref:Demi kemuliaan nama-Mu bebaskanlah kami, ya Tuhan.
Janganlah perhitungkan kepada kami kesalahan nenek moyang! Kiranya rahmat-Mu segera menyongsong kami, sebab sudah sangat lemahlah kami.
Demi kemuliaan nama-Mu, tolonglah kami, ya Allah penyelamat! Lepaskanlah kami,dan ampunilah dosa kami oleh karena nama-Mu!
Biarlah sampai ke hadapan-Mu keluhan orang tahanan; sesuai dengan kebesaran lengan-Mu, biarkanlah hidup orang-orang yang ditentukan untuk mati dibunuh! Maka kami, umat-Mu, dan kawanan domba gembalaan-Mu, akan bersyukur kepada-Mu untuk selama-lamanya, dan akan memberitakan puji-pujian bagi-Mu turun-temurun.
Bait Pengantar Injil Yoh 8:12b
Akulah terang dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, ia tidak berjalan dalam kegelapan, dan ia akan mempunyai terang hidup.
Bacaan Injil Mat 13:36-43
Seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman.
Pada suatu hari Yesus meninggalkan orang banyak, lalu pulang. Para murid kemudian datang dan berkata kepada-Nya, “Jelaskanlah kepada kami perumpamaan tentang lalang di ladang itu.”
Yesus menjawab,”Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia. Ladang itu ialah dunia. Benih yang baik adalah anak-anak Kerajaan dan lalang adalah anak-anak si jahat. Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman, dan para penuai itu malaikat.
Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api,demikian juga pada akhir zaman. Anak Manusia akan mengutus malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya.
Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertak gigi. Pada waktu itulah orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan!”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua.
Mendengarkan adalah satu tindakan mendengar dengan saksama apa yang sedang didengarkan. Atau juga dapat dikatakan tindakan mendengarkan adalah satu tindakan mendengar dengan penuh perhatian dan tidak sekedar mendengar saja. Maka jika kita mendengar, sebaiknya mendengarkan dengan penuh perhatian karena hasilnya akan membantu kita mengerti apa yang disampaikan kepada kita.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Hari ini kita memasuki hari kedua pekan biasa ke XVII. Kita disegarkan lagi oleh ratapan nabi Yeremia pada Tuhan karena tingkah laku umat pilihan Tuhan yang tidak sejalan dengan kehendak Tuhan : “Telah Kautolakkah Yehuda sama sekali? Telah merasa muakkah Engkau terhadap Sion? Mengapa kami Kaupukul sedemikian hingga tidak ada lagi kesembuhan bagi kami?” Ungkapan atas ratapan Yeremia ini mengisahkan betapa Allah telah murka dan menolak Israel dan mau menghakimi mereka karena banyak berbuat dosa melawan Allah. Namun pada akhir ratapan itu, Yeremia menyatakan keinsafan bangsa Israel akan kejahatan dan kesalahan leluhur bangsa Israel serta mengakui kebesaran karya Allah bagi umatNya karena belas kasih Allah yang begitu besar bagi umatNya.
Kisah bangsa Israel yang tidak taat ini jugalah yang menjadi bagian penting pewartaan Yesus yang digambarkan Yesus dalam perumpamaan tentang gandum dan lalang. Perumpamaan gandum dan lalang ini dijelaskan oleh Yesus kepada para muridNya secara khusus atas permintaan mereka sendiri. Lalu Yesus memberi penjelasan perumpaaan tentang lalang dan gandum itu: “Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia; ladang ialah dunia. Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan dan lalang anak-anak si jahat. Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat.”
Yesus mau menggambarkan semuanya secara detail kepada para muridNya agar sejak awal mereka sudah mengerti dan memahami akan kebesaran Allah dan yang bersifat adil kepada siapa saja. Bagi yang berbuat baik akan diberi kasih karunia di hadapan Allah sedangkan yang berbuat jahat akan dihukum dan itu digambarkan dengan lalang dan gandum. Lalang adalah benih jahat dan gandum adalah benih baik. Benih baik akan dikumpulkan dan dimasukan di dalam kerajaan surga, tetapi ilalang itu dikumpulkan untuk dimasukan ke dalam neraka.
Maka sebenarnya Yesus mau menyatakan kepada para muridNya dan kepada kita bahwa antara kebaikan dan kejahatan akan tetap tumbuh di atas dunia ini dan di dalam diri kita masing-masing. Di dalam hati kitalah, benih itu bisa ditaburkan baik oleh Tuhan atas benih yang baik tapi juga benih jahat ditaburkan oleh orang jahat dan unsur ego dalam diri kita sendiri. Keduanya pasti akan tumbuh bersama dalam hati kita.
Namun yang paling penting adalah perubahan hidup kita. Jika menghasilkan banyak buah-buah kebaikan maka itu berarti benih yang baik telah tumbuh dan menghasilkan buah baik dalam hidup. Tetapi juga ketika buahnya adalah lebih pada kesalahan dan kejahatan berarti benih lalang yang tumbuh dalam diri kita. Dan supaya kita akan menumbuhkan benih yang baik dalam diri kita maka Yesus dalam akhir pengajaranNya ini memberi penegasan: “Siapa bertelinga hendaklah ia mendengarkan.”
Bagi Yesus, ketika kita mendengarkan firmanNya dengan penuh perhatian dan melaksanakannya dalam hidup maka dia itulah yang akan selamat dan menghasilkan buah baik. Tapi bagi siapa yang tidak mendengarkan firman Tuhan maka dia akan menghasilkan lalang yang hanya merusak kehidupan. Maka mendengarkan suara Tuhan dalam firmanNya adalah jalan terbaik untuk mampu menerima gandum dan bertumbuh untuk menghasilkan buah yang baik. Maka marilah kita terus belajar untuk mendengarkan suara Tuhan supaya benih firman yang ditaburkan itu dapat menghasilkan buah berlimpah.
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: semua kita adalah murid-murid Tuhan yang sedang berziarah di dalam dunia ini dan yang sedang berjuang menjalankan firman Tuhan. Kedua, namun hati kita adalah juga ladang tempat Tuhan menaburkan benih dalam diri kita tapi juga bisa ditaburkan oleh si jahat. Ketiga, maka kita sebagai muridNya harus mampu membuat disermen untuk mampu membedakan benih gandum dan lalang itu.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.