Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Jumat 2 Agustus 2024, Kesombongan Menjadi Gerbang Masuknya Iri Hati

Mari simak renungan harian Katolik Jumat 2 Agustus 2024.Tema renungan harian Katolik yaitu Kesombongan menjadi gerbang masuknya iri hati.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
PATER JOHN LEWAR SVD - Sosok Pater John Lewar, SVD.Mari simak renungan harian Katolik Jumat 2 Agustus 2024.Tema renungan harian Katolik yaitu Kesombongan menjadi gerbang masuknya iri hati. 

Pada suatu hari Yesus kembali ke tempat asal-Nya. Di sana Ia mengajar orang di rumah ibadat mereka. Orang-orang takjub dan berkata, "Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu? Bukankah Dia itu anak tukang kayu?

Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia.

Maka Yesus berkata kepada mereka, "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya." Karena ketidakpercayaan mereka itu, maka Yesus tidak mengerjakan banyak mukjizat di situ.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Meditatio:

Penginjil Matius berkisah tentang kekaguman dan sekaligus penolakan
orang-orang Nazaret terhadap Yesus ketika datang ke tempat asalNya. Di
tempat asal-Nya, yakni di Nazaret, Yesus mengajar orang banyak di
sinagoga. Tidak ada rincian ajaran apa yang diberikan oleh-Nya. Matius
hanya menekankan ketakjuban para pendengar atas hikmat-Nya dalam
mengajar dan kuasa-Nya dalam mukjizat-mukjizat penyembuhan yang
dilakukan-Nya. Jadi, para pendengar terkesan oleh dua hal, yakni hikmatNya dan mukjizat yang dilakukan-Nya.

Orang-orang terkagum-kagum oleh hikmat yang ditunjukkan Yesus dalam
mengajar dan oleh kuasa-Nya dalam membuat mukjizat. Mereka dua kali
menanyakan sumber hikmat dan kuasa itu: “Dari mana diperoleh-Nya
hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mukjizat-mukjizat itu?”; juga,
“Jadi dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?” Pertanyaan tersebut
mendorong kita untuk memberikan jawaban bahwa hikmat dan kuasa
Yesus berasal dari Allah. Hikmat dan kuasa itu juga menunjukkan
hubungan khusus Yesus dengan Allah.

Kedua pertanyaan tersebut menyiratkan reaksi skeptis orang-orang Nazaret terhadap Yesus karena
mereka mengenal latar belakang keluarga-Nya sebagai orang biasa
seperti mereka. Pertanyaan ini telah menutup mata hati mereka terhadap
Yesus. Pertanyaan yang mengandung keragu-raguan, ketidak percayaan,
bahwa Yesus yang hanya seorang anak tukang kayu mempunyai hikmat
seperti itu. Anggota keluarga-Nya dapat mereka sebutkan satu per satu.
Prasangka ini membuat mereka tidak sampai pada pengakuan iman akan
Yesus sebagai Mesias, Anak Allah.

Mengapa keragu-raguan dan ketidak percayaan itu muncul di hati
mereka? Mungkin mereka iri akan hikmat yang didapat Yesus, merasa
Yesus tidak pantas dan layak mendapatkannya karena Dia hanya anak
tukang kayu.

Merasa sombong akan apa yang mereka miliki.
Kesombongan menjadi gerbang masuknya iri hati, dengki, benci yang
menutup mata hati terhadap kebenaran. Dengan demikian, pantaslah bila
mereka tidak banyak mengalami kuasa mukjizat penyembuhan-Nya,
sebab ada hubungan yang erat antara iman dan mukjizat.

Dari awalnya kagum, orang-orang lalu berubah menjadi kecewa dan
menolak Yesus. Dalam konteks inilah Yesus mengungkapkan sebuah
peribahasa, “Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat
asalnya sendiri dan di rumahnya.” Peribahasa ini mungkin telah beredar
luas pada zaman Yesus karena muncul dalam keempat Injil. Penolakan
dan ketidakpercayaan mereka membuat Yesus membatasi pelayanan-Nya
di Nazaret, sehingga tidak banyak mukjizat yang diadakan-Nya di situ.

Apa pesan yang bisa kita petik dari bacaan Injil hari ini? Pertama, Yesus
mencintai kampung halaman-Nya bersama dengan orang-orang yang ada
di dalamnya. Namun, mereka mempersoalkan asal-usul hikmat-Nya
dalam mengajar dan kuasa-Nya dalam mengadakan mukjizat.

Mereka tampaknya menginginkan Yesus tetap sama seperti ketika tinggal
bersama mereka. Alih-alih bangga dengan hikmat dan kuasa mukjizatNya, mereka malah kecewa dan menolak-Nya karena mungkin cemburu dan iri hati. Semoga kita terbuka untuk menerima bahwa Tuhan dapat
bekerja secara luar biasa melalui orang-orang yang kita anggap biasa dan
sederhana (https://www.lbi.or.id/2023/08/04).

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved